TRIBUNHEALTH.COM - Kulit bayi dan anak-anak umumnya sangat sensitif dan sering menunjukkan reaksi berupa ruam, kemerahan, atau bintik-bintik yang muncul di beberapa area tubuh.
Kondisi ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua terhadap kesehatan anaknya, terutama jika ruam muncul secara tiba-tiba atau terus berulang tanpa diketahui penyebabnya.
Salah satu anggapan yang cukup umum di masyarakat adalah bahwa ruam tersebut muncul karena anak terlalu sering dicium, terutama oleh orang dewasa.
Meskipun kontak fisik seperti ciuman bisa menyebabkan iritasi ringan atau paparan kuman, kenyataannya tidak semua ruam disebabkan oleh hal itu.
Baca juga: Bisa Diturunkan Lewat Genetik, Dokter Bagikan Tips Cara Hindari Alergi Anak Sejak dalam Kandungan

Pertanyaan :
"Dokter suci, benarkan pipi yang memerah pada anak selalu disebabkan oleh seringnya dicium ?"
Vania, Kudus
Dr. dr. Suci Widhiati, M.Sc, Sp.D.V.E, Sub. Sp. D.A., FINSDV, FAADV, menjawab :
"Pipi yang memerah tidak selalu disebabkan karena sering diciumin juga"
"Jadi itu namanya ruam pada anak ya, atau biasanya kita sebut itu dermatitis atopik atau eksim"
Dermatitis atopik adalah peradangan pada kulit yang bersifat kronis dan muncul secara berulang dalam jangka waktu yang lama.
Baca juga: Dokter Hans, Apakah Tanda Iritasi Kulit pada Bayi itu Berupa Ruam atau Bintik-bintik Merah?
Dermatitis atopik dapat muncul sejak bayi hingga dewasa, dengan gejala yang bersifat kronis, memburuk seiring usia, dan cenderung berulang dalam siklus tertentu.
"Pada saat apasih kita bisa liat anak kita tiba-tiba ada ruamnya, nah itu salah satu tanda bahwa dia punya dermatitis atopik atau eksim dan itu biasanya bawaan dari ibu atau ayahnya gitu"
Dermatitis atopik atau eksim merupakan penyakit genetik yang dapat diturunkan kepada anak, sehingga riwayat keluarga sering menjadi faktor risiko utama.
(Tribunhealth.com)