TRIBUNHEALTH.COM - Saat lahir, bayi memang belum bisa bicara.
Kemampuan bicara si kecul akan berkembang seiring berjalannya waktu.
Kendati demikian, tak ada salahnya jika orangtua melakukan stimulasi agar si kecil cepat bicara.
Masa Perkembangan Anak dalam Berbicara
Berikut masa perkembangan kemampuan berkomunikasi si kecil, mulai dari usia 0 hingga 36 bulan.
- Usia 0 hingga 6 bulan
Pada masa ini, si kecil hanya bisa mengeluarkan suara mendesis dan mengoceh.
Meski begitu, bayi usia di bawah 6 bulan sudah bisa memahami saat diajak bicara. Biasanya si kecil akan menoleh ke arah sumber bunyi.

Baca juga: 5 Bahaya Penggunaan Baby Walker untuk Si Kecil, Risiko Jari Kaki Terjepit
- Usia 7 hingga 12 bulan
Pada masa ini kemampuan anak dalam berceloteh cenderung meningkat signifikan.
Bahkan, anak-anak sudah memahami kata-kata sederhana seperti perintah "tidak" yang mengacu pada larangan.
Si kecil juga sudah bisa merangkai satu hingga tiga kata, meski dulit diucapkan.
- Usia 13 hingga 18 bulan
Memasuki usia satu tahun, anak mulai bisa memahami kalimat perintah.
Pada masa ini, si kecil juga bisa mengulangi kata yang diucapkan orangtua.
- Usia 19 hingga 36 bulan
Pada rentang usia ini, perkembangan si kecil meningkat signifikan, termasuk memiliki pemahaman terhadap lebih dari 50 kosakata.
Baca juga: 8 Manfaat Jeruk Baby untuk MPASI, Salah Satunya Memperkuat Tulang dan Gigi
Anak mulai bisa bicara dengan jelas meski hanya kalimat pendek.
Agar anak cepat bicara, orangtua tak perlu khawatir.
Berikut tips yang bisa dilakukan orangtua agar anak cepat bicara:
1. Membaca Bersama
Meski belum bisa bicara, ajak si kecil membaca bersama. Bila perlu, bacakan dongeng setiap hari.
Menurut studi pada 2016, hal ini bisa menambah kosakata dan menstimulasi anak agar cepat bicara.
2. Tanggapi Celotehan Anak
Agar anak cepat bicara, yakni dengan menanggapi celotehannya.
Setiap respons yang diberikan, bisa membuat anak lebih bersemangat berbicara, sehingga lama-kelamaan si kecil akan terbiasa melakukannya.
Baca juga: Rekomendasi Menu MPASI Cocok untuk Menambah Berat Badan Si Kecil
3. Selalu Ajak Bicara
Selain membacakan dongeng, ada baiknya ajak bicara si kecil dalam hal apapun.
Gunakan setiap kesempatan untuk mengajak si kecil bicara, misalnya ketika mengganti popok, membuatkan makan atau memandikannya.
Selain menstimulasi anak untuk berbicara, hal ini juga menambah banyak kosa kata baru.

4. Gunakan Musik
Musik ternyata berkontribusi dalam merangsang otak anak dalam berbicara.
Menurut sebuah publikasi di Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat, musik digunakan sebagai alat terapi untukk anak yang mengalami speech dleay.
Putarkan lagu anak-anak yang ceria, biarkan si kecil bersenandung dan mengikuti setiap kata yang didengarkan.
Baca juga: Tak Hanya Salmon, Ini 5 Jenis Ikan yang Baik untuk Kecerdasan Anak
5. Sebutkan Nama Benda
Beberapa anak mungkin menunjuk barang yang diinginkan.
Misalkan anak menunjuk gelas berisi jus, maka bisa ditimpali "Apakah kamu mau jus?".
Metode ini bertujuan agar anak bisa terdorong untuk mengucapkan kata atau frasa yang sama, misalnya "jus".
Ketika si kecil menunjuk sesuatu, ucapkan nama benda tersebut agar ia bisa menirukannya.
6. Batasi Penggunakan Pacifier
Bayi sangat suka mainan yang digigit (pacifier), termasuk empeng.
Inilah alasan mengapa anak kecil sanga suka menghisap jempol.
Ada baiknya jika penggunaan mainan tersebut dibatasi. Sebab, hal ini bisa menghambat anak mengeluarkan kata-kata dan sara.
Gunakan empeng jika memang diperlukan.
Baca juga: Kenali 9 Gejala Stunting pada Anak yang Wajib Diwaspadai Orangtua
Cek artikel dan berita kesehatan lain di
(TribunHealth.com)
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini
Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.
Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.
Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.
Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.
Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini