lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Kanker leher rahim atau bisa juga disebut sebagai kanker serviks, merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum menyerang perempuan.
Penyakit ini berkembang secara berlahan dan sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak kasus baru yang terdektesi saat sudah stadium lanjut.
Salah satu penyebab utama dari kanker serviks adalah infeksi jangka panjang oleh Human Papillomavirus (HPV), virus yang sangat mudah menular melalui kontak seksual.
Pencegahan penyebaran virus HPV dapat dilakukan melalui vaksinasi HPV dan pemeriksaan rutin seperti Pap smear sejak usia 21 tahun, agar risiko terkena kanker serviks dapat ditekan secara signifikan.
Baca juga: Pentingnya Vaksinasi HPV dan Influeza Bagi Generasi Muda, Simak Manfaat dan Kegunaannya
Pertanyaan :
"Dokter enny, apa itu kanker leher rahim?"
Dea, Palembang
dr. Enny Listiawati, MPH, menjawab :
"Jadi kita pisahkan dulu antara kanker dan leher rahim, kita bahas kankernya dulu"
"Apa sih kanker itu, kanker itu adalah pertumbuhan sel yang berlebihan dan bentuknya sudah berbeda dari aslinya"
Jika kita melihat sel di leher rahim menggunakan mikroskop, sel-sel normal biasanya memiliki pertumbuhan yang teratur dan bentuk yang seragam.
Namun, jika sel tersebut telah berubah menjadi sel kanker, bentuknya akan tampak tidak beraturan dan pertumbuhannya tidak terkendali, sehingga sering kali sulit dikenali.
Baca juga: Dokter Enny, Bagaimana Kanker Leher Rahim Menular dan Benarkah Hanya Melalui Hubungan Seksual Saja ?
"Nah kalau namanya kanker leher rahim berarti ada pertumbuhan sel yang berlebihan yang asalnya dari sel leher rahim"
Leher rahim terletak di bagian bawah rahim dan merupakan bagian yang langsung berbatasan dengan vagina, sehingga kanker yang menyerang area ini disebut kanker leher rahim.
Karena letaknya yang berbatasan langsung dengan vagina, kanker leher rahim bisa dideteksi melalui pemeriksaan dari arah lubang vagina.
Oleh karena itu, salah satu cara efektif untuk mendeteksi dini kanker leher rahim adalah melalui pemeriksaan visual, seperti tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) atau Pap Smear.
(Tribunhealth.com)
