Breaking News:

5 Kebiasaan Sederhana yang Terbukti Baik untuk Kesehatan Jantung, Termasuk Banyak Bersyukur

Memperbanyak rasa syukur ternyata dapat mendukung kesehatan jantung, simak penjelasan lengkapnya berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Freepik/benzoix
Banyak bersyukur dapat menyehatkan jantung dan mencegah penyakit 

TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan jantung sangat penting mengingat jantung merupakan salah satu organ yang punya fungsi vital.

Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa pola makan, olahraga, serta gaya hidup sehat secara umum dapat menyehatkan jantung.

Kendati demikian, ada beberapa hal sederhana yang ternyata dapat berdampak positif terhadap kesehatan jantung.

Misalnya dengan aktivitas di luar ruangan, jalan tanpa alas kaki, hingga bersyukur.

Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Aktivitas di luar ruangan

Ilustrasi aktivitas berkebun, salah satu aktivitas yang bisa membakar kalori
Ilustrasi aktivitas berkebun, salah satu aktivitas yang bisa membakar kalori (freepik.com/gratispik)

Menghabiskan waktu di luar ruangan setiap hari dapat menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan. 

Ini bukan hanya karena paparan sinar matahari atau udara segar, tetapi juga karena irama alam yang menenangkan, aktivitas fisik ringan, dan jeda dari paparan layar digital. 

Penelitian menunjukkan bahwa berinteraksi dengan alam setidaknya 120 menit per minggu berkaitan dengan peningkatan kesehatan fisik dan mental. 

Kegiatan sederhana seperti berjalan di atas rumput, duduk di bawah pohon, atau sekadar menikmati langit terbuka dapat membantu menstabilkan tekanan darah dan mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol, yang berdampak negatif pada jantung jika terus menumpuk.

Baca juga: 7 Inspirasi Buah untuk Anak, Bantu Menambah Berat Badan karena Tinggi Kalori

2 dari 3 halaman

2. Tidur lebih awal

Menggeser waktu tidur satu jam lebih awal dari kebiasaan tidak hanya menambah durasi istirahat, tetapi juga membantu tubuh menyesuaikan diri dengan ritme sirkadian alaminya. 

Tidur berkualitas antara pukul 10 malam hingga 2 pagi sangat penting karena pada periode ini tubuh melakukan pemulihan mendalam, termasuk perbaikan otot jantung dan penyeimbangan hormon. 

Kebiasaan begadang dapat mengganggu produksi melatonin dan meningkatkan tekanan darah malam hari, yang berisiko bagi kesehatan kardiovaskular. S

tudi menemukan bahwa orang yang tidur antara jam 10-11 malam memiliki risiko lebih rendah mengalami gangguan jantung dibandingkan yang tidur lebih larut.

3. Batasi waktu screen time

Ilustrasi aktivitas menggunakan gadget
Ilustrasi aktivitas menggunakan gadget (Pixabay)

Terlalu lama menatap layar, terutama sebelum tidur, dapat meningkatkan denyut jantung, mengganggu kualitas tidur, dan memicu kelelahan mental. 

Mengurangi penggunaan gawai secara bertahap dapat memberi lebih banyak waktu untuk bergerak, berinteraksi di dunia nyata, dan memperbaiki pola tidur. 

Penelitian menunjukkan bahwa memotong waktu layar 30 menit sehari dapat meningkatkan variabilitas detak jantung (HRV), indikator penting ketahanan jantung. 

Cahaya biru dari layar dan stimulasi berlebihan juga dapat memicu peningkatan adrenalin, membuat tubuh terus dalam kondisi stres ringan yang membebani jantung.

Baca juga: 4 Menu Makan Tinggi Kalori untuk Anak, Cocok untuk Mengejar Berat Badan

3 dari 3 halaman

4. Grounding atau jalan nyeker

Grounding, atau berjalan tanpa alas kaki di atas tanah, rumput, atau pasir, semakin diakui manfaatnya bagi kesehatan jantung karena efek antiperadangannya. 

Bumi memiliki muatan negatif alami yang dapat membantu menetralkan radikal bebas dalam tubuh, mengurangi stres oksidatif. 

Meski penelitian masih terus berkembang, sebuah studi menunjukkan bahwa grounding dapat meningkatkan sirkulasi darah, faktor penting dalam menjaga kesehatan kardiovaskular.

5. Memperbanyak syukur

Ilustrasi rasa syukur bisa bantu hilangkan rasa sakit
Ilustrasi rasa syukur bisa bantu hilangkan rasa sakit (Freepik)

Bersyukur secara teratur dapat mengurangi stres, menenangkan sistem saraf, dan mengaktifkan respons parasimpatik (istirahat dan pemulihan). 

Praktik ini bukan hanya baik secara spiritual, tetapi juga bermanfaat secara biologis.

Bersyukur mengurangi kadar kortisol sekaligus meningkatkan hormon seperti dopamin. 

Sebuah penelitian menemukan bahwa pasien jantung yang rutin bersyukur memiliki variabilitas detak jantung yang lebih baik dan ketahanan emosional yang lebih kuat selama masa pemulihan.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Jantungbersyukursayur Kibbeh Ketupat Sayur Sayur Pangi Sayur Usik Brongkos
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved