TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi atau hipertensi selama ini dikenal sebagai penyakit yang terjadi pada orang dewasa.
Padahal, anak-anak juga bisa mengalami hipertensi.
Ada dua kelompok penyebab hipertensi, yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini informasi lengkap mengenai hipertensi pada anak, mulai dari gejala hingga risiko komplikasi.
Ada dua jenis hipertensi pada anak-anak:
Baca juga: 8 Kebiasaan Positif yang Perlu Diajarkan pada Anak di Rumah, Bantu Melatih Kemandirian
1. Hipertensi primer
Hal ini lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa.
Hipertensi primer seringkali disebabkan oleh faktor gaya hidup.
Gen seseorang mungkin juga berperan.
Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain:
- Sejarah keluarga
- Kegemukan
- Konsumsi garam berlebihan
- Diabetes
2. Hipertensi sekunder
Hal ini lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa.
Kondisi kesehatan yang mendasari biasanya menjadi penyebabnya:
Beberapa penyebab umum adalah:
- Gangguan ginjal
- Hipertiroidisme
- Masalah hormonal
- Gangguan jantung atau pembuluh darah
- Gangguan tidur
- Stres yang tidak terkendali
- Beberapa obat.
Baca juga: Dokter, Bagaimana Penanganan Penyakit TBC yang Terjadi pada Anak?
Gejala
Tekanan darah tinggi tidak selalu menunjukkan gejala sehingga disebut juga sebagai silent killer.
Namun pada kasus yang parah, anak mungkin mengalami gejala seperti:
- Mual atau muntah
- Sakit kepala
- Sesak dada
- Palpitasi
- Sesak napas
- Perubahan penglihatan
Komplikasi
Anak-anak yang memiliki tekanan darah tinggi kemungkinan besar akan terkena hipertensi saat dewasa jika tidak diobati.
Jika tekanan darah tinggi pada anak terus berlanjut hingga dewasa, maka dapat menimbulkan komplikasi seperti:
- Penyakit jantung
- Stroke
- Gagal jantung
- Penyakit ginjal
Tekanan darah tinggi dapat dikelola secara efektif pada setiap usia.
Modifikasi pola makan dan gaya hidup memainkan peran penting dalam mengendalikan angka tekanan darah.
6 Sayur yang Cocok Dikonsumsi untuk Turunkan Tekanan Darah, Penderita Hipertensi Perlu Tahu

Wortel, kangkung, hingga ubi jalar dapat dipilih orang yang mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Sebagai informasi, hipertensi merupakan kondisi yang memerlukan penanganan agar tetap terkontrol dan tidak melonjak.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan memilih sumber makanan yang sesuai.
Dihimpun TribunHealth.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa jenis sayur yang cocok dikonsumsi untuk menurunkan tekanan darah.
Wortel
Kalium dalam wortel juga dapat membantu menjaga tekanan darah Anda.
Dengan demikian, makan wortel sebagai bagian dari diet sehat dan seimbang turut menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan.

Kangkung
Healthier Steps melansir, kangkung mengandung senyawa yang disebut nitrat, yang membantu merelaksasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Ini sebabnya makan kangkung membantu meningkatkan sirkulasi dan kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan.
Buah bit
Menurut penelitian, nitrat yang ada dalam buah bit dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Kanal kesehatan NDTV menyebut, minum jus buah bit atau menambahkannya ke dalam salad, sup, atau kari dapat bermanfaat bagi tekanan darah Anda.
Baca juga: Mengenal Manfaat Buah Bit untuk Kesehatan: Menurunkan Tekanan Darah hingga Kontrol Diabetes
Brokoli
Menambahkan brokoli ke dalam makanan merupakan cara efektif untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.
Brokoli juga kaya akan antioksidan, vitamin C, kalium, vitamin K, protein, dan serat.
Bayam
Bayam kaya akan kalium dan lutein.
Lutein mencegah penebalan dinding arteri, sehingga mengurangi risiko serangan jantung, seperti dilansir NDTV.
Selain itu, bayam kaya akan kalium, folat, dan magnesium, yang selanjutnya memastikan bahwa tekanan darah Anda terkendali.
Ubi jalar
Situs resmi National Council on Aging melansir, ubi jalar termasuk salah satu sumber makanan yang cocok untuk menurunkan tekanan darah.
Ini berkat kandungan magnesium, kalium, dan serat yang ada di dalamnya.
(TribunHealth.com)