TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri dada termasuk salah satu tanda utama serangan jantung.
Kendati demikian, nyeri dada juga bisa menjadi gejala beragam kondisi lain yang lebih tidak serius, seperti asam lambung.
Ini membuat orang cenderung mengabaikan nyeri dada.
Padahal jika itu adalah serangan jantung, perawatan segera sangat dibutuhkan.
Situs kesehatan The Health Site melansir sejumlah tanda yang mengindikasikan bahwa nyeri yang dialami adalah tanda serangan jantung.
Berikut uraiannya.

Terasa sesak dan kuat di dada
Rasa sesak atau tekanan kuat yang tidak dapat dijelaskan pada dada merupakan indikator yang jelas akan terjadinya serangan jantung.
Tekanan pada dada disebabkan oleh otot jantung yang kesulitan memompa darah karena arteri yang tersumbat.
Baca juga: 6 Tips untuk Meningkatkan Kesuburan Pria, Bisa Diterapkan Pengantin Baru agar Cepat Dapat Momongan
Rasa sakit menjalar ke area lain
Nyeri di bagian atas tubuh merupakan salah satu tanda yang paling umum, tetapi juga merupakan tanda peringatan akan datangnya serangan jantung.
Nyeri dapat menjalar dari dada ke area tubuh lainnya, terutama lengan, bahu, leher, rahang, punggung, atau perut.

Disertai sesak atau kesulitan bernapas
Kesulitan bernapas atau tidak dapat bernapas merupakan tanda peringatan bahwa jantung Anda tidak dapat berfungsi dengan baik.
Jika jantung Anda tidak dapat memompa darah secara efektif karena penyumbatan, tubuh Anda tidak akan mendapatkan cukup oksigen, yang menyebabkan perasaan sesak napas.
Baca juga: Tidak Semua Keluhan Sesak Napas adalah Penyakit Asma, Perlu Pemeriksaan untuk Memastikannya
Berkeringat berlebihan
Tanda peringatan lain dari serangan jantung yang akan terjadi adalah keringat berlebih.
Jenis keringat ini dapat terjadi bahkan saat Anda hanya duduk atau berbaring dan sering kali disertai dengan perasaan lemas atau mual.
Mual, Muntah, atau Pusing

Meskipun mual dan muntah sering dikaitkan dengan masalah gastrointestinal, kondisi ini juga bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung, terutama pada wanita.
Serangan jantung dapat menyebabkan mual, muntah, atau perasaan pusing karena berkurangnya pasokan oksigen ke otak dan stres yang dialami tubuh secara keseluruhan selama serangan jantung.
(TribunHealth.com)