TRIBUNHEALTH.COM - Virus Mpox yang sebelumnya dikenal dengan nama Monkeypox.
Virus Mpox pada dasarnya mirip dengan virus lainnya, tetapi termasuk dalam jenis virus DNA.
Pada awalnya virus mpox sudah diidentifikasi sejak lama ditahun 70an.
Meskipun bukan penyakit baru, mpox menjadi perhatian lebih dalam beberapa waktu terakhir karena adanya peningkatan kasus diberbagai negara.
Baca juga: Monkeypox : Infeksi Virus yang Menyebabkan Penyakit Mirip Cacar, Ini Penjelasan dr. Arieffah, Sp.DVE

Pertanyaan :
"Dokter, apa perbedaan virus mpox dengan cacar biasa dalam hal gejala?"
Kalinda, Sukabumi
dr. Arieffah, Sp.KK, menjawab :
"Sebenarnya mereka sama-sama memiliki karakteristik yang mirip"
"Yang membedakan yaitu lama dari gejalanya"
Pada biasanya cacar dapat sembuh dalam waktu seminggu, tetapi mpox lebih lama dan pelepasan koreng (luka) bisa saja hampir 3 minggu.
Baca juga: Patut Anda Waspadai, Beginilah Proses Penularan dari Infeksi Virus Monkeypox
Virus Mpox tidak mudah menular pada orang secara umum dan lebih berisiko menular pada kelompok tertentu.
Kelompok tertentu yang lebih rentan tertular, seperti pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria (MSM), memiliki tingkat penularan hingga 79 persen.
Profil dr. Arieffah, Sp. KK

Arieffah adalah seorang dokter spesialis kulit dan kelamin.
Kini ia sedang berpraktek di RS Hermina Solo sejak 2017.
Tak hanya di satu tempat saja, ia juga menambah jadwal prakteknya di RS JIH Solo sejak 2019 hingga saat ini.
Sebelum menjalani praktek di dua tempat di atas, Arieffah sempat menjalani pekerjaanya di sejumlah rumah sakit ternama lainnya yang tersebar di berbagai daerah. Antara lain:
RS Permata Depok 2013 sd 2017
- RS Kemang Medical Care Jaksel 2014 sd 2017
- RS Jakarta Medical Care Jaksel 2015 sd 2017
- RS. DKT Slamet Riyadi Solo.
Berbagai pengalaman pekerjaan di atas menunjukkan bahwa Arieffah adalah dokter spesialis kulit yang berpengalaman.
Setelah sebelumnya ia menuntut ilmu untuk meraih gelar dokter di Universitas kristan Maranatha Bandung yang ia selesaikan pada 2007.
Hingga akhirnya mengerucutkan ilmunya khusus pada spesialisasi kulit dan kelamin di Universitas Diponegoro Semarang yang lulus pada 2013.
(Tribunhealth.com)