Breaking News:

10 Tanda Kekurangan Protein, Bisa Menghambat Pertumbuhan pada Anak

Terhambatnya pertumbuhan adalah salah satu tanda utama kekurangan protein pada anak

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay.com
Ilustrasi pertumbuhan yang terhambat merupakan salah satu tanda kekurangan protein pada anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Protein merupakan nutrisi yang sangat dibutuhkan tubuh untuk berfungsi normal.

Tanpa asupan protein yang cukup, tubuh akan mengalami sejumlah masalah kesehatan.

Protein berperan dalam perbaikan jaringan, pemeliharaan otot, produksi enzim, dan fungsi kekebalan tubuh.

Sebaliknya, kekurangan dapat menyebabkan hilangnya otot, melemahnya kekebalan tubuh, dan pemulihan yang tertunda dari cedera. 

Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini sejumlah tanda kurang protein.

1. Kelemahan dan kehilangan otot

ilustrasi makanan yang kaya akan protein
ilustrasi makanan yang kaya akan protein (kids.grid.id)

Protein sangat penting untuk membangun dan memperbaiki otot.

Kekurangan protein dapat menyebabkan penyusutan otot yang menyebabkan kelemahan, berkurangnya kekuatan, dan massa tubuh yang lebih ramping. Hal ini terutama terlihat pada orang dewasa yang lebih tua atau selama sakit berkepanjangan.

Mengonsumsi daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan susu dapat membantu memulihkan kesehatan otot.

Baca juga: 5 Makanan yang Menyehatkan Mata Anak, Ada Wortel hingga Telur

2. Rambut menipis dan rontok

2 dari 4 halaman

Rambut sebagian besar terbuat dari keratin, sejenis protein.

Asupan protein yang tidak memadai dapat melemahkan folikel rambut, yang menyebabkan rambut menipis, rapuh, atau rontok berlebihan. 

Mengonsumsi telur, ikan, dan kacang-kacangan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perbaikan rambut yang sehat.

3. Masalah kulit dan kuku

Kekurangan protein dapat menyebabkan kulit kering, bersisik, dan kuku rapuh karena produksi keratin dan kolagen yang tidak mencukupi.

Hal ini dapat mengakibatkan penyembuhan luka yang lambat dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi kulit.

Pola makan kaya protein dengan makanan seperti unggas, tahu, dan sayuran hijau dapat membantu meningkatkan kesehatan kulit dan kuku.

Ilustrasi protein yang baik dikonsumsi penderita kolesterol tinggi karena dapat turunkan kadar kolesterol
Ilustrasi protein yang baik dikonsumsi penderita kolesterol tinggi karena dapat turunkan kadar kolesterol (freepik.com)

4. Pembengkakan pada tubuh

Kadar protein yang rendah dapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh, yang menyebabkan pembengkakan pada tungkai, telapak kaki, atau tangan.

Hal ini terjadi karena protein seperti albumin mengatur tekanan osmotik dalam pembuluh darah.

3 dari 4 halaman

Menambahkan ikan, susu, dan kacang-kacangan ke dalam makanan dapat membantu mengembalikan keseimbangan ini.

5. Sistem kekebalan tubuh melemah

Protein sangat penting untuk memproduksi antibodi dan sel imun.

Kekurangan protein dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, yang menyebabkan seringnya sakit.

Makanan seperti kacang lentil, yogurt, dan kacang almond dapat mendukung kesehatan imun.

Baca juga: 7 Jenis Protein yang Bantu Turunkan Gula Darah, Ada Telur hingga Selai Kacang

6. Kelelahan dan kekurangan energi

Protein berperan penting dalam produksi energi dan menjaga kadar gula darah. Kekurangan protein dapat menyebabkan rasa lelah terus-menerus, energi rendah, dan stamina menurun.

Mengonsumsi camilan kaya protein seperti yogurt Yunani atau telur rebus dapat membantu menjaga kadar energi.

7. Keinginan ngidam dan nafsu makan meningkat

Kekurangan protein dapat menyebabkan kadar gula darah tidak seimbang, sehingga menimbulkan keinginan untuk makan, terutama makanan manis atau tinggi karbohidrat.

4 dari 4 halaman

Hal ini dapat mengakibatkan makan berlebihan dan penambahan berat badan.

Menyertakan protein dalam setiap makanan dapat menstabilkan rasa lapar dan mengurangi keinginan untuk makan.

Baca juga: 4 Kebiasaan Pagi yang Bantu Hilangkan Lemak Perut Penyebab Buncit, Termasuk Sarapan Tinggi Protein

8. Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung

Protein sangat penting untuk memproduksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin.

Kekurangan protein dapat menyebabkan perubahan suasana hati, depresi, atau mudah tersinggung karena fungsi otak terganggu.

Menambahkan makanan seperti salmon, kacang-kacangan, dan biji-bijian dapat mendukung kesehatan mental.

9. Pemulihan cedera yang lambat

Protein sangat penting untuk perbaikan dan regenerasi jaringan.

Kekurangan protein dapat menunda penyembuhan luka, memar, atau cedera.

Mengonsumsi makanan kaya protein seperti keju cottage, quinoa, dan kacang-kacangan dapat mempercepat pemulihan.

10. Pertumbuhan terhambat

Kekurangan protein pada anak-anak dapat mengganggu perkembangan fisik dan kognitif, yang mengakibatkan pertumbuhan terhambat atau pencapaian yang tertunda.

Hal ini karena protein mendukung pertumbuhan jaringan dan organ.

Memastikan pola makan seimbang dengan susu, telur, dan kacang-kacangan dapat mencegah masalah tersebut.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
proteinpertumbuhanKekebalan tubuh Sitoplasma
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved