TRIBUNHEALTH.COM - Apakah sobat sehat masih asing dengan gangguan kecemasan.
Tentu sudah tidak asing lagi bukan?
Ya, perasaan cemas sebenarnya adalah hal yang wajar dan umum terjadi.
Siapa saja tentunya bisa mengalami cemas.
Perasaan cemas berlebihan dan sering muncul bisa jadi tanda dari gangguan kecemasan.
Seseorang yang mengalami gangguan cemas akan merasa cemas sepanjang hari.
Gangguan kecemasan bisa menganggu kualitas hidup seseorang.
Untuk mengetahui lebih lanjut, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi.

Baca juga: Apakah DNA Salmon Bisa Diaplikasikan di Kulit Bagian Tubuh Lain? dr. Irmadani Intan Beri Penjelasan
Pertanyaan:
Pak Adib, bagaimana cara mengelola kesehatan mental agar tidak mudah mengalami gangguan kecemasan?
Aditya, di Karanganyar
Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab:
Ya gampangnya sih mengelola kesehatan mental itu yang penting kan tidur yang cukup, makan yang cukup, istirahat yang cukup, olahraga yang cukup, kerjanya juga yang cukup.
Karena kalau ada keseimbangan ini kan semua akan terhindar dari kecemasan.
Jadi seseorang terhindar dari kecemasan yang mungkin muncul.
Yang selanjutnya juga pasrah sama Allah. Namanya kehidupan, kita sudah usaha kan harus pasrah.
Ya kalau kita gak bisa pasrah ya bisa kena cemas.
Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Mata Kering Akibat Penggunaan Softlens? Begini Kata dr. Naziya Sp.M
Adib Setiawan,S.Psi.,M.Psi. merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
Cek Berita dan Artikel lainnya di
(TribunHealth.com)