TRIBUNHEALTH.COM - Ada alasan mengapa ibu hamul perlu rutin memeriksa kesehatan mereka, salah satunya adalah untuk mendeteksi hipertensi yang terjadi selama kehamilan.
Hipertensi pada kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah antara 140/90 dan 159/109mmHg (milimeter merkuri).
Sementara hipertensi berat pada kehamilan didefinisikan sebagai tekanan darah 160/110mmHg atau lebih tinggi.
Kondisi ini memerlukan perawatan hingga tekanan darah turun di bawah 160/110mmHg, dilansir layanan kesehatan Inggris, NHS.
Hipertensi selama kehamilan memiliki berbagai jenis.
Dilansir Yale Medicine, berikut ini rinciannya.

Hipertensi kronis
Kondisi ini merupakan nama lain untuk tekanan darah tinggi yang ada sebelum seorang wanita hamil atau jika kondisi tersebut berkembang pada paruh pertama kehamilannya (sebelum 20 minggu).
Hipertensi gestasional
Jenis ini terjadi ketika seorang wanita hamil mengalami tekanan darah tinggi selama paruh kedua kehamilannya (setelah 20 minggu).
Baca juga: Dok, Untuk Cegah Iritasi Kulit Bayi Baiknya Gunakan Diapers atau Popok Kain? dr. Hans Menjelaskan
Preeklampsia
Preeklampsia terjadi ketika tekanan darah tinggi muncul setelah 20 minggu kehamilan.
Salah satu tanda umum preeklampsia adalah ditemukannya protein dalam urin ibu.
Preeklampsia memberi tekanan pada jantung dan organ tubuh lainnya serta dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti membatasi suplai darah ke plasenta, merusak hati dan ginjal, atau menyebabkan cairan menumpuk di paru-paru.
Adanya protein dalam urin merupakan tanda disfungsi ginjal.
Preeklampsia dapat bersifat ringan atau berat, tetapi preeklampsia ringan pun dapat dengan cepat berkembang menjadi komplikasi yang lebih berat.
Preeklampsia sering kali memerlukan persalinan dini.

Eklampsia
Eklampsia merupakan komplikasi preeklampsia langka namun serius dan mengancam jiwa.
Ini terjadi saat wanita hamil mengalami kejang akibat preeklampsia yang tidak atau kurang mendapat pengobatan.
Kondisi ini memerlukan perhatian medis darurat.
HELLP syndrome
HELP merupakan kependekan dari preeclampsia with Hemolysis, Elevated Liver enzyme levels, and Low Platelet levels.
Sesuai namanya, preeklamsia jenis ini merupakan kondisi yang diserta hemolisis, peningkatan kadar enzim hati, serta rendahnya trombosit.
Ini adalah kondisi langka dan serius, yang menyebabkan kerusakan hati dan menghancurkan sel darah merah dan trombosit (sel darah yang membantu pembekuan).
Sebagian besar wanita dengan sindrom HELLP perlu melahirkan bayinya lebih awal dari yang diharapkan.
(TribunHealth.com)