TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga kesehatan gigi anak merupakan hal penting.
Satu di antara yang perlu dilakukan adalah menjaga anak agar tidak melakukan kebiasaan buruk yang dapat merusak gigi.
Apa saja kebiasaan yang dimaksud?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada Dokter Gigi Spesialis Orthodonti Klinik Apic, drg. Selly Amelia, Sp.Ort ketika menjadi narasumber Healthy Talk.
Berikut ini jawaban drg. Selly Amelia, Sp.Ort dalam kutipan langsung:

“Oke, jadi kebiasaan buruk itu, kita sebagai misalkan untuk tips kalian untuk parents di rumah ya, Ibu dan Ayah, mulai perhatikan anak-anak ini apakah ada habit-habit seperti yang berhubungan dengan hidung dan mulut.
Misal, kok anak saat main kok mulutnya terbuka?
Nah, itu berarti ada satu indikasi berarti bernafasnya tidak melewati hidung, tapi melainkan lewat mulut.
Nah, bernafas lewat mulut itu juga salah satu yang bisa menjadi penyebab masalah saat nanti dewasa akan terjadi perubahan wajah dan perubahan dari gigi dan susunan rahangnya. Itu satu.
Kemudian yang kedua, kok sering gigit-gigit pensil atau gigit-gigit kuku?
Nah, itu juga akan mempengaruhi.
Kemudian, seperti misalkan saat di sekolah sering menopang dagu, itu juga akan mempengaruhi.
Intinya, jadi untuk kebiasaan-kebiasaan ini, kita sebagai orang tua di rumah nanti harus memperhatikan anak-anak ini, apa yang kebiasaan itu di sekitar mulut dan ada yang di sekitar rahang sebelah sini.
Misalkan seperti tadi saya bilang, topang dagu.
Baca juga: Mengapa Penting Menjaga Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini? Ini Penjelasan drg. Selly Amelia, Sp.Ort
Apa ya, dok? Kok bisa topang dagu membuat masalah?
Ini tergantung dari durasi, intensitas, dan frekuensi habitnya juga sebenarnya.
Misalkan, oh gigit kuku tapi cuma ya kadang-kadang banget, nah itu dia tidak begitu berpengaruh.
Tapi ketika misalkan kayaknya sepele gigit kuku, tapi dia setiap di sekolah, setiap ngerjain PR sambil gigit kuku, otomatis itu akan memberi tekanan di satu tempat di mana dia menggigit kukunya.
Kurang lebih seperti itu.
Jadi, apa? Seperti emut jempol itu juga. Emut jempol itu akan pengaruhi susunan rahang dan giginya.
Nah, satu lagi, sebenarnya emut jempol itu adalah salah satu fase di anak-anak.
Jadi, kalau mungkin kita lihat di usia-usia 6 bulan sampai 1 tahun, nah itu boleh, enggak apa-apa. Itu memang akan meningkatkan motorik anak tersebut.
Tapi kalau misalkan gigi sudah mulai tumbuh, kemudian intensitasnya sangat betul-betul pagi, siang, sore, malam dia jempol terus, nah itu orang tua harus mulai aware.
Hal itu harus dihentikan, mencari caranya seperti apa, mungkin konsultasi ke dokter, mungkin untuk ke dokter intervensi apa, dok kalau misalkan masih usia 6 bulan, jadi akhirnya dokternya bisa memberi saran, oh, Bu, bisa dilakukan seperti ini, bisa dilakukan seperti itu.
Jadi, enggak melulu harus dilakukan tindakan, tapi saran dari dokter itu diperlukan.
Itu kalau untuk dari usia dini ya.
Kemudian, selain itu juga, mengemut dot atau menggunakan dot itu dengan jangka waktu yang lama.
Jadi, dot itu kan karet.
Nah, itu kalau misalkan ada anak yang digigit-gigit terus dotnya, walaupun susunya sudah habis, itu juga akan mempengaruhi.
Kemudian, selain itu, susu dalam dot.
Misalkan, anak saya, dok, setiap tidur harus minum susu pakai dot, susunya susu formula lagi.
Nah, itu akan mempengaruhi dia banyak lubang di giginya.
Nah, jadi, mulai kalau misalkan, lah terus gimana, dok?
Boleh enggak apa-apa misalkan memang harus minum dot. Memang kan kadang-kadang kita mengurangi kebiasaan anak itu kan enggak gampang ya.
Jadi, akhirnya ekstranya gimana sih?
Setelah tidur, anak itu bisa dibersihkan dengan kasa untuk giginya, jadi supaya kasa yang basah itu dioleskan supaya tidak ada sisa susu yang lengket tadi, minimalisir.
Jadi, kalau untuk kebiasaan itu harus dihentikan ketika umur anak sudah mulai ada gigi yang tumbuh.
Jadi, mulai ada gigi yang tumbuh itu berarti memang anak harus beralih dari susu ke makanan padat, berkurang gitu.
Jadi, ketika memang misalkan udah TK tapi kok minumnya dot terus, nah itu akhirnya orang tua harus mulai mencari cara itu untuk menghentikan itu karena bisa berpengaruh ke gigi permanennya nanti, gitu.”
Saksikan talk show lengkap dengan drg. Selly Amelia, Sp.Ort dalam Healthy Talk berjudul “Jaga Kesehatan Gigi Anak dan Ketahui Masalah yang Kerap Muncul” lewat YouTube Tribunnews dan Tribunhealth.
(TribunHealth.com)