TRIBUNHEALTH.COM - Blueberry merupakan salah satu bentuk buah bery yang populer.
Namun apakah buah blueberry aman untuk kadar gula darah?
Hal ini tentunya menjadi perhatian serius di kalangan penderita diabetes.
Melansir berbagai sumber, berikut ini penjelasan apakah blueberry aman atau tidak untuk kadar gula darah.
Indeks Glikemik

Menurut Wild Blueberry Association, blueberry memiliki indeks glikemik 53.
Dilansir Eating Well, indeks glikemik merupakan pengukuran digunakan untuk memprediksi bagaimana makanan tertentu akan memengaruhi gula darah mereka.
Indeks glikemik mengukur seberapa cepat makanan tertentu akan menyebabkan gula darah naik.
Baca juga: 10 Keuntungan Rutin Makan Blueberry, Dapat Mengelola Diabetes karena Termasuk Rendah Indeks Glikemik
Skala ini memberi peringkat makanan pada angka 0 hingga 100.
Semakin tinggi angkanya, semakin cepat efeknya pada kadar gula darah.
Karena blueberry memiliki skor 53, mereka dianggap sebagai makanan dengan GI rendah, menurut Pusat Informasi Mikronutrien Linus Pauling Institute.
Jika Anda menderita diabetes dan makan blueberry, glukosa mereka akan dilepaskan ke aliran darah secara perlahan selama pencernaan, yang merupakan hal yang baik.
Kaya serat

Buah beri ini merupakan makanan yang baik untuk kadar gula darah, sebagian karena kandungan seratnya.
Setengah cangkir blueberry mengandung 2 gram serat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), serat mungkin merupakan salah satu nutrisi terpenting bagi penderita diabetes atau pradiabetes karena serat berperan penting dalam mengendalikan dan mengatur kadar gula darah.
Mengonsumsi makanan kaya serat memperlambat pencernaan karena tubuh tidak mampu menyerap dan memecah serat.
Makanan kaya serat tidak meningkatkan kadar gula darah dengan cara yang sama seperti karbohidrat sederhana yang dicerna dengan cepat .
Punya kandungan antiinflamasi

Blueberry penuh dengan fitokimia, istilah khusus untuk senyawa kimia yang ditemukan pada tanaman.
Fitokimia yang paling melimpah dalam blueberry disebut polifenol.
Polifenol memiliki efek antioksidan dan antiperadangan yang kuat dalam tubuh, menurut ulasan tahun 2023 di Nutrients.
Mengonsumsi polifenol secara konsisten dan jangka panjang pada dasarnya seperti mempersenjatai sistem kekebalan tubuh agar semakin kuat.
(TribunHealth.com)