Breaking News:

7 Kebiasaan Gaya Hidup yang Membuat Anda Rentan Terkena Diabetes, Salah Satunya Tak Banyak Bergerak

Aktif bergerak dan menjaga pola makan adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya diabetes. 

Penulis: Irmarahmasari | Editor: Irmarahmasari
kompas.com
ilustrasi seseorang yang memiliki kebiasaan jarang bergerak, berisiko tinggi terkena diabetes 

TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes menjadi salah satu penyakit paling umum yang diderita orang karena kebiasaan gaya hidup sehari-hari. 

Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 420 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes

Aktif bergerak dan menjaga pola makan adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya diabetes

Memiliki kebiasaan gaya hidup yang buruk dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes pada seseorang. 

Baca juga: 5 Tips Tingkatkan Fungsi Otak bagi Penderita Diabetes, Bantu Cegah Kepikunan

Kebiasaan Gaya Hidup yang Dapat Meningkatkan Risiko Diabetes

Dikutip dari HealthShots, Dr. Sharwari Dabhade, MD menuturkan beberapa gaya hidup yang meningkatkan risiko terjadinya diabetes

1. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak

ilustrasi seseorang yang memiliki kebiasaan jarang bergerak
ilustrasi seseorang yang memiliki kebiasaan jarang bergerak (lifestyle.kompas.com)

Duduk dalam waktu lama, tidak bisa bergerak, dan kurang gerak, terbukti sama berisikonya dengan merokok bagi kesehatan jantung, paru-paru, dan penyakit terkait gaya hidup secara keseluruhan. 

Penelitian telah mengaitkan bahwa timbulnya diabetes tipe 2 lebih banyak terjadi pada orang yang kurang beraktivitas dalam rutinitasnya. 

Baca juga: 7 Sayuran Ini Sebaiknya Tidak Dimakan dalam Kondisi Mentah, Bisa Sebabkan Masalah Pencernaan

2. Diet tinggi kalori

Ilustrasi makanan tinggi kalori
Ilustrasi makanan tinggi kalori (Pixabay)
2 dari 4 halaman

Konsumsi kalori yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan, dan membuat seseorang rentan terhadap diabetes tipe 2. 

Kalori perlu dikonsumsi secara proposional dengan tenaga dan pengeluaran harian, tergantung pada pekerjaan yang dilakukan masing-masing individu. 

Oleh karena itu, kalori yang dibutuhkan lebih sedikit pada orang dengan pekerjaan yang kurang aktif, dan mereka harus memantau asupan makanan sesuai dengan itu. 

3. Kurang olahraga 

ilustrasi seseorang yang kurang berolahraga
ilustrasi seseorang yang kurang berolahraga (kompas.com)

Penelitian telah membuktikan manfaat olahraga untuk kesehatan jantung dan pernapasan. 

Selain itu juga menunjukkan hasil dalam memperpanjang timbulnya diabetes pada sekelompok orang dengan riwayat keluarga diabetes

Olahraga tidak hanya membantu menunda timbulnya diabetes, tetapi juga membantu menjaga kadar gula pada pasien diabetes

Waktu olahraga yang disarankan adalah setidaknya 150 menit seminggu. 

Berolahragalah setidaknya 5 hari dalam seminggu untuk mendapatkan manfaatnya. 

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Pigmentasi di Wajah, Kulit Kembali Cerah dan Bersinar

4. Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol

ilustrasi kebiasaan merokok
ilustrasi kebiasaan merokok (health.kompas.com)
3 dari 4 halaman

Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan telah dikaitkan langsung dengan penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan juga diabetes

Merokok menyebabkan dampak pada pembuluh darah, penyempitan arteri, sehingga seseorang rentan terhadap serangan jantung.

Merokok juga meningkatkan risiko resistensi insulin yang menyebabkan diabetes

Konsumsi alkohol yang berlebihan menimbulkan perlemakan hati yang pada gilirannya dapat menyebabkan resistensi insulin dan diabetes

5.Kekurangan nutrisi

Ilustrasi seseorang yang kurang nutrisi
Ilustrasi seseorang yang kurang nutrisi (Pixabay)

Kekurangan zat gizi makro dan mikro dapat menyebabkan berbagai kekurangan dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. 

Dalam beberapa penelitian menunjukkan, konsumsi sayuran hijau, pola makan vegan, atau pola makan Mediterania telah menunjukkan manfaat dalam memperpanjang timbulnya diabetes.

Kekurangan vitamin D yang berkepanjangan juga dapat meningkatkan risiko diabetes

Pola makan sehat yang terdiri dari protein, serat, lemak esensial, dan karbohidrat kompleks telah menunjukkan manfaat dalam mengendalikan kadar gula darah dan insulin dalam tubuh. 

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Penderita Diabetes, Begini Cara Sehat untuk Mengonsumsinya

6. Obesitas

ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas
ilustrasi seseorang yang mengalami obesitas (health.kompas.com)
4 dari 4 halaman

Peningkatkan lemak visceral memiliki hubungan langsung dengan resistensi insulin. 

Karenanya peningkatkan berat badan terutama di sekitar batang tubuh dapat menyebabkan diabetes lebih awal dibandingkan pada individu dengan indeks massa tubuh yang rendah. 

7. Stres

ilustrasi seseorang yang stres
ilustrasi seseorang yang stres (kompas.com)

Stres dapat memengaruhi mental dan fisik. yang dapat mengganggu rutinitas harian dan ritme sirkadian normal tubuh, yang menyebabkan obesitas, resistensi insulin, dan akhirnya diabetes

Kurang tidur telah terbukti menjadi salah satu faktor risiko penyakit terkait gaya hidup

Oleh karena itu, tingkat stres perlu dikelola dengan rutinitas olahraga, meditasi, dan diet sehat. 

Diabetes tipe 2, hiperlipidemia (kolesterol tinggi), tekanan darah tinggi, penyakit kardiovaskular semuanya merupakan gangguan terkait gaya hidup yang muncul bersamaan.

Jika kita mencoba mengubah kebiasaan rutin kita dan menerapkan semua kebiasaan gaya hidup sehat, kita dapat terhindar dari semua penyakit ini untuk jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga: 5 Risiko Tidur Berlebihan atau Terlalu Banyak Tidur, Obesitas hingga Diabetes

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
kebiasaangaya hiduptak banyak bergerakjarang bergerakdiabetesgula darahTribunhealth.com Dhawank Delvi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved