lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Masa kanak-kanak merupakan periode waktu khusus yang sangat penting untuk membangun harga diri yang sehat, citra diri, dan kepercayaan diri.
Memiliki anak dengan rasa percaya diri yang baik merupakan keinginan setiap orang tua.
Rasa percaya diri pada anak yang dimaksud bukan yang berlebihan, cukup dengan menjadi diri sendiri, berani mengutarkan pendapat, teguh pada pendirian, serta tidak mudah minder.
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Psikolog, Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi, memberikan penjelasan tentang peran orang tua untuk membangun rasa percaya diri pada anak.
Baca juga: Kurang Percaya Diri Bisa Sebabkan Anak Sulit untuk Utarakan Perasaannya, Begini Penyebabnya
Faktor pertama yang dapat memengaruhi rasa percaya diri pada anak adalah orang tua.
Orang tua perlu memastikan bahwa anak menerima kasih sayang dari orang tua, yang menjadi landasan bahwa anak merasa aman, berarti, dan memiliki tempat untuk menjadi dirinya sendiri.
Menurut penjelasan Psikolog Indra, peran orang tua sangat penting dalam membentuk rasa kepercayaan diri pada anak.
Sebelum mengajarkan rasa percaya diri pada anak, orang tua harus mengevaluasi dirinya sendiri terlebih dahulu, apakah orang tua tersebut sudah percaya diri atau belum.
Baca juga: Tanda-tanda Anak Memiliki Rasa Percaya Diri yang Baik dan Anak yang Kurang Percaya Diri
Menurut Psikolog Indra, hal ini juga penting untuk diketahui dan perlu diperlihatkan kepada anak.
Supaya anak tahu peran orang tua adalah untuk menemani sang buah hati untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya.
"Baik di sekolah, di lingkungkan keluarga, kamu berani saja ngomong kaya mama, orang tua bisa memberikan contoh seperti itu."
"Contoh ini bisa disampaikan kepada anak supaya anak meniru tanpa sadar, kalau ada yang memerintah aku, aku harus berani kaya mama, begitu kira-kira gambarannya," jelas Psikolog Indra.
Pentingnya Menasehati Anak
Selain mengajarkan rasa percaya diri kepada anak, nasehat orang tua kepada anak juga sangat penting.
Selain menasehati anak, orang tua juga perlu memberikan contoh dan tantangan kepada anak-anaknya, misalnya contoh membuang sampah dan mengisi air.
Jika anak bisa melakukan dengan baik, berikan pujian pada anak tersebut, sampai anak merasa orang tua bangga terhadapnya.
Baca juga: 7 Makanan Super untuk Meningkatkan Penglihatan, Bagus untuk Penderita Refraksi Mata
"Anak ini akan ketagihan dengan pujian-pujian mamanya, anak akan merasa nyaman melakukan hal tersebut, dan akan mampu melakukan hal apa pun kedepannya dengan percaya diri."
"Perannya memang harus merangkul anak di usia berapa pun," jelas Psikolog Indra.
Saat orang tua sudah mencurahkan segala bentuk kasih sayangnya, maka hal ini akan membuat anak merasa lebih berani untuk mengeksplorasi dunia luar.
Orang tua sebaiknya tidak mengkritik atau mengomeli anak secara berlebihan, tidak boleh tidak menghargai apa yang dilakukan anak, serta tidak boleh melabeli anak dengan sebutan anak nakal atau lainnya.
Baca juga: 4 Alasan Harus Mencoba Mie Shirataki, Alternatif Bagus untuk Gantikan Mie Instan
Penjelasan tersebut disampikan oleh Psikolog, Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)
