TRIBUNHEALTH.COM - Sindrom metabolik merupakan kondisi yang perlu dihindari.
Kalaupun sudah terkena, sebisa mungkin harus diatasi.
Sindrom metabolik merpakan sekumpulan kondisi yang terjadi bersamaan, yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Kondisi yang dimaksud meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang tidak normal.
Mengidap salah satu dari kondisi-kondisi ini tidak berarti Anda menderita sindrom metabolik, tetapi kombinasi beberapa di antaranya secara signifikan meningkatkan risiko kesehatan.
Melansir kanal kesehatan Times of India, beriku tini fakta-fakta mengenai sindrom metabolik, meliputi penyebab, gejala, dan cara pencegahannya.
Penyebab

Sindrom metabolik muncul dari kombinasi faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan, termasuk:
Obesitas atau lemak perut yang berlebihan merupakan penyebab utama.
Resistensi insulin, kondisi ketika sel-sel tubuh gagal merespons insulin secara efektif, sehingga menyebabkan tingginya kadar gula darah.
Gaya hidup yang tidak banyak bergerak, yang akhirnya menyebabkan penambahan berat badan dan buruknya sensitivitas insulin.
Pola makan yang tinggi gula rafinasi, lemak tidak sehat, dan makanan olahan meningkatkan penambahan berat badan dan resistensi insulin.
Stres berkepanjangan dapat mengganggu hormon dan menyebabkan penambahan berat badan serta resistensi insulin.
Riwayat keluarga dengan diabetes tipe 2, hipertensi, atau penyakit jantung meningkatkan risiko.
Kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau menopause dapat memengaruhi timbulnya penyakit ini.
Baca juga: 10 Kebiasaan untuk Mencegah dan Mengatasi Sindrom Metabolik, Melindungi dari Diabetes dan Hipertensi
Gejala sindrom metabolik

1. Peningkatan lingkar pinggang
Obesitas sentral, sering didefinisikan sebagai lingkar pinggang lebih dari 40 inci pada pria dan 35 inci pada wanita.
2. Tekanan darah tinggi
Hasil pembacaan 130/85 mmHg atau lebih tinggi, atau penggunaan obat antihipertensi.
Kadar gula darah tinggi: Glukosa puasa 100 mg/dL atau lebih tinggi, atau diagnosis diabetes.
3. Trigliserida tinggi
Kadar 150 mg/dL atau lebih tinggi.
4. Kolesterol HDL rendah
HDL ("kolesterol baik") di bawah 40 mg/dL pada pria atau 50 mg/dL pada wanita.
5. Kelelahan atau kesulitan berkonsentrasi
Sering dikaitkan dengan peningkatan gula darah atau resistensi insulin.
Tips pencegahan

1. Jaga berat badan ideal
Mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat akan mengurangi lemak perut, yang merupakan faktor risiko utama sindrom metabolik.
Pantau asupan kalori dan pilih makanan yang padat nutrisi.
2. Pilih makanan utuh
Fokus pada makanan utuh, termasuk sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, protein rendah lemak, dan lemak sehat.
Hindari makanan olahan dan bergula untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan kadar lipid.
3. Rutin olahraga
Lakukan olahraga sedang setidaknya 30 menit, seperti jalan cepat atau bersepeda, hampir setiap hari dalam seminggu.
Olahraga meningkatkan sensitivitas insulin dan mendorong penurunan berat badan.
4. Hindari minuman manis
Hindari minuman manis seperti soda dan jus buah, karena dapat menyebabkan resistensi insulin dan penambahan berat badan.
Pilih air putih atau teh herbal sebagai gantinya.
5. Konsumsi makanan kaya kalium
Sertakan makanan yang kaya kalium seperti pisang dan bayam ke dalam pola makan Anda, dan kurangi asupan natrium.
Olahraga teratur dan manajemen stres juga dapat membantu.
6. Jauhi rokok
Merokok memperburuk risiko penyakit jantung dan berdampak negatif pada kadar kolesterol dan sensitivitas insulin.
Carilah dukungan jika diperlukan untuk berhenti merokok.
7. Menghindari stres
Stres kronis meningkatkan kadar kortisol, yang menyebabkan penambahan berat badan dan resistensi insulin.
Berlatihlah mindfulness, yoga, atau meditasi untuk mengurangi stres.
8. Memantau kadar gula darah
Pantau kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara teratur.
Deteksi dini kelainan dapat mencegah komplikasi.
9. Tidur berkualitas
Pola tidur yang buruk dapat menyebabkan penambahan berat badan, resistensi insulin, dan tekanan darah tinggi.
Usahakan untuk tidur berkualitas selama 7-8 jam setiap malam.
(TribunHealth.com)