TRIBUNHEALTH.COM - Pola makan menjadi hal penting dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Namun tidak hanya itu saja.
Penderita diabetes perlu menerapkan gaya hidup sehat secara menyeluruh agar gula darah tidak melonjak.
Situs kesehatan Healthline, berbagai tips seperti olahraga yang banyak, mengurangi stres, hingga mempertahankan berat badan yang sehat dapat membantu menstabilkan kadar gula darah.
Berikut ini penjelasannya.
1. Berolahraga lebih banyak

Olahraga membantu mengendalikan lonjakan gula darah dengan meningkatkan sensitivitas sel-sel Anda terhadap hormon insulin.
Olahraga juga menyebabkan sel-sel otot menyerap gula dari darah, membantu menurunkan kadar gula darah.
Baik olahraga dengan intensitas tinggi maupun sedang dapat mengurangi lonjakan gula darah.
Baca juga: 10 Makanan Kaya Protein, Bantu Mengelola Gula Darah Penderita Diabetes
Satu studi tahun 2019 menemukan bahwa olahraga yang dilakukan sebelum sarapan mengendalikan gula darah lebih efektif daripada olahraga yang dilakukan setelah sarapan.
Meningkatkan olahraga juga memiliki manfaat tambahan untuk membantu menurunkan berat badan, yang selanjutnya membantu mengendalikan lonjakan gula darah.
2. Mengendalikan stres
Stres dapat mengganggu kesehatan Anda dalam beberapa cara, menyebabkan sakit kepala, peningkatan tekanan darah, dan kecemasan.
Stres juga dapat memengaruhi kadar gula darah.
Saat tingkat stres meningkat, tubuh melepaskan hormon tertentu.
Efeknya adalah melepaskan energi tersimpan dalam bentuk gula ke aliran darah untuk respons melawan atau lari.
Mengatasi stres secara aktif juga terbukti bermanfaat bagi kadar gula darah.
3. Tidur

Tidur yang terlalu sedikit maupun terlalu banyak dikaitkan dengan kontrol gula darah yang buruk.
Bahkan, mengalami satu atau dua malam yang buruk dapat memengaruhi kadar gula darah.
Menurut CDC, tidur kurang dari 7 jam per malam dapat membuat diabetes lebih sulit diatasi.
Kurang tidur dapat:
- meningkatkan resistensi insulin
- meningkatkan nafsu makan keesokan harinya
- mengurangi rasa kenyang dan kenyang setelah makan
- meningkatkan keinginan untuk makan makanan yang tinggi karbohidrat dan gula
- mempersulit penurunan berat badan
- meningkatkan tekanan darah
- meningkatkan risiko serangan jantung
- menurunkan efektivitas sistem kekebalan tubuh
- meningkatkan risiko kecemasan dan depresi
4. Alkohol
Minuman beralkohol seringkali mengandung banyak gula tambahan.
Hal ini terutama berlaku untuk minuman campuran dan koktail, yang dapat mengandung hingga 30 gram gula per sajian.
Gula dalam minuman beralkohol menyebabkan lonjakan gula darah dengan cara yang sama seperti gula tambahan dalam makanan.
Sebagian besar minuman beralkohol juga memiliki sedikit atau tidak ada nilai gizi.
Seperti halnya gula tambahan, minuman beralkohol pada dasarnya adalah kalori kosong dan dapat meningkatkan risiko hiperglikemia.
5. Mencapai dan mempertahankan berat badan sedang
Obesitas atau kelebihan berat badan dapat mempersulit tubuh Anda untuk menggunakan insulin dan mengendalikan kadar gula darah.
Hal ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah dan risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2.
Penurunan berat badan telah terbukti dapat meningkatkan kontrol gula darah.
Dalam sebuah studi tahun 2020 yang melibatkan orang dengan obesitas, kehilangan antara 5 persen dan 10?rat badan menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kadar glukosa darah puasa.
(TribunHealth.com)