TRIBUNHEALTH.COM - Kepercayaan adalah suatu kemampuan atas diri sendiri untuk mencapai suatu target yang ada pada dirinya.
Sehingga orang tersebut mampu dan berani mengutarakan pendapatnya, tampil, untuk mencapai target-target yang ada, dan akhirnya akan mencapai ke tahap harga diri yang bagus.
Ketika memiliki harga diri yang bagus, kepercayaan diri akan terus meningkat.
Lantas, apa yang menyebabkan anak tidak percaya diri?
Baca juga: 12 Manfaat Buah Sirsak bagi Kesehatan, Mengelola Gula Darah hingga Mendukung Kekebalan Tubuh
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Psikolog, Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi, memberikan penjelasan tentang meningkatkan rasa percaya diri pada anak.
Psikolog, Indra menjelaskan, ketika seorang anak terlalu nyaman di lingkungan keluarga, biasanya mereka akan lebih percaya diri, tidak malu-malu untuk menampilkan suatu yang dia punya.
Akan tetapi, jika kebiasaan itu hanya terasah dalam keluarga saja dan tidak dicoba di lingkungan luar (misal sekolah), anak-anak akan cenderung tidak percaya diri.
Karena itu, kebiasaan tersebut juga harus di asah di lingkungan sekolah dan lingkungan lainnya, sehingga ketika anak tampil di panggung yang lebih besar, mereka akan terbiasa dan percaya diri.
Baca juga: 7 Keuntungan Minum Susu Kedelai, Bagus untuk Kesehatan Jantung hingga Sebagai Anti Kanker
"Jadi memang harus dibiasakan dulu, dilatih dulu, diberi pengertian dulu, bahwa anak tersebut tidak apa-apa tampil di depan umum dan hebat sekali untuk melakukan itu," terang Psikolog, Indra.
Faktor lainnya yang menyebabkan anak kurang percaya diri adalah takut dinilai buruk oleh orang lain.
Hal ini bisa menjadikan anak takut untuk menampilkan dirinya di depan umum.
Menurut Psikolog, Indra, pola asuh di rumah sangat memengaruhi untuk membentuk rasa percaya diri pada anak.
Ketika anak-anak sering dilarang, misalnya jangan melakukan ini, jangan melakukan itu, hal ini juga akan berpengaruh terhadap rasa takut anak.
Baca juga: 9 Sayuran Rendah Kalori, Cocok untuk Menu Diet dan Menurunkan Berat Badan
"Jadi orang tua memang belajarnya harus banyak, perlahan memberi tahu anak, perlahan menasehati, dan jangan juga kita buru-buru menasehati anak dengan nada yang tinggi, ini bisa menyebabkan anak takut dan tidak mau mencoba, makanya dia stay di zona nyaman saja."
"Kasih tahu juga ketika anak tampil tapi di luar ekspektasinya, itu juga tidak apa-apa."
"Kita perlu kenalkan, kita lihatkan dan contohkan pada anak, sehingga ada gambaran yang harus dilakukan anak ketika harus di tampil di panggung."
"Jadi dilihatkan hal positif dan contoh-contohnya," jelas Psikolog, Indra.
Baca juga: 5 Khasiat Minum Oat Milk, Alternatif yang Baik untuk Gantikan Susu Sapi
Penjelasan tersebut disampikan oleh Psikolog, Indra Kusumawati, S.Psi., M.Psi dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)