TRIBUNHEALTH.COM - Resistensi insulin kini semakin banyak terjadi pada anak muda.
Padahal hal ini bisa menjadi awal mula terkena diabetes tipe 2.
Kanal kesehatan Times of India melansir, resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh gagal merespons insulin dengan tepat.
Akibatnya, glukosa tetap berada dalam aliran darah, menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin.
Awalnya, pankreas dapat mengimbanginya dengan memproduksi insulin ekstra, menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal.
Namun, seiring memburuknya resistensi insulin, kadar glukosa darah dapat meningkat, yang menyebabkan pra-diabetes dan berpotensi diabetes tipe 2.
Penyebab resistensi insulin

Beberapa faktor berkontribusi terhadap perkembangan resistensi insulin, termasuk:
1. Berat badan berlebih, terutama lemak perut
2. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
3. Pola makan tinggi karbohidrat 4. Riwayat diabetes gestasional
4. Kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit hati berlemak nonalkohol
5. Riwayat diabetes dalam keluarga
6. Merokok
7. Latar belakang ras atau etnis tertentu (individu kulit hitam dan Asia)
8. Gangguan hormonal seperti sindrom Cushing, akromegali, penyakit ovarium polikistik (PCOD), dan hipotiroidisme
9. Obat-obatan seperti steroid, beberapa pengobatan HIV, dan obat tekanan darah tertentu
10. Kondisi yang diwariskan, termasuk distrofi miotonik dan lipodistrofi yang diwariskan
11. Kondisi tidur seperti sleep apnea
Baca juga: 8 Alasan Buah Alpukat Cocok untuk Diet, Mendapatkan Berat Badan Ideal Sekaligus Gula Darah Stabil
Membalikkan resistensi insulin
Sebelum berkembang menjadi diabetes, resistensi insulin masih bisa dipulihkan.
Perubahan gaya hidup dapat membantu membalikkan resistensi insulin:
1. Olahraga: Bertujuan untuk setidaknya 30 menit aktivitas sedang (seperti jalan cepat) lima hari atau lebih seminggu.
2. Mencapai berat badan yang sehat: Menurunkan 5 persen hingga 7?ri berat badan Anda dapat secara signifikan mengurangi risiko diabetes tipe 2 dan resistensi insulin.
3. Makan lebih sedikit makanan olahan: Kurangi karbohidrat olahan, yang dapat merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin.
4. Kelola stres: Tingkat stres yang tinggi dapat meningkatkan gula darah. Konseling atau terapi dapat membantu mengelola stres.
5. Tidur yang cukup: Bertujuan untuk setidaknya 7 jam tidur per malam untuk mengurangi resistensi insulin.
6. Berhenti merokok: Penggunaan tembakau dapat meningkatkan resistensi insulin.

Rekomendasi diet
Tidak ada diet khusus yang terbukti paling baik untuk meningkatkan resistensi insulin, tetapi membatasi makanan tinggi karbohidrat dan makanan olahan sangat bermanfaat.
Sebaliknya, fokuslah pada:
1. Makanan berserat tinggi: Makanan ini membantu mengurangi kadar gula darah dengan membuat Anda kenyang lebih lama.
2. Makanan glikemik rendah: Makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah meningkatkan glukosa darah lebih lambat dan stabil.
Kesimpulan
Meskipun resistensi insulin tidak menjamin diabetes, penting untuk membuat perubahan gaya hidup guna mengurangi risiko.
Menerapkan kebiasaan makan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik dapat secara signifikan melindungi terhadap perkembangan diabetes tipe 2.
(TribunHealth.com)