Breaking News:

Kebanyakan Duduk vs Kebanyakan Rebahan, Mana yang Paling Berbahaya untuk Kesehatan?

Terlalu banyak duduk maupun rebahan sama-sama berbahaya dan memberikan efek buruk berikut ini terhadap kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
lifestyle.kompas.com
ilustrasi seseorang yang memiliki kebiasaan rebahan 

TRIBUNHEALTH.COM - Generasi sekarang dikaitkan dengan kebiasaan tidak banyak bergerak.

Ketika di sekolah atau tempat kerja, orang kebanyakan duduk karena harus bekerja di hadapan komputer.

Namun ketika pulang bekerja, terkadang gaya hidup tidak banyak bergerak tetap dilakukan.

Misalnya dengan bermain HP sambil rebahan.

Padahal berjam-jam tanpa beraktivitas fisik tidak hanya menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat, tetapi juga dapat merusak aspek kesehatan lainnya.

Berikut ini fakta mengenai dampak kebanyakan duduk maupun rebahan

Keduanya merupakan perilaku yang tidak banyak bergerak atau sedentary lifesyle

ilustrasi duduk terlalu lama
ilustrasi duduk terlalu lama (lifestyle.kompas.com)

Para ahli tidak menganjurkan duduk, berbaring, atau berbaring karena keduanya merupakan perilaku sedentary yang dapat merugikan kesehatan dalam jangka panjang.

Keduanya dikaitkan dengan rendahnya tingkat pengeluaran energi.

Duduk, berbaring, atau berbaring, semuanya merupakan contoh perilaku sedentary.

2 dari 4 halaman

Mengapa duduk atau berbaring dapat merugikan kesehatan

Saat kita duduk atau berbaring, kita tidak menggunakan kaki dan bokong yang memiliki beberapa otot terbesar di tubuh kita.

Sebaliknya, otot-otot tersebut berkontraksi saat kita berdiri tegak.

Ini penting untuk berbagai proses dalam tubuh yang memengaruhi gula darah, kadar kolesterol, dan proses metabolisme lainnya.

Saat kita kebanyakan duduk di kursi atau berbaring di sofa atau tempat tidur, gula darah dapat melonjak dan kolesterol jahat dapat meningkat.

Baca juga: 4 Dampak Obesitas terhadap Gula Darah, Sebabkan Resistensi Insulin dan Meningkatkan Kortisol

Dalam sebuah studi yang ditulis bersama oleh John P. Thyfault, seorang profesor madya fisiologi molekuler dan integratif di University of Kansas Medical Center di Kansas City, para pria muda yang sehat diminta untuk membuat diri mereka tidak banyak bergerak dengan pilihan: menyetir ke tempat kerja, lebih banyak membaca di tempat tidur, duduk di depan televisi selama berjam-jam, dan sebagainya.

Dalam studi tersebut ditemukan bahwa dalam waktu dua minggu setelah menjadi lebih banyak tidak aktif, individu-individu yang sehat ini mulai mengembangkan masalah metabolisme.

Efek buruk dari terlalu banyak duduk

Kebiasaan menggerakkan dan menggoyangkan kaki saat duduk
Kebiasaan menggerakkan dan menggoyangkan kaki saat duduk (Pexels)

Duduk dalam waktu lama dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi.

Penelitian menunjukkan bahwa duduk memperlambat sirkulasi darah, dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya termasuk kondisi seperti trombosis vena dalam.

3 dari 4 halaman

Duduk dalam waktu lama juga dapat menyebabkan postur tubuh yang buruk, yang dapat menyebabkan masalah tulang belakang, leher, dan bahu, dan dapat mempercepat degenerasi cakram tulang belakang.

Bahkan olahraga teratur tidak dapat sepenuhnya mengimbangi risiko duduk berlebihan, karena penelitian menyoroti bahwa lebih dari 10,5 jam waktu duduk setiap hari dikaitkan dengan risiko gagal jantung dan kematian kardiovaskular yang lebih tinggi.

Baca juga: 7 Bahaya Kesehatan Akibat Duduk Terlalu Lama, Risiko Kenaikan Berat Badan dan Penyakit Jantung

Dampak berbaring

Berbaring untuk beristirahat atau tidur tidak memiliki risiko.

Namun, berbaring berlebihan di luar jam tidur dapat menyebabkan penurunan kondisi fisik.

Misalnya, hal itu dapat melemahkan otot, meningkatkan penumpukan lemak, dan memperlambat proses metabolisme, terutama pada orang yang terbaring di tempat tidur.

Tidak seperti duduk, berbaring datar mengurangi tekanan pada tulang belakang, sehingga kecil kemungkinannya menyebabkan masalah muskuloskeletal seperti nyeri punggung.

Namun, kebiasaan berbaring saat terjaga dapat menyebabkan efek negatif yang sama seperti duduk, seperti sirkulasi yang melambat dan berkurangnya pengeluaran energi.

Dalam kasus yang ekstrem, hal ini dapat menyebabkan luka baring atau atrofi muskuloskeletal pada individu yang tidak dapat bergerak.

Satu-satunya pengecualian, tentu saja adalah tidur.

4 dari 4 halaman

Tubuh kita memerlukan waktu sekitar delapan jam untuk beristirahat guna menyelesaikan berbagai proses perbaikan fisiologis.

Selanjutnya
Tags:
dudukdampak buruk duduk terlalu lamarebahandampak buruk
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved