TRIBUNHEALTH.COM - Kenaikan berat badan memberikan beban yang sangat besar pada kesehatan secara umum.
Kenaikan berat badan dapat mengganggu kontrol gula darah dan punya efek buruk jangka panjang pada kesehatan sindrom metabolik secara umum.
Kanal kesehatan Times of India melansir, berat badan berlebih mengundang resistensi insulin, inflamasi, hingga perubahan hormon.
Berikut ini uraiannya.
1. Resistensi Insulin

Obesitas, terutama obesitas perut, mengakibatkan peningkatan resistensi insulin yang merupakan karakteristik sindrom metabolik.
Hormon insulin digunakan untuk mengendalikan gula darah dengan memungkinkan glukosa diangkut ke dalam sel-sel tubuh.
Namun demikian, dengan peningkatan kadar lemak tubuh, sel-sel menjadi cenderung kurang merespons insulin dan dengan demikian glukosa tidak dapat diasimilasi ke dalam sel seperti sebelumnya.
Pada akhirnya hal ini memicu kadar gula darah tinggi.
Resistensi insulin relatif ini merupakan ciri khas sindrom metabolik dan menciptakan latar belakang untuk diabetes Tipe 2.
Baca juga: Perut Buncit Apakah Jadi Indikator Seseorang Mengalami Obesitas dan Kegemukan? Ahli Gizi Menjawab
2. Meningkatnya Asam Lemak Bebas
Terkadang penambahan berat badan, khususnya obesitas, meningkatkan kadar FFA dalam sirkulasi akibat penyimpanan lemak yang berlebihan.
Peningkatan kadar asam lemak ini dapat menimbulkan efek toksik pada kaskade sinyal insulin, yang memperburuk resistensi insulin.
Hal ini memicu siklus negatif di mana efektivitas insulin berkurang, dan pada gilirannya, akan menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Dampak pada sensitivitas insulin ini memperkuat beberapa konsekuensi potensial dari sindrom metabolik, khususnya bagi mereka yang memiliki kecenderungan genetik terhadap penyakit diabetes.
3. Inflamasi

Inflamasi tingkat rendah yang menyebabkan kelebihan berat badan berkaitan dengan kerusakan bertahap sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin.
Jaringan adiposa melepaskan sitokin, yang dapat meningkat pada obesitas, terbukti merugikan pankreas.
Secara perlahan, hal itu dapat memengaruhi mekanisme produksi energi tubuh dan akhirnya produksi insulin tubuh untuk mengatur gula darah.
Baca juga: 10 Makanan Kaya Serat, Bantu Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil Sepanjang Hari
4. Perubahan Hormon
Kenaikan berat badan juga dapat berdampak pada kadar hormon dalam tubuh seseorang, dan banyak dari hormon ini dapat berperan penting dalam pengaturan kadar glukosa darah.
Misalnya, obesitas menyebabkan peningkatan kortisol, hormon stres yang terkait dengan peningkatan kadar gula darah.
Di sisi lain, kadar adiponektin yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas insulin rendah pada orang dengan obesitas.
Ketidakseimbangan hormon ini menambah stres pada kemampuan tubuh kita untuk mengatur gula darah dan juga menyebabkan kelainan metabolisme.
(TribunHealth.com)