TRIBUNHEALTH.COM - Wasir merupakan suatu kondisi di mana pembuluh darah di area anus atau rektum mengalami pembengkakan atau meradang.
Kondisi ini dapat menimbulkan gejala rasa sakit, gatal, hingga perdarahan saat buang air besar.
Wasir bisa dialami oleh siapa pun, namun lebih umum terjadi pada orang yang berusia di atas 50 tahun.
Umumnya, wasir ini tidak menimbulkan gejala yang mengganggu penderitanya.
Namun, pada sebagian kasus, kondisi ini dapat menyebabkan rasa gatal dan perih pada anus, keluarnya lendir setelah buang air besar, hingga BAB berdarah.
Berbicara mengenai wasir, terdapat pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Spesialis Bedah.
Baca juga: Dok, Komplikasi Apa Saja yang Terjadi jika Wasir Tidak Segera Diobati? dr. Andreas Beri Penjelasan

Pertanyaan:
Dokter, bagaimana cara pengobatan penyakit wasir ini?
Eno, Karanganyar.
Dokter Spesialis Bedah, dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B menjawab:
Untuk pengobatan penyakit wasir, ini dimulai dari terapi non-bedah sampai terapi bedah.
1. Tindakan konservatif
Dari awal bisa dilakukan konservatif, yaitu tidak memerlukan tindakan.
Ini dimulai dari diri kita sendiri dengan cara memodifikasi gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup meliputi, olahraga sesuai dengan umur, sesuai dengan kemampuan.
Kemudian memodifikasi gaya hidup terkait dengan makanan yang dikonsumsi.
Minumlah air putih sehari 2 liter, makan buah dan sayur yang banyak, sehingga memperbanyak serat dan pencernaan akan lancar.
Apabila ada luka di sekitar pantat atau anus, akan segera dilakukan pengobatan, bisa dengan salep.
Baca juga: Dok, Wasir yang Terjadi Saat Kehamilan Apakah Wajar Terjadi? dr. Andreas Menjelaskan
Luka peradangan di daerah pantat, bisa menyebabkan peradangan di daerah anus yang akhirnya bisa menyebabkan wasir.
Hindari duduk dalam jangka waktu lama, karena ini menyebabkan aliran darah balik di pembuluh darah anus tidak lancar.
Untuk wanita hamil, konsultasikan dengan dokter kandungan terkait dengan modifikasi gaya hidup, olahraga apa yang boleh dilakukan dan kebiasaan baik apa yang bisa dilakukan selama kehamilan.
Selain gaya hidup, bisa mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan oleh dokter setelah konsultasi.
Bisa obat oral (obat minum) atau obat per-anal (obat yang dimasukkan dari anus).
Ini semua harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, supaya tidak ada over dosis obat dan tidak kekurangan dosis.
Terapi konservatif ini minimal dilakukan dalam waktu 6 minggu, yang akan memperkecil wasir tersebut.
Untuk terapi konservatif ini tidak bisa dilakukan pada semua jenis wasir.
Baca juga: Profil dr. Andreas Cahyo Nugroho, Sp.B. yang Berpraktek di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo

2. Terapi instrument atau dengan peralatan
Jenis wasir yang sangat besar dan menimbulkan gejala perdarahan serta nyeri, tentunya akan berlanjut ke tahap berikutnya.
Jika sudah ada benjolan, baik ada rasa nyeri atau tidak ada rasa nyeri, akan dilakukan terapi instrument atau dengan peralatan.
Dengan peralatan ini, dokter bedah akan menentukan, apakah akan dilakukan penyuntikan atau dengan pengikatan hemoroid dengan suatu instrument.
Selain itu, bisa juga dilakukan dengan penyinaran sinar inframerah, sehingga diharapkan benjolan tersebut akan terjadi nekrosis dalam waktu 3-5 hari.
Tingkat keberhasilan pengikatan hemorid ini cukup besar, hampir 80-90 persen dan cukup efektif.
3. Terapi bedah
Apabila benjolan cukup besar dan melingkar di semua sisi anus dan tidak bisa dikembalikan lagi, maka akan dilakukan bedah.
Dokter bedah akan menentukan terapi bedah yang cocok untuk pasien ini.
Dalam pengobatan wasir, dokter bedah akan menentukan apakah pasien masih dalam tahap konservatif, instrumen biasa, atau terapi bedah.
Ini semua harus dikonsultasikan dengan dokter.
Baca juga: 6 Minuman Sehat yang Dapat Membantu Melancarkan Pencernaan, Bagus untuk Atasi Sembelit
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
Berikut ini terdapat suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
Imboost adalah supplemen kesehatan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Imboost merupakan Immunity Booster (peningkat daya tahan tubuh - immunomodulator) yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tidak mudah jatuh sakit serta mempercepat penyembuhan penyakit.
Imboost mengandung Echinacea yang merupakan salah satu jenis tanaman herbal dan berbagai bahan alami sehingga aman untuk dikonsumsi.
Aturan Pakai: dapat dikonsumsi 3x sehari selama 8 minggu dan diberi jeda 2 minggu untuk dapat dikonsumsi kembali.
Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
Untuk mendapatkan suplemen kesehatan, Imboost yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda, klik di sini untuk mendapatkannya.
(Tribunhealth.com)