TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ini semakin banyak kasus kekerasan pada anak.
Tak hanya beredar di media sosial saja, bahkan kejadian tersebut juga banyak terjadi di lingkungan sekitar.
Kekerasan pada anak umumnya dilakukan oleh orang terdekat dari korban, misalnya keluarga, guru, saudara, kakek, maupun orangtua.
Banyak yang melakukan kekerasan dengan alasan mendisiplinkan anak.
Padahal tindakan tersebut bisa menyebabkan trauma atau dampak buruk pada korban.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kekerasan pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan psikolog berkompeten seperti Adib Setiawan S.Psi., M.Psi.

Baca juga: Faktor-faktor Penyebab Depresi, Mayor Kes dr. Hary Sp. KJ Jelaskan Ini
Pertanyaan:
Pak, bagaimana cara mencegah kekerasan pada anak?
Devan, di Magelang
Psikolog Adib Setiawan S.Psi., M.Psi menjawab:
Yang terpenting sih pesan saya punya anak harus dipersiapkan.
Jadi, para orangtua yang barusan menikah atau sebelum menikah, segeralah belajar.
Belajar dari mana saja? Ya dari internet bisa, dari mana aja.
Banyak mendengarkan yang ahli. Misalnya kalau pengen belajar tentang anak mulai dari kandungan, berarti sering membaca ulasan-ulasan dari psikolog dan dokter spesialis anak, atau dokter spesialis kandungan misalnya.
Kemudian ketika anak sudah lahir, sering baca-baca dari psikolog dan dokter spesialis anak.
Baca juga: Bahaya Telinga Berdenging yang Diabaikan, Picu Tuli Saraf
Sehingga, ketika sering membaca ahlinya, tentunya jauh lebih siap bagaimana mengasuh anak.
Ketika jauh lebih siap, ya tentunya masalah-masalah anak akan bisa diminimalisir. Dan tentunya beberapa orangtua juga jangan sampai melakukan kekerasan terhadap anak. Stop kekerasan terhadap anak.
Itu semua bisa diselesaikan dengan komunikasi dengan diskusi, karena anak kita sama seperti kita, sama-sama manusia. Saya yakin semuanya bisa didiskusikan, bisa dikomunikasikan. Sehingga semuanya pasti bisa dimengerti.
Profil Adib Setiawan S.Psi., M.Psi

Adib merupakan seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak.
Kini dirinya telah memiliki sebuah yayasan yang bernama Praktek Psikolog Indonesia.
Yayasan ini juga sebagai tempat dirinya berpraktek selama 9 tahun.
Baca juga: 5 Buah Pengontrol Gula Darah, Patut Dicoba Penderita Diabetes
Pada yayasan ini melayani konsultasi dan terapi psikologi kepada masyarakat.
Saat ini yayasan yang Adib dirikan telah tersebar di berbagai wilayah.
Seperti: Bintaro, Rawamangun, Tangerang Selatan, Cileungsi, dan Semarang.
Selanjutnya ia berencana akan memperluas Praktek Psikolog Indonesia di wilayah lain secara bertahap.
Sebelum berpraktek di Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, ia sempat praktek di Yayasan Cinta Harapan Indonesia selama kurang lebih 3 tahun.
Riwayat Pendidikan
S1 Psikolog UIN Jakarta 2001-2005
S2 Profesi Psikolog Universitas Tarumanegara Jakarta 2007-2009
Baca juga: 5 Langkah Mudah Mengatasi Diabetes: Rekomendasi WHO
Pengabdian Masyarakat
- Relawan medis di Rumah Sakit Dr. Suyoto Kementerian Pertahanan pada 2020 selama 2 bulan
- Relawan bencana alam di Selat Sunda bidang psikologi pada Desember 2018 - Januari 2019
- Relawan psikolog di Yayasan Cinta Harapan Indonesia Autism Center 2008-sekarang.
(TribunHealth.com/PP)