TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan merupakan momen yang snagat dinantikan oleh pasangan suami istri atau pasutri.
Masa kehamilan yang lancar dan kondisi janin yang sehat adalah tujuan utama.
Tentunya, untuk mendapatkan masa kehamilan dan kondisi janin yang sehat diperlukan persiapan yang matang.
Namun, pada beberapa kondisi bisa menyebabkan pasutri belum mendapatkan kehamilan.
Kondisi di mana pasangan suami istri belum mendapatkan kehamilan disebut dengan infertilitas yang penyebabnya multifaktorial.
Salah satunya ialah siklus haid yang tidak teratur akibat gangguan hormon.
Siklus haid yang tidak teratur ini dalam artian seperti apa?

Baca juga: 5 Jus Penurun Kolesterol Tinggi, Wajib Diminum Setelah Makan Siang
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai siklus haid tidak teratur akibat gangguan hormon bisa menjadi tanda infertilitas.
Banyak wanita yang mempertanyakan mengenai gangguan hormon yang mempengaruhi siklus menstruasi.
dr. Maria Ratna menyampaikan bahwa yang diharapkan dari siklus menstruasi adalah siklik, artinya teratur.
Misalnya ada yang memiliki siklus 28 hari, 25 hari. Pada siklus haid 25 hari rtinya di awal bukan mens dan menjelang akhir bulan mens lagi.
Kondisi ini yang berjalan terus menerus adalah hal yang normal.
"Jadi gini, siklus mens itu kita harapkan itu siklik. Artinya harus tepat 30 hari, enggak," kata dr. Maria Ratna.
Baca juga: 8 Manfaat Blackbery Bagi Kesehatan, Bagus untuk Jantung
"Misalnya ada yang siklusnya 28 hari, ada yang siklus mislanya 25 hari. Nah, kalau 25 hari, artinya haid di awal bulan, terus menjelang akhir bulan haid lagi. Berartikan dalam waktu 1 bulan hitungannya dua kali haid,"
"Tapi kalau siklusnya berjalan seperti itu, terus menerus, itu normal. Ada siklus pendek 21 hari sampai 35 hari ya. Yang panjang bisa sampai 35 hari," tambahnya.
dr. Maria Ratna menuturkan bahwa siklus pendek menstrasi berkisar 21 sampai 35 hari. Sedangkan siklus panjang bisa sampai 35 hari.

Wanita yang mengalami siklus pendek, bisa menstruasi di awal bulan, dan menjelang akhir bulan menstruasi lagi.
Namun, jika siklus tersebut teratur atau siklik adalah kondisi yang normal.
"Kalau yang pendek, ya itu bisa aja di awal bulan mens, menjelang akhir bulan mens lagi. Tapi itu siklik, teratur, itu masih normal,"
Baca juga: 5 Khasiat Madu Mentah untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh di Musim Dingin
Kondisi yang tidak normal misalkan sampai 2 bulan, 3 bulan atau bahkan 6 bulan tidak menstruasi pasti terjadi gangguan hormonal.
Gangguan hormonal tersebut bisa PCOS maupun PCO dan harus dilakukan pemeriksaan.
"Jadi kalau yang gak normal itu kalau yang misalnya sampai 2 bulan, 3 bulan gak mens. Atau bisa aja yang sampai 6 bulan gak mens, nah itu pasti akan ada terjadi gangguan hormonal. Apakah bisa PCOS, PCO. Itu harus kita lakukan pemeriksaan," lanjutnya.
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Maria Ratna menegaskan, sklus menstruasi sebisa mungkin siklik atau teratur.
Setiap wanita memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda.
"Jadi siklus mens itu sebisa mungkin memang siklik, teratur. Masing-masing berbeda-beda siklusnya ya, antara wanita satu dengan wanita lain beda-beda yang penting teratur, lamanya 3 sampai 7 hari,"
"Jadi jangan menjadi patokan 'saya mens nya gak sampai 5 hari lho dok, cuma 3 hari aja,' ya gak papa. Ada yang 7 hari ada yang 5 hari ada yang 3 hari, normal gak papa." tandas dr. Maria Ratna
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med. Seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong.
(TribunHealth.com/PP)