TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ini headset atau alat bantu dengar sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
Banyak masyarakat yang menggunakan headset untuk meeting, bekerja, mendengarkan musik dan juga bermain game.
Beragam jenis alat dengar dengan mudah kita jumpai seperti headphone, earphone dan juga headset.
Namun, banyak masyarakat yang bergantung dengan headset karena fungsinya yang sangat praktis.
Tentunya kita harus berhati-hati saat menggunakan alat dengar.
Terlalu sering menggunakan alat dengar dengan volume yang keras, akan berisiko merusak pendengaran.
Apakah efek samping penggunaan alat dengar hanya sebatas fungsi pendengaran terganggu atau bisa infeksi telinga, bahkan adanya gangguan pada saraf otak.

Baca juga: Adakah Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Gangguan Prostat?
Dokter spesialis telinga, hidung, tenggorokan-bedah kepala dan leher, dr. Arne Laksmiasanti menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Tribunhealth.com mengenai efek samping penggunaan alat dengar.
Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui efek samping penggunaan alat dengar.
dr. Arne menyampaikan bahsa segala jenis alat dengar bisa menyebabkan gangguan.
Yang pertama yakni bisa menyebabkan gangguan fungsi pendengaran dan juga menimbulkan infeksi.
"Efek samping dari segala jenis alat dengar ini, sebenarnya bisa menimbulkan semua gangguan," kata dr. Arne.
"Yang pertama mungkin bisa menimbulkan gangguan fungsi pendengaran dahulu. Selain mengganggu fungsi pendengaran juga bisa menimbulkan infeksi,"
Baca juga: 5 Tips Makan Malam untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi dengan Mudah
Kata dr. Arne, infeksi bisa terjadi ketika menggunakan earphone masuk ke dalam liang telinga dan digunakan bergantian dengan orang lain.
Penggunaan earphone bergantian dengan orang yang mengalami infeksi telinga, kata dr. Arne bisa saling menularkan.
"Kapan muncul infeksi? Jika kita menggunakan earphone yang kita pakai masuk ke dalam liang telinga dan digunakan bergantian dengan temannya misalnya. Padahal earphone nya tidak dibersihkan," tuturnya.
"Kemudian dipakai bergantian. Ternyata temannya itu mungkin ada infeksi telinga, jadi bisa saling menularkan,"
Lanjut, kata dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan, dr. Arne tak hanya menyebabkan gangguan pendengaran saja tapi penggunaan alat dengar juga menyebabkan infeksi telinga.
Baca juga: 5 Buah Kering untuk Penderita Gula Darah Rendah, Bantu Jaga Glukosa di Malam Hari
Dampak buruk yang paling parah yakni terjadinya gangguan kerusakan otak jika alat dengar ini digunakan berjam-jam hingga ketiduran.
Pasalnya, alat dengar ini juga memiliki gelombang magnetik yang bisa mengganggu otak.
"Jadi selain gangguan pendengaran, bisa menimbulkan infeksi di telinga," lanjutnya.
"Kemudian sampai yang paling parah itu bisa menimbulkan gangguan kerusakan otak kalau dipakai penggunaan alat dengar ini sampai berjam-jam, sampai ketiduran,"
"Padahal jenis alat dengar juga ada gelombang magnetiknya ya, jadi bisa mengganggu otak. Itu risiko yang paling parah ya." pungkas dr. Arne.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Arne Laksmiasanti, Sp.THT-KL.,M.Kes. Seorang Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan-Bedah Kepala dan Leher dari RS Hermina, Solo.
(TribunHealth.com/PP)