Breaking News:

Mengupas Aspek Penting dalam Work-Life-Family Balance, Ini Penjelasan Psikolog Arif Tri Setyanto

Dalam Work, Life, Family Balance ada aspek penting yang perlu dipahami dan diterapkan secara konsisten untuk mencapai kehidupan yang harmonis.

Penulis: Hasna Arthanti | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.kompas.com
ilustrasi peran penting keluarga pada kesehatan mental 

TRIBUNHEALTH.COM - Work, Life, and Family Balance atau keseimbangan pekerjaan-kehidupan-keluarga adalah istilah yang kini semakin mendapat perhatian dalam menjaga kesehatan mental dan kualitas hidup seiap individu.

Menurut psikolog dari RSIS Yarsis Surakarta, Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psi yang dikutip dalam program Healthy Talk, Tribun Health (02/11), keseimbangan ini bukan hanya soal membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Tetapi juga mencakup aspek-aspek penting yang perlu dipahami dan diterapkan secara konsisten untuk mencapai kehidupan yang harmonis dan memuaskan.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental: Pentingnya Work-Life Balance untuk Kehidupan yang Seimbang

Aspek-aspek yang dimaksud Psikolog Arif dalam Work, Life, and Family Balance tersebut antara lain : 

1. Aspek Kesehatan Fisik dan Mental

Salah satu aspek terpenting dalam work-life-family balance adalah menjaga kesehatan fisik dan mental.

Psikolog Arif menekankan bahwa kesehatan fisik mendukung produktivitas dan kapasitas seseorang untuk menjalani aktivitas harian, sementara kesehatan mental berperan dalam menjaga ketenangan pikiran dan stabilitas emosional.

Ketika kesehatan fisik dan mental terjaga, seseorang lebih mampu menghadapi tekanan pekerjaan dan menyisihkan waktu untuk keluarga tanpa merasa lelah atau bercita-cita.

2. Aspek Manajemen Waktu dan Prioritas

Ilustrasi manajemen waktu yang baik
Ilustrasi manajemen waktu yang baik (Pixabay.com)

Psikolog Arif juga menyoroti pentingnya manajemen waktu sebagai bagian dari keseimbangan pekerjaan-kehidupan-keluarga.

2 dari 3 halaman

Pengaturan waktu dengan baik membantu seseorang menentukan prioritas antara tugas pekerjaan dan kebutuhan pribadi atau keluarga.

Psikolog Arif menjelaskan bahwa menentukan batas waktu untuk bekerja dan waktu untuk keluarga merupakan strategi penting agar setiap aspek kehidupan dapat terpenuhi secara seimbang.

Ini termasuk kemampuan untuk menolak atau menunda hal-hal yang kurang prioritas agar tidak mengganggu area kehidupan lainnya.

3. Aspek Komunikasi dalam Hubungan Keluarga

Ilustrasi liburan bersama keluarga
Ilustrasi liburan bersama keluarga (kompas.com)

Dalam menjaga keseimbangan hidup, komunikasi yang baik di dalam keluarga adalah elemen yang tidak bisa diabaikan.

Psikolog Arif menekankan bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur ​​antara anggota keluarga dapat membantu mengatasi ketegangan yang muncul akibat pekerjaan. 

Dengan komunikasi yang baik, keluarga dapat saling memahami kebutuhan dan keterbatasan masing-masing, sehingga dukungan emosional dalam keluarga menjadi lebih kuat dan terjalin hubungan yang harmonis.

4. Aspek Dukungan dari Lingkungan Kerja

Ilustrasi bekerja dengan tim
Ilustrasi bekerja dengan tim (Pixabay.com)

Lingkungan kerja yang mendukung sangat penting dalam membangun keseimbangan kehidupan kerja-keluarga.

Menurut Psikolog Arif, perusahaan yang memberikan waktu sejenak, memahami kebutuhan karyawan untuk istirahat, dan mengapresiasi keseimbangan hidup pribadi akan berdampak positif pada kesejahteraan mental karyawan.

Baca juga: 9 Manfaat Bangun Pagi, Tak Hanya Bagus untuk Tubuh tapi Juga Bagus untuk Kulit

3 dari 3 halaman

Dukungan ini memungkinkan individu merasa tidak terbebani secara berlebihan dan dapat lebih optimal menjalani kehidupan di luar pekerjaan.

Dengan memahami dan menerapkan aspek-aspek ini, seseorang dapat mencapai keseimbangan pekerjaan-kehidupan-keluarga yang ideal.

Psikolog Arif Tri Setyanto menekankan bahwa keseimbangan ini bukan hanya soal produktivitas di tempat kerja, tetapi juga tentang merasakan kebahagiaan, kepuasan, dan stabilitas dalam menjalani berbagai peran dalam kehidupan sehari-hari.

(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)

Selanjutnya
Tags:
Work-Life BalancePsikologKesehatan Mental Zoya Amirin Inez Kristanti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved