lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki kulit yang sehat merupakan keinginan banyak orang, terutama wanita.
Di masyarakat, sering kali dianggap bahwa kulit putih lebih menarik.
Namun, untuk tampil menarik, tidak selalu harus memiliki kulit yang berwarna putih.
Yang lebih penting daripada warna kulit adalah kesehatan kulit itu sendiri.
Sayangnya, pandangan ini mendorong banyak orang untuk berusaha keras memutihkan kulit mereka. Contohnya, banyak yang mengonsumsi suplemen pemutih yang menjanjikan kulit lebih putih dengan cepat.
Namun, kita harus ingat bahwa menjaga kesehatan kulit harus menjadi fokus utama.
Baca juga: 8 Cara Alami Kelola Kadar Kolesterol Tinggi, Upaya Terhindar dari Pernyakit Kardiovaskular
Untuk suplemen pemutih ini, boleh dikonsumsi sejak usia berapa?
Ahli gizi, Radyan Yaminar menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth mengenai usia yang diperbolehkan konsumsi suplemen pemutih.
Yang kerap dipertanyakan sebelum konsumsi suplemen pemutih adalah usia.
Ahli Gizi Radyan Yaminar mengatakan bahwa usia yang diperbolehkan konsumsi suplemen pemutih ini tergantung dari produk tersebut.
Misalkan semakin kecil usianya atau semakin muda, memang tidak terlalu disarankan.
Hal ini karena fungsi organ setiap anak masih berkembang dan belum sekuat orang dewasa.
Mungkin, organ ginjal tidak sekuat ginjal orang dewasa dalam mensekresi atau membuang zat-zat.
Baca juga: 5 Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Jerawat, Coba Cara Alami Ini
"Kalau usia berapa, itu kan tergantung dari suplemennya sendiri," kata Ahli Gizi Radyan Yaminar.
"Tapi kalau misalkan semakin kecil usianya, semakin muda memang tidak terlalu disarankan ya. Karena fungsi organ dari setiap anak itu kan istilahnya masih berkembang, belum sekuat orang dewasa. Mungkin dalam organ ginjal itu tidak bisa sekuat mensekresi atau membung zat-zat sisa sekuat orang dewasa,"
Radyan Yaminar pun menyarankan untuk konsultasi terlebih dahulu sebelum konsumsi suplemen pemtih. Bisa juga melihat label kemasan apakah produk tersebut untuk usia dewasa atau anak-anak.
"Jadi mungkin nanti bisa dikonsultasikan juga atau melihat labelnya, apakah ini untuk usia dewasa atau usia anak." tuturnya.
Disarankan untuk lebih teliti dalam membaca di kemasan produk.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan R. Radyan Yaminar S.Gz. Seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Nirmala Suri, Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)
