TRIBUNHEALTH.COM - Rumah Sakit UNS merupakan rumah sakit yang berfungsi sebagai lembaga yang mengintegrasikan pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan.
Dengan fokus pada pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi, rumah sakit ini juga menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan serta berbagai program kesehatan lainnya secara multiprofesi.
Sebagai rumah sakit dengan tipe pelayanan kelas C, RS UNS memiliki 200 kamar yang dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pasien.
Mengacu PP Nomor 47/2021, tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3/2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, tipe rumah sakit tersebut menggambarkan jumlah tempat tidur di dalamnya.
Baca juga: 7 Makanan Kaya Zat Besi, Bagus untuk Meningkatkan Metabolisme dan Mencegah Anemia

Pada tahap awal, rumah sakit ini menyediakan layanan rawat inap dengan kapasitas 60 pasien, dengan rencana untuk meningkatkan jumlah ini seiring dengan ketersediaan sumber daya pendukung yang memadai.
Untuk memenuhi kebutuhan medis masyarakat, RS UNS telah meluncurkan 10 poliklinik spesialis yang beroperasi di fase awal ini.
Selain itu, rumah sakit UNS juga dilengkapi dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang siap memberikan penanganan cepat dalam situasi darurat, serta laboratorium yang beroperasi selama 24 jam.
Dengan fasilitas yang lengkap dan komitmen terhadap pendidikan dan pelayanan kesehatan, RS UNS menjadi pilihan utama bagi pasien dan tenaga medis di sekitarnya.
Untuk meningkatkan kualitas layanan, Rumah Sakit UNS telah mengembangkan berbagai inovasi yang bertujuan untuk memudahkan akses bagi pasien.
Salah satu inovasi unggulan yang diperkenalkan adalah layanan antrean berbasis online, yang memungkinkan pasien untuk mendaftar dan mengatur waktu kunjungan tanpa harus mengantri panjang di lokasi.
RS UNS juga telah membuka poliklinik jam sore, serta Sabtu pagi. Hal ini untuk mengantisipasi antrean panjang.
Disamping itu RS UNS juga membuka layanan klinik eksekutif untuk pasien yang tidak menggunakan asuransi/pasien umum atau pasien menggunakan asuransi non BPJS dan bisa diakses sejak pagi hingga malam.
Baca juga: Apakah Benar Orang yang Susah Gemuk Disebabkan oleh Cacingan? Berikut Jawaban Ahli Gizi
Visi dan Misi
Visi : Mewujudkan RS UNS sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pelayanan kesehatan, bereputasi internasional, berlandaskan kedokteran komunitas dan nilai luhur budaya nasional
Misi :
- Menyelenggarakan penelitian yang berbasis komunitas dan translational research.
- Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran klinik yang menuntut pengembangan diri dosen dan mendorong kemandirian mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
- Menyelenggarakan layanan rumah sakit dengan berbasisis evidence based medicine dengan mengembangkan sistem informasi kesehatan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian dan kebutuhan masyarakat.
- Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit berbasis good hospital governance untuk meraih reputasi unggul nasional dan internasional.

Tujuan RS UNS
1. Pendidikan Kedokteran
- Untuk meningkatkan proses pendidikan yang efektif dan efisien dengan sistem pendidikan profesi yang terintegrasi, yang memenuhi standar nasional maupun internasional
- Untuk menyediakan real patient yang memadai baik jenis jumlah dan atau simulasi tentang pasien yang relevan untuk mencapai kompetensi tertentu.
- Untuk menyediakan tempat pendidikan bagi tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan lainnya guna meningkatkan kualitas pelayanan yang berkelanjutan dan pengembangan profesi berkelanjutan.
- Untuk meningkatkan layanan pendidikan dan penelitian medis melalui kerjasama dengan penerapan Teknologi Informasi Kesehatan (TIK);
2. Penelitian Medis
- Untuk menyediakan fasilitas yang memadai untuk melakukan penelitian dalam ilmu kedokteran dalam rangka meningkatkan pendidikan dan pelayanan;
- Untuk meningkatkan ilmu kedokteran dan teknologi;
- Untuk penilaian dan penjaringan ilmu teknologi kedokteran
3. Pelayanan Kesehatan
- Untuk mengembangkan pusatunggulan dalam pelayanan medis sehingga bisa menjadi pusat rujukan;
- Untuk mengembangkan pelayanan berkualitas dengan mendasarkan pada pelayanan berbasis bukti (Evidence Based Medicine);
- Untuk mendukung sistem rujukan kesehatan dengan rumah sakit afiliasi dan pusat kesehatan masyarakat;
- Untuk memberikan layanan pada masyarakat, terutama masyarakat ekonomi rendah, dengan fasilitas kesehatan lebih mudah diakses dan pelayanan medis yang berkualitas tinggi.
4. Implementasi ICT
- Untuk mengembangkan database kesehatan yang dapat diandalkan dan berkelanjutan yang berperan dalam mendukung proses pendidikan kedokteran dengan data berbasis masyarakat.
- Untuk mengembangkan jaringan kolaboratif di bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan. (Tribunhealth.com)
Baca juga: Dokter, Sebenarnya Apa yang Disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner?