TRIBUNHEALTH.COM - Sarapan kerap kali dianggap sebagai salah satu waktu makan terpenting.
Bukan tanpa alasan.
Sarapan yang sehat dapat memberikan tubuh energi dan nutrisi yang diperlukan untuk berfungsi normal.
Sebaliknya, sarapan yang salah dapat dengan mudah menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan, termasuk menyebabkan berat badan bertambah dan perut buncit.
Kanal kesehatan NDTV melansir dua kesalahan saat sarapan yang bikin buncit dan berat badan bertambah.
Kopi hitam saat perut kosong
Minum kopi saat perut kosong di pagi hari dapat menyebabkan lonjakan kortisol yang tajam.
Pada gilirannya, hal ini berkontribusi pada ketidakseimbangan hormon dan dapat membuat Anda menyimpan lebih banyak lemak perut, menurut para ahli.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Bath, minum kopi hitam pekat di pagi hari dapat berdampak negatif pada kontrol gula darah dan dapat menjadi faktor risiko diabetes dan penyakit jantung.
Selain itu, kafein bersifat diuretik, yang dapat meningkatkan produksi urin dan menyebabkan dehidrasi.
Sifat asam pada kopi juga dapat merangsang asam lambung dan membuat perut tampak lebih besar atau buncit.
Baca juga: 5 Minuman Alternatif Pagi Hari untuk Pengganti Kopi, Matcha dan Teh Hijau Lebih Cocok
Kurang protein
Kesalahan berikutnya adalah sarapan dengan sedikit protein saja.
Tidak mengonsumsi protein yang cukup dapat menyebabkan kesulitan menurunkan berat badan.
Protein merupakan nutrisi penting untuk menurunkan berat badan karena dapat mengurangi keinginan untuk ngemil.
Protein juga dapat membantu menurunkan berat badan dengan:
- Meningkatkan rasa kenyang
- Meningkatkan pengeluaran energi
- Meningkatkan komposisi tubuh.
Melewatkan sarapan
Selain cara sarapan yang salah, melewatkan waktu sarapan ternyata sama buruknya.
Selain itu, skip sarapan ternyata juga memiliki beragai konsekuensi negatif lainnya.
Mulai dari efek buruk terhadap gula darah, suasana hati, serta menjadi sulit berkonsentrasi.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini penjelasan lengkapnya.
Meningkatkan risiko kecemasan dan depresi
Melewatkan makan tidak hanya menyebabkan makan berlebihan di kemudian hari, tetapi juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap stres dan kecemasan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam BMC Psychiatry, melewatkan sarapan dikaitkan dengan penurunan kinerja kognitif dan peningkatan kelemahan.
Melewatkan makan secara teratur dapat menyebabkan perubahan suasana hati, dengan rasa lapar yang menyebabkan kemarahan dan kejengkelan.
Rasa lapar yang berkepanjangan dapat menimbulkan ketegangan dan kepanikan yang tidak perlu, yang memengaruhi keterampilan Anda dalam mengambil keputusan dan menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi.
Baca juga: Perbedaan Depresi dan Kecemasan, Terapkan 5 Cara Ini Demi Kesejahteraan Mental
Dampak pada gula darah
Tidak makan makanan pertama di pagi hari dapat berbahaya bagi penderita diabetes karena dapat memengaruhi pengaturan gula darah.
Menurut Nutrition Journal, wanita yang melewatkan sarapan memiliki risiko lebih tinggi mengalami peningkatan kadar glukosa darah puasa dibandingkan mereka yang makan tiga kali sehari.
Selain itu, jika Anda tidak makan dalam waktu lama, kadar gula darah akan turun dengan cepat.
Hal ini dapat menyebabkan lemas dan pusing.
Tubuh membutuhkan makanan yang tepat untuk menyediakan energi, menjaga kesehatan, dan menjaga kadar gula darah.
Buruk untuk pencernaan
Tidak makan cukup dalam sehari dapat menyebabkan sembelit.
Selain tidak makan serat, NHS inform mengatakan perubahan dalam rutinitas atau gaya hidup Anda juga dapat menjadi alasan di balik buang air besar yang tidak teratur.
Pola makan yang tepat penting untuk pencernaan yang baik.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Jus Tomat dan Wortel, Cocok untuk Meningkatkan Kesehatan
Kesulitan berkonsentrasi
Bila Anda tidak makan dengan benar, hal itu dapat mengakibatkan kurangnya energi sepanjang hari.
Anda mungkin merasa kekurangan energi, kesulitan bekerja, merasa pusing, dan suasana hati menjadi tidak menentu.
Tidak mengonsumsi makanan yang tepat juga dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit.
Memperlambat metabolisme
Melewatkan waktu makan dapat menurunkan metabolisme tubuh, yang menyebabkan Anda membakar lebih sedikit energi.
Hal ini juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Nutrition and Metabolism, melewatkan sarapan dapat berdampak buruk pada populasi pria Korea yang bekerja, terutama pada orang dewasa muda.
(TribunHealth.com)