Breaking News:

dr. Orlen Ungkap Kondisi yang Tidak Disarankan Melakukan Treatment Collagen Stimulator

Collagen stimulator dapat menghaluskan garis kerutan dan membantu mengembalikan volume wajah yang hilang, sehingga wajah tampak lebih muda. 

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
parapuan.co
ilustrasi seseorang yang melakukan treatment collagen stimulator, berikut kondisi yang baiknya menghindari treatment jenis ini 

TRIBUNHEALTH.COM - Collagen stimulator adalah salah satu jenis perawatan kulit yang cukup populer untuk membuat tampilan wajah tampak lebih muda. 

Treatment ini dilakukan dengan metode penyuntikkan, di mana suntikan collagen tersebut bekerja dengan cara merangsang penumpukan kolagen alami di tubuh. 

Collagen stimulator dapat menghaluskan garis kerutan dan membantu mengembalikan volume wajah yang hilang, sehingga wajah tampak lebih muda. 

Dengan treatment ini, Anda juga bisa memulihkan kontur wajah dan menghilangkan garis-garis, kerutan, dan pipi cukung tanpa harus melakukan pengencangan wajah atau operasi. 

Baca juga: dr. Orlen Jelaskan Mengenai Prosedur Treatment Collagen Stimulator, Berikut Penjelasannya

ilustrasi seseorang yang melakukan treatment collagen stimulator, berikut kondisi yang baiknya menghindari treatment jenis ini
ilustrasi seseorang yang melakukan treatment collagen stimulator, berikut kondisi yang baiknya menghindari treatment jenis ini (banjarmasin.tribunnews.com)

Dilansir dari YouTube Tribun Health, Facelift dan Counturing Expert, dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed (AAM), memberikan penjelasan mengenai kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan treatment collagen stimulator.

Treatment collagen stimulator tidak hanya dilakukan di bagian wajah saja, namun juga bisa dilakukan di bagian tubuh lain. 

Seperti pada bagian leher, punggung tangan, tangan, hingga bagian tubuh yang lainnya. 

Menurut penjelasan dr. Orlen, treatment collagen stimulator ini termasuk tindakan invasif seperti injeksi pasti akan meninggalkan downtime. 

Akan tetapi, downtime dari treatment ini tidak akan lama, kurang lebih 3 hingga 7 hari akan hilang. 

Baca juga: 7 Alasan Anda Harus Makan Banyak Bayam, Salah Satunya Melindungi dari Penyakit Kronis

Kondisi yang Tidak Disarankan Melakukan Treatment Collagen Stimulator

2 dari 3 halaman

dr. Orlen menuturkan beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan treatment collagen stimulator. 

1. Memiliki alergi

Jika pasien memiliki alergi dengan bahan yang digunakan untuk collagen stimulator tentunya tidak akan dikerjakan. 

Biasanya alergi ini akan diketahui setelah dilakukan injeksi pertama. 

Ketika sudah didapati alergi, berikutnya tidak akan disuntikkan collagen stimulator dengan bahan yang sama dan akan diganti dengan bahan yang lain. 

2. Ada infeksi aktif

Kondisi kedua ketika pasien memiliki infeksi aktif tidak akan disarankan untuk treatment collagen stimulator. 

Infeksi aktif seperti herpes atau penyakit kulit yang lain sebaiknya tidak melakukan treatment ini. 

Baca juga: 4 Kandungan Skincare untuk Mengatasi Kerutan di Leher, Dokter Kulit Sarankan Pakai Ini

ilustrasi seseorang yang melakukan treatment collagen stimulator, berikut kondisi yang baiknya menghindari treatment jenis ini
ilustrasi seseorang yang melakukan treatment collagen stimulator, berikut kondisi yang baiknya menghindari treatment jenis ini (parapuan.co)

3. Ibu hamil dan menyusui

Ibu hamil dan menyusui juga tidak dianjurkan untuk melakukan treatment jenis ini. 

3 dari 3 halaman

Karena belum ada data yang valid mengenai ibu hamil dan menyusui yang aman untuk melakukan treatment jenis ini.

Oleh sebab itu, sebaiknya ibu hamil dan menyusui menghindari treatment jenis ini.

Baca juga: 9 Cara Mudah Melembapkan Kulit, Bikin Kulit Lebih Bercahaya dan Sehat

4. Riwayat kanker dan penyakit metabolik lainnya

Pasien yang memiliki riwayat kanker, diabetes yang tidak terkontrol, sebaiknya harus berhati-hati. 

Hal paling penting sebelum melakukan treatment collagen stimulator adalah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Konsultasi bertujuan untuk mengetahui kondisi pasien agar treatment tepat sesuai sasaran atau sesuai yang dibutuhkan pasien. 

Selain itu, konsultasi juga untuk mengetahui kondisi pasien apakah diperbolehkan untuk melakukan treatment ini atau tidak.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Kerutan di Wajah, Tips Mudah untuk Mengatasi Penuaan

Penjelasan ini disampaikan oleh Facelift dan Counturing Expert, dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed (AAM) dalam tayangan YouTube Tribun Health.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Orlen P. Sompotan M.Biomed (AAM)dr. OrlenCollagen Stimulatoribu hamilmenyusui
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved