TRIBUNHEALTH.COM - Belum lama ini, masyarakat dihebohkan dengan adanya berita munculnya penyakit baru yang disebabkan karena suatu virus dan disebut dengan Monkeypox (MPOX) atau cacar monyet.
Dikutip Tribunhealth dari (Kompas.com) Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, yang dikenal sebagai Monkeypox virus (virus cacar monyet), sehingga wabah ini sebelumnya disebut cacar monyet.
Mpox sendiri merupakan penyakit zoonosis, yang berarti penyakit ini dapat menyebar antara hewan dan manusia.
Pada dasarnya, siapa saja bisa terinfeksi virus monkeypox jika terpapar. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap penularan dari infeksi virus Monkeypox ini, yaitu:
Baca juga: Monkeypox : Infeksi Virus yang Menyebabkan Penyakit Mirip Cacar, Ini Penjelasan dr. Arieffah, Sp.DVE

Berikut ini produk untuk meningkatkan kecantikan, klik di sini untuk mendapatkannya.
1. Orang yang sering berinteraksi dengan hewan liar, terutama hewan pengerat dan primata yang membawa virus, lebih rentan tertular.
Virus dapat ditularkan melalui gigitan, cakaran, atau kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.
2. Orang yang kontak langsung dengan pasien terinfeksi juga menjadi pihak yang memiliki resiko terinfeksi virus MPOX.
Penularan antar manusia dapat terjadi melalui kontak fisik yang erat dengan pasien yang memiliki luka atau ruam akibat monkeypox, serta melalui cairan tubuh.
Kontak dengan benda yang terkontaminasi, seperti pakaian atau tempat tidur, juga dapat menyebarkan virus.
3. Tenaga kesehatan, terutama mereka yang merawat pasien monkeypox berisiko lebih tinggi, terutama jika tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai.
4. Kaum Homoseksual dan pria yang berhubungan seks dengan pria (MSM) juga masuk dalam kelompok dengan resiko terkena infeksi MPOX yang tinggi dengan besar presentase sebanyak 70 persen.
Laporan terbaru menunjukkan bahwa sebagian besar kasus monkeypox yang dilaporkan di Eropa dan Amerika Utara terjadi di kalangan pria yang berhubungan seks dengan pria.
5. Orang dengan sistem imun lemah termasuk penderita HIV, kanker, atau yang menjalani terapi imunosupresif, lebih rentan mengalami gejala parah jika terinfeksi.
Berikut ini produk untuk meningkatkan kesehatan kulit, klik di sini untuk mendapatkannya
Dikutip dari program Healthytalk di Tribun Health (12/9) dengan narasumber Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin RS Hermina Surakarta, (Dermatologi dan Venereologi), dr. Arieffah, Sp.DVE beliau menjelaskan ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan virus tersebut menjadi lebih luas lagi, antara lain :
1. Hindari Kontak dengan Hewan yang Berisiko
Orang yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik harus menghindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama hewan pengerat dan primata.
2. Gunakan APD saat Merawat Pasien
Tenaga kesehatan harus memakai alat pelindung diri (APD) yang tepat, termasuk masker, sarung tangan, dan pelindung mata saat menangani pasien yang terinfeksi.

Berikut ini suplemen untuk meningkatkan kesehatan tubuh, klik di sini untuk mendapatkannya
3. Isolasi dan Karantina
Pasien yang terdiagnosis monkeypox harus diisolasi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan seluruh alat makan serta pakaian yang mereka gunakan juga harus dipisahkan.
Orang yang melakukan kontak erat dengan pasien juga harus dikarantina dan dipantau untuk gejala.
4. Cuci Tangan Secara Teratur
Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin dapat mencegah penularan berbagai penyakit, termasuk monkeypox.
5. Vaksinasi
Vaksin cacar terbukti efektif dalam melindungi dari monkeypox, namun penggunaannya saat ini lebih ditujukan bagi kelompok berisiko tinggi atau mereka yang tinggal di daerah dengan kasus aktif.
Dengan memahami risiko penularan dan tindakan pencegahan yang tepat, masyarakat dapat lebih waspada terhadap virus ini dan mengurangi potensi penyebaran di kelompok tertentu.
Baca juga: Kenali 6 Gejala Infeksi Virus Mpox, Mirip Cacar Air Namun Berbeda, dr. Arieffah Beri Penjelasan
(Tribunhealth.com/HasnaArthanti)