TRIBUNHEALTH.COM - Disfungsi ereksi atau ketidakmampuan untuk mendapatkan ereksi menjadi masalah umum bagi pria.
Disfungsi ereksi dapat mempengaruhi kepercayaan diri pria dan berdampak buruk pada kehidupan suami istri.
Terkait kondisi ini ada sejumlah penyakit dan gaya hidup buruk yang jadi penyebab.
Melansir kanal kesehatan India TV News, berikut ini kemungkinan penyebabnya.
Penyakit kardiovaskular

Dr. Bhavatej Enganti, Konsultan Urologi & Andrologi, Asian Institute of Nephrology and Urology, Hyderabad, mengatakan bahwa penyakit kardiovaskular merupakan salah satu penyebab utama disfungsi ereksi.
Pembuluh darah di penis lebih kecil dibandingkan pembuluh darah di bagian tubuh lainnya, sehingga sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kondisi seperti aterosklerosis (penyempitan arteri).
Aliran darah yang buruk ke penis dapat mengakibatkan kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi.
Olahraga teratur, menjaga pola makan yang sehat, serta mengendalikan tekanan darah dan kadar kolesterol merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko disfungsi ereksi.
Baca juga: Posisi Tidur Terbaik untuk Kesehatan Tubuh dan Jantung
Penyakit Diabetes Melitus
Diabetes merupakan faktor risiko yang signifikan untuk disfungsi ereksi.
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan saraf, termasuk yang mengendalikan ereksi.
Pria dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami disfungsi ereksi di usia yang lebih muda.
Manajemen diabetes yang efektif melalui diet yang tepat, olahraga teratur, pemantauan gula darah, dan kepatuhan pengobatan sangat penting dalam mencegah atau menunda timbulnya disfungsi ereksi.
Intervensi dan pengendalian diabetes sejak dini dapat meningkatkan kesehatan seksual secara signifikan.
Hormon

Hormon, terutama testosteron, memainkan peran penting dalam fungsi seksual.
Kadar testosteron yang rendah dapat menyebabkan disfungsi ereksi dengan menurunkan libido dan memengaruhi kemampuan untuk mencapai ereksi.
Ketidakseimbangan hormon dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk usia, obesitas, dan kondisi medis tertentu.
Pemeriksaan rutin untuk memantau kadar hormon, menjaga berat badan yang sehat, dan mengatasi gangguan endokrin apa pun dapat membantu dalam mengelola disfungsi ereksi.
Dalam beberapa kasus, terapi penggantian hormon mungkin direkomendasikan.
Berbagai gaya hidup buruk
Faktor gaya hidup seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat menyebabkan perkembangan disfungsi ereksi.
Merokok merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis, sementara alkohol berlebihan dapat menekan sistem saraf pusat dan mengganggu fungsi seksual.
Memprioritaskan gaya hidup sehat dengan berhenti merokok, mengurangi asupan alkohol, menjaga pola makan seimbang, dan melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko disfungsi ereksi secara signifikan.
Mengadopsi kebiasaan sehat ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan seksual tetapi juga meningkatkan umur panjang dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesehatan Mental dan Manajemen Stres
Faktor psikologis, termasuk stres, kecemasan, dan depresi, berperan penting dalam disfungsi ereksi.
Kondisi kesehatan mental dapat memengaruhi hasrat seksual, menyebabkan kecemasan saat berhubungan seksual, dan mengganggu jalur saraf yang bertanggung jawab atas gairah.
Memprioritaskan kesehatan mental melalui teknik relaksasi, terapi, atau konseling secara teratur, dan mengatasi masalah hubungan dapat membantu mengelola komponen psikologis disfungsi ereksi.
Mengurangi stres tidak hanya meningkatkan kesehatan seksual tetapi juga meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
Dapatkan berbagai produk kesehatan dengan harga dan diskon menarik di Official Shopee:
- Curcuma Plus Grow Rasa Jeruk untuk Nafsu Makan (20 Tablet)
- Wardah Lightening Day Gel - Pelembab Pagi Hari dengan Advanced Niacinamide
(TribunHealth.com)