Breaking News:

Apa Dampak Konsumsi Makanan Berlemak dalam Jangka Panjang? Simak Penjelasan dr. Dyah Ayu Wulandari

Dokter dari RSIS Yarsis Surakarta menjelaskan dampak pola makan tinggi lemak dalam jangka panjang, berdampak buruk untuk kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
sajiansedap.grid.id
ilustrasi makanan berlemak 

TRIBUNHEALTH.COM - Setiap apa yang dikonsumsi memainkan peran penting dalam kesehatan seseorang, baik itu makanan ataupun minuman.

Sayangnya, pola makan era sekarang cenderung tidak baik.

Misalnya, orang banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak.

Padahal lemak dikenal dapat berakibat negatif untuk kesehatan.

Terkait hal ini, Dokter RSIS Yarsis Surakarta, dr. Dyah Ayu Wulandari pernah memberikan penjelasan ketika menjadi narasumber program Healthy Talk.

Berikut ini penjelasannya dalam kutipan langsung:

Ilustrasi lemak jenuh
Ilustrasi lemak jenuh (batam.tribunnews.com)

"Nah ini efeknya, ya.

Jadi ketika kita yang kita makan itu cenderung tinggi kalori, rendah nutrisi, maka tinggi kalori dalam tubuh kita itu akan menimbun menjadi lemak

Nah lemak yang berlebih akan menimbulkan tidak hanya berat badan yang berlebih, ya. 

Jadi selain berat badan yang berlebih, jangka panjangnya bisa memicu lemak darah juga meningkat. 

2 dari 3 halaman

Toksin di dalam tubuh akan meningkat, kemudian lemak darah meningkat, memicu mungkin kolesterolnya naik, risikonya adalah sumbatan di pembuluh darah. 

Baca juga: Gak Cuma Salmon dan Alpukat, Ini 5 Sumber Lemak Sehat untuk Melawan Kolesterol Jahat

Karena tingginya lemak, jadi istilahnya di dunia medis itu aterosklerosis, itu penyumbatan pembuluh darah di mana jangka panjangnya akan memunculkan risiko penyakit kronis seperti darah tinggi, kemudian penyakit jantung, stroke. 

Nah itu akan muncul ketika memang kadar lemak dalam tubuh kita itu terlalu tinggi, ya. 

Jadi sekali lagi, tidak hanya masalah berat badan naik, tapi tadi yang berbahaya adalah ketika itu menjadi risiko penyakit jantung, hipertensi. 

Itu resikonya adalah mematikan. 

ilustrasi penyakit kolesterol
ilustrasi penyakit kolesterol (kompas.com)

Kadang-kadang justru kadar lemak tinggi, kolesterol tinggi, itu tidak hanya pada orang yang berat badannya besar, kadang dia kurus tapi kadar lemak dalam tubuhnya tinggi. 

Nah itu juga faktor pola makan yang salah. 

Sehingga risiko sumbatan pembuluh darah, serangan jantung itu tidak hanya pada orang yang berat badannya besar, tapi orang yang kurus pun ketika kadar lemaknya tinggi, dia bisa memicu serangan jantung

Dan saat ini pasien-pasien yang mengalami serangan jantung tuh bukan di usia-usia lanjut, ya. 

Banyak usia-usia yang muda, ya. 

Baca juga: Terapkan 6 Kebiasaan Berikut untuk Turunkan Kadar Kolesterol secara Alami, Coba Minum Wedang Kelor

3 dari 3 halaman

Mulai umur 30-an itu sudah beberapa kali kami temuin, itu dia terkena serangan jantung, yang di mana kalau kita gali lagi, itu sebenarnya dimulai dari pola makan yang kurang tepat. 

Nah ini yang berbahaya, ya. 

Jadi, harus kita pertimbangkan untuk mengatur pola makan, ya, untuk diet. 

Jadi diet itu bukan hanya menurunkan berat badan, tapi diet adalah mengatur pola makan yang tepat yang dibutuhkan oleh tubuh kita tadi”

Talk Show lengkap dengan dr. Dyah Ayu Wulandari dapat ditonton pada tayangan YouTube “Tetap Sehat meski Makan di Luar” lewat link berikut:

Dapatkan berbagai produk dengan harga dan diskon menarik di Official Shopee:

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
lemakdr. Dyah Ayu WulandariRSIS Yarsis Surakarta
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved