TRIBUNHEALTH.COM - Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di jaringan sel payudara. Di Indonesia, kanker payudara menjadi salah satu penyakit penyumbang kematian pertama yang disebabkan kanker. Bukan hanya itu, jumlah pasien kanker payudara pun tercatat menempati urutan terbanyak.
Menukil dari laman resmi Kementerian Kesehatan, menurut data Globocan tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus.
Belum lama ini, dunia hiburan Tanah Air pun kembali berduka. Pedangdut senior Putri Zizi Novianti alias Puput Novel menghembuskan nafas terakhirnya, Minggu (8/9/2024) di RS MMC Jakarta. Kabarnya, Puput Novel meninggal dunia akibat kanker payudara yang sudah diidapnya selama tiga tahun terakhir.
Menjadi penyakit yang sempat diidap mendiang Puput Novel, penting bagi kita untuk mawas diri terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan dari kanker payudara. Apalagi, setiap orang memiliki gejala kanker payudara yang berbeda, dan bahkan ada yang tidak merasakan gejala sama sekali.
Berikut ini Tribun Health kutip dari berbagai sumber, Selasa (10/9/2024), sejumlah gejala umum dari kanker payudara yang perlu diwaspadai.
- Timbul Benjolan
Ini menjadi salah satu gejala paling umum dari kanker payudara, adanya benjolan di jaringan payudara atau area ketiak.
Menukil dari laman Halodoc, benjolan di jaringan tersebut membentang dari area payudara hingga ke bagian bawah lengan. Sebab itu, benjolan akan terbentuk di area dada atau ketiak, selain di area payudara.
Baca juga: Dampak Negatif Kurang ASI pada Ibu dan Bayi, Ibu Rentan Terkena Kanker Payudara jika Tidak Menyusui
Benjolan ini hanya dapat dirasakan, tidak bisa dilihat secara langsung. Adapun karakteristik benjolan tersebut seperti tekstur permukaan benjolan yang tidak rata, cenderung lunak, tetapi agak keras; benjolan melak erat pada payudara; biasanya hanya satu benjolan; dan biasanya benjolan tidak terasa sakit ketika ditekan.
2. Ukuran yang Berbeda
Masih menukil dari laman yang sama, gejala lain yang harus mulai diwaspadai adalah ukuran payudara yang lebih besar sebelah. Meski ukuran payudara kanan dan kiri wanita sering berbeda, namun perbedaan ukuran tidak wajar bisa terjadi akibat perkembangan benjolan karena kanker.
Selain itu, gejala lain yang perlu kamu pahami adalah ketika sisi payudara yang lebih besar juga akan terlihat turun. Hal ini juga terjadi akibat perkembangan benjolan payudara.
Sebab itu, kalau ukuran payudara mulai tidak normal dan dirasa ada yang tidak wajar, hati-hati karena itu bisa menjadi ciri kanker payudara.
3. Keluar Cairan Abnormal dan Perubahan Warna Payudara
Gejala lainnya adalah keluar cairan abnormal dari puting susu. Cairan tersebut bisa mengandung darah, berwarna kuning atau hijau, atau bahkan juga bisa bernanah.
Selain itu, gejala yang ditimbulkan juga terjadi pada perubahan warna atau tekstur kulit di area payudara. Bahkan, area puting susu maupun daerah berwarna coklat tua di sekeliling puting susu (areola) juga mengalami perubahan.
4. Perubahan di Area Puting
Adapun perubahan pada area puting sebagai indikasi gejala kanker payudara adalah seperti rasa gatal seakan terbakar, dan puting seperti tertarik ke dalam. Kamu perlu berhati-hati jika merasakan perubahan di area puting seperti demikian, ya.
Baca juga: Kanker Payudara Bisa Terjadi pada Pria, Kenali Cara Mengenali Tandanya dengan Pemeriksaan Mandiri
Jenis Kanker Payudara yang Perlu Diketahui
Selain mawas diri terhadap sejumlah gejala umum yang ditimbulkan dari kanker payudara, kamu juga harus memahami bahwa kanker ini pun banyak jenisnya.
Menyadur dari laman Cleveland Clinic, berikut deretan jenis kanker payudara yang perlu diketahui:
- Karsinoma duktal invasif (infiltrasi) (IDC), kanker ini bermula di saluran susu dan menyebar ke jaringan payudara di dekatnya. Ini merupakan jenis kanker payudara yang paling umum di Amerika Serikat.
- Kanker payudara lobular, kanker ini bermula di kelenjar penghasil susu (lobulus) di payudara dan sering menyebar ke jaringan payudara di dekatnya. Kanker ini merupakan kanker payudara paling umum kedua di Amerika Serikat.
- Karsinoma duktal in situ (DCIS) , seperti IDC, kanker payudara ini bermula di saluran susu. Bedanya, DCIS tidak menyebar ke luar saluran susu.
- Kanker payudara triple-negatif (TNBC), kanker invasif ini agresif dan menyebar lebih cepat daripada kanker payudara lainnya.
- Kanker payudara inflamasi (IBC), ini merupakan kanker langka yang tumbuh cepat ini tampak seperti ruam pada payudara.
- Penyakit Paget pada payudara, kanker langka ini menyerang kulit puting payudara dan dapat terlihat seperti ruam. Kurang dari 4 persen dari semua kanker payudara adalah penyakit Paget.
Baca juga: Mengenal Lebih Dalam Kanker Payudara
Bagaimana Cara Mengobati Kanker Payudara?
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengobati kanker payudara. Mulai dari operasi pengangkatan payudara atau mastektomi, di mana untuk mengendalikan pertumbuhan dan meredakan gejala kanker; tindakan penyinaran untuk membunuh sel-sel kanker di tempat pengangkatan tumor dan daerah sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening.
Kemudian, kemoterapi untuk membunuh sel-sel yang berkembang biang dengan cepat; hingga menggunakan obat-obat penghambat hormon yang mempengaruhi kerja hormon yang menyokong pertumbuhan sel kanker, ini digunakan untuk menekan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh.
Mengutip dari laman Mitra Keluarga, pengobatan akan dimulai setelah melakukan evaluasi dan penilaian menyeluruh yang dilakukan oleh dokter, dan basanya akan dilakukan sekitar 1 minggu atau lebih setelah biopsi.
Kanker payudara ini tidak hanya mengintai wanita, laki-laki pun bisa mengidapnya. Sebab itu, SADARI atau pemeriksaan payudara sendiri penting untuk dilakukan. Semoga bermanfaat!