lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Jessica Kumala Wongso, terpidana kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dinyatakan bebas bersyarat terhitung mulai Minggu, 18 Agustus 2018.
Sesuai dengan pernyataan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.
Yang menjelaskan jika Jessica Wongso bebas bersyarat dari Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur.
“Warga binaan atas nama Jessica Kumala Wongso mendapatkan PB (pembebasan bersyarat),” ucap Kepala Kelompok Kerja Humas Ditjen PAS Deddy Eduar Eka Saputra dalam keterangannya, Minggu.
Baca juga: 9 Cara Mudah Melembapkan Kulit, Bikin Kulit Lebih Bercahaya dan Sehat
Sebagai informasi, nama Jessica Kumala Wongso mulai dikenal setelah meninggalnya Wayan Mirna Salihin pada Januari 2016 lalu.
Jessica menjadi tersangka karena diyakini telah membunuh Mirna dengan cara memasukkan racun sianida ke dalam kopi yang diminum oleh Mirna.
Sianida adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam bentuk cair, bubuk, atau gas.
Paparan terhadap sianida mengganggu kemampuan sel-sel tubuh untuk memperoleh oksigen, yang mengakibatkan gangguan fungsi sel dan akhirnya menyebabkan kematian.
Orang yang sengaja atau tanpa sengaja mengonsumsi makanan yang mengandung sianida akan keracunan.
Berikut adalah efek yang mungkin timbul jika seseorang menelan sianida, baik secara sengaja maupun tidak sengaja:
Baca juga: Berapa Lama Waktu Ideal Bercinta Dok? Simak Jawaban Medical Sexologist
1. Gejala Gastrointestinal:
- Mual dan Muntah: Merupakan reaksi awal tubuh terhadap racun yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan.
- Sakit Perut: Rasa nyeri atau kram di bagian perut akibat kerusakan pada lapisan lambung atau usus.
- Diare: Feses yang cair dan sering sebagai respons terhadap toksisitas sianida.
2. Gangguan Sistem Pernapasan:
- Sesak Napas: Kesulitan bernapas akibat gangguan dalam penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh.
- Kesulitan Bernapas: Penurunan kemampuan untuk bernafas secara normal, yang bisa mengarah pada kegagalan napas jika tidak ditangani.
- Gagal Napas: Dalam kasus berat, sistem pernapasan mungkin tidak dapat berfungsi dengan baik, memerlukan bantuan medis segera.
3. Gangguan Sistem Kardiovaskular:
- Detak Jantung Tidak Teratur: Gangguan dalam ritme jantung, seperti aritmia atau takikardia, akibat kekurangan oksigen.
- Penurunan Tekanan Darah: Penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan pusing atau pingsan.
- Syok Kardiovaskular: Kondisi serius di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif, berpotensi menyebabkan kerusakan organ dan kematian.
4. Gejala Saraf:
- Pusing dan Sakit Kepala: Gejala yang timbul akibat gangguan sirkulasi darah ke otak atau perubahan dalam aliran oksigen.
- Kebingungan dan Gangguan Kognitif: Kesulitan dalam berpikir, mengingat, atau berorientasi, sering disertai dengan perasaan bingung.
- Kejang: Aktivitas listrik abnormal di otak yang dapat menyebabkan gerakan tidak terkendali dan kehilangan kesadaran.
- Kehilangan Kesadaran: Kondisi di mana seseorang tidak responsif dan tidak sadar akan lingkungan sekitar.
5. Gangguan Metabolik:
- Kelemahan dan Kelelahan: Penurunan energi dan kekuatan fisik akibat gangguan dalam fungsi sel-sel tubuh.
- Kerusakan Organ: Kumulatif efek racun yang bisa merusak berbagai organ, termasuk hati, ginjal, dan jantung.
- Kematian: Jika paparan sianida tidak ditangani dengan cepat dan efektif, kondisi ini dapat berlanjut ke kematian akibat kegagalan organ atau syok.
Segera mendapatkan perawatan medis darurat sangat penting untuk meminimalkan dampak dari paparan sianida dan meningkatkan peluang pemulihan.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Cara Menurunkan Asam Urat Secara Alami, Cukup Mengonsumsi Makanan dan Minuman Berikut
