TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit TBC merupakan penyakit menular yang bisa berdampak bahaya jika tidak mendapatkan penanganan yang mumpuni.
Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Karena termasuk penyakit menular, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan ketika ada anggota rumah yang positif TBC.
Terlebih lagi jika ada anak-anak dalam keluarga.
Langkah pencegahan seperti ini penting untuk memutus rantai penularan dalam keluarga.
Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Nirmala Suri, dr. Hendra Wardhana, Sp.A menjelaskan apa yang perlu dilakukan jika ada anggota keluarga yang mengalami TBC.
Dalam program Healthy Talk TribunHealth.com, dr. Hendra menjelaskan perlunya melakukan screening.

“Kalau upaya strategis sebetulnya itu tadi yang pertama adalah kalau memang di keluarganya sudah ada yang kena TB, itu harus screening semuanya,” katanya.
“Sehingga nanti pengobatannya bareng-bareng selesai juga… sehatnya juga bareng-bareng.”
Selanjutnya dr. Hendra menyarankan untuk tetap menjaga kebersihan dan menghindari asap rokok.
“Kemudian ya tetap menjaga kebersihan, tentunya jangan merokok sembarangan.”
“Sebelum bersentuhan dengan anak-anaknya, usahakan mandi terlebih dahulu, sebelum berpegangan dengan anak-anaknya masing-masing.”
Protokol kesehatan dasar seperti mengenakan masker hingga rajin cuci tangan juga tak kalah penting.
“Kemudian ya tetap menjaga protokol kesehatan, lebih aman menggunakan masker, rajin cuci tangan, dan lain-lain, istilahnya untuk preventif seperti itu,” tandasnya.
Baca juga: 4 Rempah yang Berkhasiat Menyembuhkan Batuk dan Pilek, Termasuk Kapulaga dan Cengkeh
TBC Tak hanya serang paru-paru
Kepada TribunHealth.com, dr. Hendra mejelaskan bahwa TB tidak hanya menyerang paru-paru saja.
Dengan demikian gejala penyakit ini juga tak hanya batuk.
Apa lagi gejala TB pada anak memang tidak khas dan masih umum.
"Jadi orang awam itu biasanya kenalnya TB paru ya, TB paru aja. Hanya gejalanya berupa batuk-batuk, sesak," katanya.
"Padahal kan gejalanya pada anak itu tidak spesifik," lanjut dr. Hendra.
Lebih lanjut, dr. Hendra menyebut ada kondisi yang dinamakan TB ekstra paru, ketika bakteri menyerang area lain.
"Sebetulnya ada lagi gejala-gejala yang lain yang kita sebutnya dengan TB ekstra paru. TB ekstra paru itu seperti bisa TB tulang, TB otak, kemudian ada TB lain juga, ada TB kelenjar dan berbagai jenis lainnya," paparnya.
"Istilahnya untuk TB sendiri, itu pun ada yang namanya TB aktif, ada yang TB laten, dan juga sakit TB."
"TB laten itu istilahnya dia sudah ada kuman TB-nya, tapi istilahnya masih tempur dengan antibodi dalam tubuhnya, sehingga belum menimbulkan gejala."
"Nah, kalau udah sakit TB, yang sudah ada gejala-gejalanya, BB seret, batuk-batuk, dan lain-lain, itu biasanya dia sudah ada kuman TB-nya dan sudah menimbulkan gejala seperti itu," tandasnya.
Tak selalu ada benjolan

Ada anggapan bahwa salah satu gejaal TB adalah munculnya benjolan di area kepala.
Meski membenarkan hal itu sebagai gejala, dr. Hedra menjelaskan TB tak selalu disertai benjolan.
"Yang kayak gitu namanya TB Kelenjar."
"Sebetulnya gini, pembesaran kelenjar getah bening itu bisa normal-normal aja, itu biasanya kalau memang ada infeksi getah bening itu fungsinya adalah sebagai respon pertahanan tubuh manusia."
"Jadi istilahnya nggak cuma anak aja, di dewasa pun ada, dia bisa membesar, bisa mengecil, tergantung ada infeksi tubuh di tubuhnya atau enggak."
"Nah, biasanya kalau TB Kelenjar itu memang dia akan membesar. Nah, itu biasanya kalau diraba masih lunak-lunak aja nih, kemudian setelah masih lunak, dia masih bisa gerak-gerak."
Baca juga: dr. Hendra Wardhana, Sp.A Jelaskan Pengobatan TBC pada Anak, Minimal Dilakukan selama 6 Bulan
dr. Hendra juga menjelaskan perbedaan TB kelenjar dengan tumor atau kanker.
"Nah, tentunya berbeda dengan misalnya ada pembesaran karena tumor atau kanker."
"Biasanya tumor atau kanker itu benjolannya itu relatif lebih besar, kemudian besarnya cepat progresif dan keras, tidak lunak seperti TB Kelenjar, seperti itu," pungkasnya.
(TribunHealth.com)