TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai seorang wanita, penting untuk membekali diri dengan informasi mengenai kesuburan sejak dini, agar tidak terlambat mengetahui dan segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Salah satu masalah kesuburan yang sering terjadi pada wanita yakni polycystic ovarian syndrome (PCOS).
PCOS sendiri dapat terjadi pada wanita yang sudah menikah maupun belum menikah, sehingga wanita perlu waspada dengan masalah kesuburan ini.
Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome, yang biasa dikenal juga dengan PCOS merupakan gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur.
Baca juga: 7 Dampak Buruk Diet Tinggi Natrium, Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung
PCOS biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal yang mempengaruhi siklus menstruasi sehingga dapat menyebabkan wanita yang sudah menikah mengalami kesulitan hamil.
Meskipun hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti terjadinya gangguan PCOS pada wanita, namun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan wanita mengalami PCOS, diantaranya:

1. Faktor Genetik
PCOS merupakan gangguan yang dapat menurun dalam keluarga.
Apabila terdapat anggota keluarga seperti Ibu atau saudara kandung perempuan mengalami gangguan ini, kemungkinan besar ia juga akan mengalaminya.
Namun, faktor gaya hidup dan lingkungan juga turut berperan.
2. Keseimbangan Hormon yang Terganggu
Hormon yang terganggu keseimbangannya juga dapat menyebabkan wanita mengalami PCOS.
Keseimbangan hormon tersebut meliputi peningkatan kadar hormon luteinising, hormon prolaktin, hormon testosteron, dan rendahnya globulin pengikat hormon seks.
3. Memiliki Hormon Insulin yang Berlebihan
Insulin merupakan hormon yang bertugas mengatur karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh untuk dijadikan energi.
Wanita yang mengalami PCOS sebagian besar ditemukan mengalami resistensi insulin, yang menyebabkan tubuh tidak bisa menggunakan hormon tersebut dengan baik.
Selain itu, obesitas juga dapat meningkatkan kadar insulin sehingga berisiko memperburuk gejala PCOS ini.
Baca juga: 7 Manfaat Mengonsumsi Jamu Beras Kencur Bagi Kesehatan

Alih-alih terjadi pada wanita yang sudah menikah, PCOS juga dapat terjadi pada wanita yang belum menikah.
Pada masa pubertas, PCOS dapat terjadi pada usia 10 hingga 14 tahun.
Namun, biasanya PCOS terdeteksi saat wanita memasuki usia 20 hingga 30 tahun saat merencanakan kehamilan.
Biasanya tanda awal wanita yang mengalami sindrom ini adalah memiliki gangguan siklus menstruasi yang tidak teratur dan kadar hormon androgen dalam tubuh yang berlebihan.
Androgen sendiri merupakan hormon seks pria yang biasanya ada pada wanita dalam jumlah yang sedikit.
Hormon Androgen yang berlebihan mengakibatkan indung telur atau ovarium memproduksi banyak benjolan kecil yang berisi cairan atau disebut juga dengan kista, sehingga sel telur tidak berkembang secara sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur.
Baca juga: 10 Makanan untuk Meningkatkan Imun Secara Alami, Mulai dari Air Kelapa hingga Jahe
Menurut Bidan Rista dari Kehamilan Sehat Sunter, wanita yang mengalami PCOS tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius.
Jika tidak ditangani dengan serius, PCOS dapat berisiko menimbulkan penyakit lainnya seperti masalah pada berat badan, gangguan fungsi jantung pada penderitanya, hingga diabetes.
Oleh karena itu, penting untuk wanita ketahui lebih jauh mengenai gejala PCOS, agar dapat lebih waspada dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berikut beberapa gejala PCOS yang perlu wanita ketahui:
1. Terganggunya Siklus Menstruasi
Mengetahui adanya PCOS pada wanita dikenali melalui siklus menstruasi yang tidak teratur.
Biasanya siklus menstruasi menjadi lebih jarang bahkan tidak sama sekali mengalami menstruasi atau disebut dengan amenorea.
Periode menstruasi juga dapat berkepanjangan dengan durasi 35 hingga 45 hari.
Hal ini disebabkan karena indung telur atau ovarium mengembangkan banyak cairan dan gagal melepaskan sel telur secara teratur.
2. Pertumbuhan Rambut yang Tidak Normal
Gejala lainnya yaitu tumbuhnya rambut secara berlebihan.
Sebanyak 70 persen wanita dengan PCOS mengalami hirsutisme atau pertumbuhan rambut berlebihan di luar daerah yang biasanya ditumbuhi rambut, seperti bagian wajah, dada, perut, hingga punggung.
Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan hormon androgen dalam tubuh wanita.
Meskipun demikian, untuk mendiagnosa terjadinya PCOS perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter.
3. Warna Kulit yang Menggelap
Gejala fisik yang nampak pada penderita PCOS salah satunya adalah menggelapnya warna kulit pada bagian tertentu, biasanya pada bagian lipatan seperti leher, bawah payudara, selangkangan, dan pangkal paha.
4. Munculnya Jerawat Berlebih
Munculnya jerawat bukan menjadi tanda utama terjadinya PCOS, dikarenakan jerawat sangatlah umum terjadi.
Jerawat yang muncul pada wanita yang menderita PCOS disebabkan karena faktor menstruasi yang tidak teratur dan biasanya jerawat yang muncul cenderung lebih sulit untuk diatasi.
5. Perubahan Mood atau Suasana Hati
Kadar hormon yang tidak stabil pada tubuh yang mengalami PCOS, berdampak pada perubahan suasana hati atau mood yang terjadi secara terus menerus dan berpotensi mengalami stress, kecemasan, gangguan makan, hingga depresi.

Gejala PCOS yang dialami oleh setiap wanita tentu berbeda-beda.
Disamping itu, cara mengatasi PCOS pun dapat dilakukan tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya, seperti kondisi kesehatan secara umum, tingkat keparahan gejala yang dialami, maupun rencana wanita dalam melakukan program kehamilan.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi PCOS, antara lain:
- Menjaga pola makan yang sehat
- Melakukan olahraga yang rutin
- Menerapkan pola tidur yang cukup dan sehat
- Mengonsumsi suplemen yang dianjurkan oleh dokter
- Menjaga berat badan tetap ideal
- Melakukan terapi bedah sesuai anjuran dokter
Jika wanita sudah merasakan gejala PCOS disarankan untuk segera lakukan pemeriksaan dengan dokter.
Kendati demikian, risiko PCOS dapat diminimalisasi dengan melakukan pola hidup yang sehat dan mengenali gejala-gejala PCOS sedari dini untuk mencegah adanya komplikasi. (Tribunhealth.com)
Baca juga: Penyebab Kelahiran Prematur, Termasuk Usia Ibu Saat Hamil