TRIBUNHEALTH.COM - Operasi caesar merupakan prosedur operasi untuk melahirkan bayi melalui sayatan di perut.
Seorang dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan operasi caesar ketika kelahiran normal dapat membahayakan ibu atau anak.
Satu di antara alasan umum perlunya operasi caesar antara lain bayi sungsang, dimana posisinya kaki atau pantat terlebih dahulu, bukan kepala.
Posisi ini dapat berbahaya selama kelahiran normal.
Alasan lain untuk operasi caesar adalah masalah kesehatan yang dapat terjadi pada ibu atau anak.
Pemulihan dari operasi caesar berbeda secara signifikan dari kelahiran normal.
Memahami apa yang diharapkan dan menerapkan strategi pemulihan yang efektif dapat membantu mempercepat proses penyembuhan.
Apa yang dirasakan setelah operasi caesar?

Segera setelah operasi, banyak gejala seperti nyeri, kram, dan kelelahan yang umum terjadi pada setiap ibu baru.
Ibu terus dipantau untuk mengendalikan rasa sakit dan menghindari masalah selama dua hingga empat hari dirawat di rumah sakit.
Penting untuk merawat lokasi sayatan dengan baik untuk mencegah infeksi; lokasi sayatan harus tetap sejuk dan kering.
Ibu disarankan untuk menghindari mengangkat apa pun yang lebih berat dari bayi setidaknya selama enam minggu agar tubuh dapat pulih dengan baik.
Perawatan Ekstra
Istirahat yang cukup sangat penting bagi ibu baru.
Setelah melahirkan, ibu harus berencana untuk menghabiskan dua hingga empat hari di rumah sakit.
Pasien diharapkan untuk tinggal lebih lama setelah mengalami komplikasi.
Berikan tubuh waktu tujuh hingga delapan minggu penuh untuk pemulihan.
Baca juga: Ibu Hamil yang Mengalami Hipertensi, Boleh Melahirkan Normal atau Harus Caesar?
Mobilitas
Saat memulihkan diri setelah melahirkan, penting untuk bergerak dengan sangat hati-hati.
Jauhi tangga, simpan barang-barang penting di dekat Anda, dan jangan mengangkat barang berat.
Jaga kebersihan area sayatan saat Anda bersin atau batuk.
Nutrisi yang Tepat
“Memastikan nutrisi yang tepat penting bagi bayi dan ibu," kata Dr. Shipra Kunwar, Dokter Kandungan dan Ginekolog, Rumah Sakit Manipal, India.
"Selama menyusui, makanan ibu tetap menjadi sumber nutrisi utama bagi bayi. Menjaga hidrasi yang tepat—terutama dengan air—diperlukan untuk meningkatkan produksi ASI guna mencegah sembelit.”

Topang lokasi sayatan
Dianjurkan untuk menyangga area sayatan, terutama saat batuk, tertawa, atau bergerak.
Menggunakan bantal atau penyangga perut dapat memberikan dukungan tambahan.
Menjaga area sayatan tetap bersih dan kering membantu mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan.
Hidrasi dan Mengonsumsi Makanan dengan Benar
Menjaga hidrasi yang tepat dan mengonsumsi makanan seimbang yang kaya akan vitamin dan protein akan mempercepat penyembuhan dan perbaikan jaringan secara umum.
Menyertakan berbagai buah, sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh dalam makanan bermanfaat untuk penyembuhan.
Baca juga: Dokter Nekat Operasi Caesar meski Tak Cukup Pengalaman, Bayi Berakhir Lumpuh Total Akibat Komplikasi
Kontrol rutin dengan dokter
Penting untuk menghadiri semua janji temu pascaoperasi sesuai jadwal untuk memantau kemajuan penyembuhan dan menangani masalah apa pun.
Dokter dapat menilai kemajuan pasien dan memberikan panduan khusus.
Untuk memastikan pemulihan yang sehat setelah operasi caesar, seseorang perlu memahami prosedurnya, merawat tubuh dengan baik, dan meminta bantuan bila perlu.
Para ibu dapat melalui fase ini dengan mudah dan fokus menikmati momen tak ternilai yang mereka miliki bersama bayi mereka jika mereka mengambil pendekatan yang tepat.
(TribunHealth.com)