TRIBUNHEALTH.COM - Menerapkan pola hidup sehat, tentunya bisa mempengaruhi kesehatan tubuh kita.
Pola hidup sehat yang memang harus kita biasakan seperti sarapan di pagi hari dan rutin olahraga, sehingga tubuh akan bugar dan semangat menjalankan aktivitas sehari-hari.
Namun, seringkali sarapan diabaikan karena beberapa alasan, seperti tidak ada waktu, terburu-buru, tidak terbiasa maupun takut telat.
Dikutip dari laman yankes.kemkes.go.id, di Indonesia diketahui prevalensi yang tidak terbaisa sarapan pada anak dan remaja sebesar 16,9-59?n 31,2 persen pada orang dewasa. Sebanyak 4,6 persen anak sekolah memiliki kualitas menu sarapan yang rendah.
Menurut hasil penelitian, banyak manfaat yang kita dapatkan dengan membiasakan diri untuk sarapan di pagi hari.
Lantas, apa saja manfaat rutin sarapan di pagi hari?
Manfaat Rutin Sarapan di Pagi Hari

Baca juga: 4 Dampak Negatif Minum Kopi di Pagi Hari Setelah Bangun Tidur
Masih dilansir dari yankes.kemkes.go.id, ada beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari rutin sarapan setiap pagi:
1. Modal Energi untuk Beraktivitas
Tubuh butuh sumber energi dari sarapan sebagai modal energi untuk beraktivitas seharian.
Kandungan gizi pada menu sarapan turut menyumbang sebesar 15-30 persen kebutuhan gizi harian.
Sarapan bisa menyediakan karbohidrat yang digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh.
Dengan kadar gula darah yang normal, maka konsentrasi dan semangat bekeerja lebih baik, sehingga berdampak positif dalam meningkatkan produktifitas.
2. Menjaga Mood dan Konsentrasi
Sarapan di pagi hari bisa membantu seseorang lebih berkonsentrasi dalam bekerja maupun belajar.
Ternyata sarapan memberi nutrisi penting untuk otak, sehingga bisa emmacu otak untuk membantu memusatkan pikiran (konsentrasi).
Selain itu, kinerja otak juga lebih optimal dan tidak mudah mengantuk.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang tidak sarapan sebelum beraktivitas seperti belajar di sekolah atau bekerja, cenderung memiliki keluhan seperti sakit perut, sakit kepala, mudah marah, mudha mengantuk, mudah cemas, gugup dan mudah tersinggung serta merasa lesu.
Baca juga: 7 Alasan Jagung Bagus untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Anemia dan Mengelola Berat Badan
3. Mempengaruhi Kemampuan Kognitif
Sarapan berfungsi sebagai penyedia zat gizi untuk mencapai kemampuan akademik yang lebih baik.
Jika energi yang dibutuhkan oleh tubuh sudah tercukupi melalui sarapan, maka daya konsentrasi akan lebih kuat.
Daya konsentrasi yang baik tentunya membuat hasil belajar yang lebih maksimal.
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada anak usia 9-11 tahun dengan status gizi kurang, bahwa anak-anak yang tidak sarapan memiliki kemampuan kognitif yang rnedah dibanding anak yang rutin sarapan, dikutip dari yankes.kemkes.go.id.
4. Menjaga Kesehatan
Membiarkan perut dalam kondisi kosong karena tidak sarapan bisa menyebabkan berat badan terasa lemah karena terjadi kekurangan zat gizi, terlebih pada anak-anak.
Jika tidak terbiasa sarapan secara terus menerus pada anak usia sekolah, maka bisa mengakitbakan kekurangan zat gizi dan anemia gizi besi, penurunan berat badan dan penurunan daya tubuh.
TIdak adanya asupan makanan saat pagi hari bisa emmicu naiknya kadar insulin darah, di mana jangka panjangnya bisa menjadi cikal bakal penyakit kening manis.
Dikutip dari yankes.kemkes.go.id, penelitian di Australia menunjukkan bahwa kebiasaan tidaks arapan pada anak berisiko meningkatkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) di dalam darah.
Baca juga: 7 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Asam Urat
5. Mencegah Kegemukan atau Obesitas
Ternyata terbiasa sarapan bisa mencegah kegemukan lho.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat bahwa anak atau remaja yang tidak saparan akan berisiko mengalami kelebihan berat badan maupun obesitas, dibandingkan dengan mereka yang sarapan setiap pagi.
Tidak sarapan bisa mengakibatkan perut merasa sangat lapar dan tidak bisa mengontrol nafsu makan. Sehingga cenderung ingin makan dalam porsi lebih pada jam makan berikutnya.
Padahal, jika tidak sarapan metabolisme tubuh akan melambat dan tidak mampu membakar kalori berlebihan yang masuk saat makan siang.
Perhatikan Kualitas Menu Sarapan!

Beberapa orang beranggapan keliru mengenai sarapan.
Sekedar minum kopi atau teh, makan gorengan atau sepotong kue dianggap sudah sarapan. Bahkan makan di atas jam 9 pagi atau jam 10 pagi saat bekerja atau istirahat sekolah juga dianggap sebagai sarapan.
Sebenarnya sarapan bukan hanya sekedar mengisi perut agar kenyang. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar mendapatkan manfaat dari sarapan, seperti:
1. Tidak Menunda Waktu Sarapan
Waktu sarapan yang baik selalu dilakukan di pagi hari, bukan menjelang makan siang. Selain itu Anda juga tidak perlu membedakan antara hari kerja, sekolah ataupun hari libur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu terbaik untuk sarapan yaitu 30 hingga 60 menit setelah bangun tidur di pagi hari.
Baca juga: Alasan Pisang Baik untuk Kesehatan Tubuh, Intip Manfaat Lainnya
Sumber pustaka lain menyebutkan bahwa waktu sarapan masih diperbolehkan maksimal sampai 2 jam setelah bangun tidur.
Namun, di Indonesia, rata-rata sarapan sebaiknya dilakukan sebelum jam 9 pagi.
2. Pilih Menu Sarapan Sehat dan Bergizi
Makanan yang dikonsumsi saat sarapan bisa mempengaruhi kondisi tubuh selama beberapa jam ke depan.
Sebaiknya konsumsi menu sarapan sehat yang memiliki kandungan gizi seimbang dan memenuhi 10-35 % angka kecukupan energi sehari.
Jumlah zat gizi dari sarapan akan menyumbang sekitar seperempat dari asupan gizi harian.
Baiknya Anda memilih menu sarapan yang mengandung serat dan protein yang cukup.
Serat dan protein yang dikonsumsi saat sarapan bisa membantu mempertahankan rasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk ngemil menjelang makan siang.
3. Batasi Konsumsi Gula Sederhana
Saat sarapan, Anda juga dianjurkan untuk konsumsi makanan yang mengandung gula kompleks atau karbohidrat.
Sumber karbohidrat tidak harus nasi, Anda bisa mengandinya dengan kentang, roti gandum, sereal atau sumber karbohidrat kompleks lainnya.
Sebaiknya Anda mengindari konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat sederhata atau tinggi gula seperti roti atau kue manis, teh atau kopi yang ditambahkan banyak gula.
Konsumsi gula berlebih saat sarapan bisa menaikkan dan menurunkan fula darah dengan cepat, sehingga jangka panjangnya menyebabkan efek negatif untuk kesehatan.
Baca juga: Menyusui Meningkatkan Ikatan antara Ibu dan Bayi, Begini Penjelasan Bidan
4. Perhatikan Porsi Sarapan
Sebaiknya Anda menyeusiak porsi sarapan dengan kebutuhan dan kondisi perut masing-masing.
Beri batasan yang wajar pada porsi sarapan.
Beberapa orang lebih memilih sarapan dengan porsi kecil namun kadang porsi yang terlalu sedikit bisa menyebabkan rasa lapar, namun juga jangans arapan dengan porsi terlalu banyak.
Perut yang terlalu kenyang bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan mudah mengantuk.
Setelah mengetahui manfaat yang diperoleh dari sarapan, sebaiknya Anda jangan melewatkan sarapan sebelum beraktivitas. Pilih menu sarapan yang sehat dan bergizi.
(TribunHealth.com/PP)