TRIBUNHEALTH.COM - 1 Suro 2024 tanggap berapa?
1 Suro atau 1 Muharam menjadi awal tahun Hijriah.
Artinya 1 Suro menjadi tahun baru dalam penanggalan Kalender Hijriah.
Jika hari ini adalah tahun 1445 H, maka per 1 Suro nantinya adalah tahun 1446 H.
Meski merupakan kalender Islam, malam 1 Suro di Indonesia masih lekat dengan kebudayaan Jawa.
Inilah alasan mengapa malam 1 Suro kerap dikaitkan dengan berbagai hal yang sifatnya mistis.
Beberapa daerah dan kelompok masyarakat juga masih melestarikan berbagai tradisi pada malam 1 Suro, misalnya mencuci pusaka hingga melakukan kirab.
Baca juga: 7 Manfaat Penting Kacang Hijau untuk Kesehatan, Ramah Diabetes dan Bantu Turunkan Kadar Kolesterol
Lalu kapan 1 Suro 2024?

Untuk menjawabnya, kita bisa merujuk pada Kalender yang resmi dirilis oleh pemerintah.
Melalui Kementerian Agama (Kemenag), pemerintah merilis kalender resmi yang bisa diunduh dan disimpan dalam format PDF.
Kalender hijriah ini persis seperti kalender konvensional atau kalender cetak.
Misanya, kalender Kemenag dilengkapi dengan tanggal merah dan hari libur, kalender hijriah, dan juga weton atau pasaran Jawa.
Merujuk pada Kalender Kemenag, 1 Suro atau 1 Muharram 1446 H bertepatan pada Minggu, 7 Juli 2024
Download kalender Kemenag

Anda bisa mengunduh kalender resmi dari pemerintah dengan cara yang cukup mudah.
Tidak hanya Kalender Juli 2024 saja, melainkan seluruh bulan pada tahun 2024.
Caranya, cukup buka laman https://simbi.kemenag.go.id.
Kemudian gulir kebawah dan klik download buku.
Maka secara otomatis kalender 2024 akan tersimpan pada ponsel.
Jangan khawatir mengapa judul Kalender Kemenag adalah Kalender Hijriah.
Pada dasarnya kalender tersebut sama persis dengan kalender cetak.
Tradisi Malam Satu Suro

Melansir Kompas.tv, tradisi Malam Satu Suro bervariasi, mencerminkan keberagaman budaya di Indonesia.
Di Solo, peringatan ini seringkali diisi dengan tradisi kirab, baik kirab pusaka maupun kirab Malam Satu Sura.
Kirab ini bertujuan untuk memohon keselamatan dan sebagai media introspeksi diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Selain Solo, Keraton Yogyakarta juga memiliki ritual khusus pada malam ini, yang mencakup membawa gunungan tumpeng, keris, dan benda pusaka lainnya dalam kirab Malam Satu Suro.
Dengan demikian, Malam Satu Suro merupakan sebuah tradisi yang kaya dan memiliki makna yang mendalam dalam kalender Jawa.
Perayaan ini tidak hanya menjadi saksi pergantian waktu, namun juga menjadi sarana introspeksi dan refleksi diri bagi masyarakat Jawa.
(TribunHealth.com, Kompas.tv)