TRIBUNHEALTH.COM - Miopia atau rabun jauh makin sering terjadi pada usia anak-anak.
Hal ini tidak bisa dilepaskan dari penggunaan gadget yang makin masif sejak usia dini.
Anak sudah terbiasa bermain dan belajar menggunakan ponsel, tablet, atau perangkat lainnya.
Oleh karena itu, orang tua perlu jeli dalam mengenali gejala rabun jauh pada anak sehingga dapat menanganinya dengan tepat.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini beberapa penjelasan mengenai rabun jauh pada anak.
Baca juga: dr. Naziya, Sp.M Jelaskan 3 Kelainan Refraksi pada Anak, Ternyata Sudah Bisa Terkena Rabun Dekat
Faktor penyebab

Ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya miopia pada anak.
Meskipun genetika mempunyai pengaruh, faktor lingkungan juga memainkan peran yang sama besarnya.
Penyebab mendasarnya adalah sedikit atau tidak adanya paparan cahaya alami.
Anak-anak yang lekat dengan gadget sudah pasti mengalami masalah ini.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Mata Kering, Penting agar Mata Tak Gampang Bermasalah Saat Musim Kemarau
Mereka lebih sering beraktivitas di dalam ruangan bersama gadget sehingga kurang mendapatkan cahaya matahari alami.
Selain itu, penggunaan ponsel atau gadget itu sendiri juga tidak bisa diabaikan.
Waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar ponsel pintar hingga tablet telah meningkat secara signifikan.
Hal ini membuat penglihatan mereka tegang dan memperburuk kesehatan mata.

Selain itu, fase ini juga dapat memicu perkembangan rabun jauh karena terlalu lama melakukan tugas jarak dekat, termasuk membaca atau menatap layar.
Untuk mengatasi masalah ini, anak di bawah usia 2 tahun tidak disarankan untuk menggunakan ponsel sama sekali.
Selain itu, orang tua juga perlu mendorong anak untuk beraktivitas di luar ruangan sehingga anak tidak terpalu pada layar ponsel.
Baca juga: 6 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersama Minum Teh, Termasuk Hidangan Pedas
Tindakan Pencegahan untuk Orang Tua
Kita harus mengambil langkah untuk menghindari miopia pada anak.
Untuk mencapai hal ini, pertama orang tua perlu menetapkan batas waktu pemakaian perangkat mereka.
Para ahli menyarankan agar seseorang tidak menonton layar lebih dari setengah jam setiap jamnya, apa pun perangkat teknologi yang digunakannya.
Yang tak kalah penting adalah penekanan pada waktu bermain di luar ruangan.

Pelepasan dopamin di retina diinduksi dengan memaparkan anak pada cahaya alami yang mengurangi pemanjangan bola mata yang menyebabkan miopia.
Olahraga dan aktivitas non-kontak lainnya yang dilakukan di luar ruangan membantu meningkatkan kebugaran fisik dan meningkatkan penglihatan mata.
Ajari anak untuk beristirahat setiap dua puluh menit menggunakan aturan 20-20-20 untuk melihat sesuatu yang berjarak dua puluh kaki selama dua puluh detik.
(TribunHealth.com)