TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, adalah suatu kondisi kesehatan umum yang dapat menimbulkan berbagai dampak pada tubuh.
Salah satu area yang mungkin terkena dampaknya adalah siklus menstruasi.
Hal ini bisa terjadi karena sejumlah alasan, mulai dari efek keseimbangan hormon, stres, hingga efek samping pengobatan hipertensi.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini alasan hipertensi dapat mempengaruhi siklus menstruasi, ditulis oleh Dr. Tejal Kanwar, Ginekolog & Konsultan di Ujaas.
Perubahan Hormon
Siklus menstruasi diatur oleh keseimbangan hormon seperti estrogen dan progesteron.
Tekanan darah tinggi dapat mengganggu keseimbangan ini, menyebabkan menstruasi tidak teratur atau perubahan jumlah pendarahan selama menstruasi.
Misalnya, Anda mungkin memperhatikan bahwa menstruasi Anda datang lebih sering atau lebih jarang dari biasanya, atau menstruasi Anda lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
Baca juga: Praktik Kebersihan Penting Saat Menstruasi, Perlu Diterapkan untuk Menghindari Infeksi
Peningkatan Stres
Tekanan darah tinggi yang kronis sering kali disertai dengan tingkat stres yang lebih tinggi.
Stres dapat mempengaruhi bagian otak yang mengontrol siklus menstruasi, yang disebut hipotalamus.
Ketika hipotalamus sedang stres, hipotalamus dapat mengirimkan sinyal yang beragam ke ovarium dan rahim, menyebabkan ketidakteraturan menstruasi atau bahkan hilangnya menstruasi sama sekali.
Kerusakan Pembuluh Darah
Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di rahim dan ovarium.
Kerusakan ini dapat mengurangi aliran darah ke organ-organ tersebut, yang dapat berdampak pada lapisan rahim dan pelepasan sel telur dari ovarium.
Akibatnya, siklus menstruasi bisa terganggu sehingga menyebabkan perubahan pola pendarahan atau kesulitan hamil.
Baca juga: 4 Tanda Komplikasi Kolesterol, Waspada jika Sudah Hipertensi dan Mengalami Nyeri Dada
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Tekanan darah tinggi sering dikaitkan dengan kondisi yang disebut PCOS, yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan jerawat.
Pada PCOS, ovarium mungkin mengalami kista kecil dan kesulitan mengeluarkan sel telur secara teratur.
Hal ini dapat menyebabkan terlambatnya menstruasi, pendarahan hebat, atau menstruasi yang berlangsung lama.
Efek Samping Pengobatan
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, seperti beta-blocker atau diuretik, dapat memiliki efek samping yang mempengaruhi siklus menstruasi.
Obat-obatan ini dapat mengubah kadar hormon atau menyebabkan perubahan aliran menstruasi.
Jika Anda melihat perubahan pada menstruasi setelah memulai pengobatan tekanan darah baru, bicarakan dengan dokter Anda tentang penyesuaian rencana perawatan Anda.
Catatan
Penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua orang dengan tekanan darah tinggi akan mengalami perubahan menstruasi, dan tingkat keparahan dampaknya bisa berbeda-beda.
Jika Anda melihat perubahan signifikan dalam siklus menstruasi Anda, sebaiknya konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk menentukan penyebab yang mendasari dan mengembangkan rencana pengobatan yang tepat.
Mengelola tekanan darah tinggi melalui modifikasi gaya hidup, seperti pola makan sehat, olahraga teratur, dan manajemen stres, serta pengobatan jika diperlukan, dapat membantu mengurangi potensi dampaknya pada siklus menstruasi dan kesehatan reproduksi Anda secara keseluruhan.