TRIBUNHEALTH.COM - Pernahkah Anda mendengar kasus tekanan darah tinggi pada ibu hamil?
Ya, beberapa wanita ada yang mengalami tekanan darah tinggi saat mengandung.
Tentunya, tekanan darah tinggi saat hamil tidak bisa dianggap sepele.
Namun, banyak yang belum tahu penyebab dari tekanan darah tinggi saat hamil.
Jenis-jenis tekanan darah tinggi pada ibu hamil ternyata berbeda-beda.
Ibu hamil harus memperhatikan tekanan darah agar tidak terjadi kenaikan.
Terjadinya kenaikan tekanan darah pada ibu hamil bukanlah hal yang bisa disepelekan.
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil ternyata berbahaya sekali.

Baca juga: 8 Manfaat Makan Jambu Biji: Mencegah Diabetes hingga Menurunkan Tekanan Darah dan Kolesterol
Ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi bisa berisiko seperti pecah pembuluh darah, stroke dan juga kejang.
Aktivitas apa saja yang wajib dihindari oleh ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi?
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Bambang Ekowiyono menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai aktivitas yang wajib dihindari oleh ibu hamil yang memiliki tekanan darah tinggi.
Bagi ibu hamil, memang disarankan untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
Tentunya kita perlu mengetahui apa saja aktivitas yang perlu dihindari oleh ibu hamil yang mengalami tekanan darah tinggi.
Dijelaskan oleh dr. Bambang Ekowiyono bahwa ibu hamil perlu menghindari aktivitas pada trimester pertama.
Baca juga: Manfaat Istimewa Brokoli untuk Asam Urat
Ia menuturkan, aktivitas yang dilakukan tidak boleh berlebihan.
Jika aktivitas yang dilakukan terlalu berlebih, kata dr. Bambang akan memacu jantung berdetak atau heart rate meningkat pada ibu hamil yang berisiko mengalami peningkatan tensi.
Sehinga, otomatis bisa menyebabkan tensu semakin tinggi.
dr. Bambang menjelaskan jika faktor tensi tinggi pada ibu hamil karena faktor psikis atau kelelahan.
"Jadi aktivitas yang perlu dihindari pada trimester pertama, aktivitas tidak boleh berlebihan," ujar dr. Bambang Ekowiyono.
"Karena kalau terlalu berlebihan akan memacu jantung untuk berdetak, heart rate semakin meningkat pada seorang ibu hamil yang dia itu punya risiko jadi peningkatan tensi, otomatis akan menyebabkan tensinya semakin tinggi. Jadi faktornya karena faktor psikis atau kelelahan" lanjutnya.
Baca juga: 6 Aturan Pola Makan Sehat Penderita Hipertensi untuk Menurunkan Tekanan Darah
Yang kedua, kata dr. Bambang ibu hamil perlu istirahat yang cukup. Misalnya minimal tidur harus 8 jam per hari dan perlu menghindari stres.
Ia menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas yang menyebabkan kelelahan bisa menyebabkan peningkatan tensi.
"Kemudian yang kedua perlu istirahat yang cukup. Misalnya tidur minimal harus 8 jam ya sehari. Kemudian, stres itu perlu dihindari," imbuhnya.
"Jadi aktivitas-aktivitas yang menyebabkan kelelahan juga bisa menyebabkan terjadi peningkatan tensi," sambung dr. Bambang.
Lanjut, dokter spesialis kandungan dan kebidanan dr. Bambang Ekowiyono memaparkan jika ibu hamil perlu menghindari atau mempertimbangkan untuk menghidnari pemicu tekanan darah tinggi seperti makanan terlalu asin.

Baca juga: 3 Manfaat Lemon bagi Penderita Diabetes, Salah Satunya Menghindari Risiko Komplikasi Diabetes
"Kemudian, perlu menghindari yang memicu. Misalnya terlalu asin itu juga perlu dipertimbangkan untuk mengurangi," jelasnya.
Stres menjadi pemicu seorang ibu hamil memiliki tekanan darah tinggi.
dr. Bambang Ekowiyono kembali menegaskan bahwa stres sangat memicu tekanan darah tinggi.
Karena stres mengeluarkan hormon kortisol yang menyebabkan peningkatan tensi, sehingga tekanan darah meningkat.
"Stres itu sangat memicu. Karena dengan stres ini akan mengeluarkan suatu hormon. Biasanya hormon kortisol ini akan menyebabkan peningkatan tensi. Tensi darahya jadi meningkat." terang dr. Bambang.
Ini disampaikan pada channel Youtube TribunHealth bersama dengan dr. Bambang Ekowiyono Sp.OG. Seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)