TRIBUNHEALTH.COM - Menjaga pola makan menjadi salah satu kunci kesembuhan kolesterol.
Dengan menerapkan pola makan sehat dan seimbang, kolesterol bisa turun perlahan dan terus terkendali.
Menambahkan makanan dan nutrisi bermanfaat ke dalam diet Anda dapat membantu menurunkan kolesterol.
Namun, Anda tidak akan berhasil kecuali Anda juga membatasi atau menghindari makanan tertentu yang tidak sehat.
Melansir kanal Verywell Health, beberapa makanan yang tidak sehat dan perlu dihindari penderita kolesterol antara lain lemak jenuh, garam, gula, serta daging olahan.
Lemak jenuh
Lemak jenuh dikenal sebagai lemak kurang sehat.
Hal ini karena lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Mereka biasanya berbentuk padat pada suhu kamar dan ditemukan dalam makanan seperti:
- Mentega
- Daging sapi
- Babi
- Domba
- Unggas (terutama kulitnya)
- Keju
- Krim
- Es krim
- Kelapa
- Minyak kelapa sawit
- Minyak inti sawit
- Lemak babi.

Beberapa makanan yang digoreng dan makanan yang dipanggang
Pedoman Diet Departemen Pertanian AS (USDA) dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) untuk orang Amerika merekomendasikan orang berusia 2 tahun ke atas membatasi asupan lemak jenuh hingga kurang dari 10 persen kalori per hari.
American Heart Association mengambil langkah lebih jauh dan merekomendasikan bahwa tidak lebih dari 5 persen hingga 6 persen kalori harian berasal dari lemak jenuh.
Baca juga: Obat Herbal untuk Darah Tinggi Akibat Banyak Makan Daging Usai Lebaran Resep dr. Zaidul Akbar
Lemak Trans
Lemak trans adalah jenis lemak yang meningkatkan kolesterol LDL sekaligus menurunkan kolesterol HDL, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Para ahli merekomendasikan untuk menghindari lemak trans dalam makanan Anda sebisa mungkin.
Pada tahun 2015, Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) menetapkan bahwa minyaj terhidrogenasi sebagian (PHO), atau lemak trans, tidak lagi "secara umum dianggap aman".
Karena keputusan ini, mereka secara bertahap menghentikan penambahan PHO, atau lemak trans, pada makanan olahan mulai tahun 2021.
Untuk memastikan Anda tidak mengonsumsi lemak trans, selalu periksa daftar bahan-bahannya dan hindari bahan-bahan yang mencantumkan “minyak terhidrogenasi parsial”, yang mungkin ditemukan dalam makanan kemasan seperti makanan yang dipanggang, makanan ringan, mentega, margarin, atau frosting.

Natrium (Garam)
Meskipun terlalu banyak natrium tidak secara langsung meningkatkan kadar kolesterol, namun dapat berdampak pada kesehatan jantung dengan meningkatkan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung.
Beberapa makanan asin juga tinggi lemak jenuhnya, jadi sebaiknya batasi asupan makanan tersebut.
Ini termasuk keripik kentang, keripik jagung, bacon, hot dog, sosis, keju, dan beberapa produk makan malam beku dan kalengan yang dikemas sebelumnya.
Gula
Saat melihat gula dalam makanan, ada dua jenis utama: alami dan tambahan.
Gula alami banyak ditemukan pada buah-buahan (sebagai fruktosa), dan produk susu (sebagai laktosa).
Gula tambahan adalah gula yang ditambahkan ke produk makanan untuk mempermanisnya, seperti minuman yang dimaniskan dengan gula, permen, makanan yang dipanggang, es krim, dan makanan penutup lainnya.
Gula tambahan juga mungkin tersembunyi dalam bumbu, yogurt manis, saus pasta, granola batangan, dan sereal sarapan dingin.
Tinjauan medis tahun 2016 menunjukkan bahwa ketika asupan gula meningkat, kadar kolesterol LDL meningkat, dan kadar kolesterol HDL menurun.
Pola makan tinggi gula tambahan memiliki peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung tiga kali lipat.
Gula tambahan sering disebut “kalori kosong” karena menambah kalori ekstra pada makanan dan tidak memberikan nutrisi bermanfaat.
Pola makan yang tinggi gula tambahan dapat meningkatkan asupan kalori dan menyebabkan obesitas, yang dapat menurunkan kesehatan jantung, dan dapat meningkatkan resistensi insulin (ketika sel tidak lagi merespons insulin dengan baik dan tidak dapat mengambil glukosa dari darah Anda), yang mungkin menyebabkan terkait dengan kejadian kardiovaskular (jantung) di masa depan.
American Heart Association merekomendasikan pembatasan gula tambahan tidak lebih dari 36 gram (150 kalori) per hari untuk pria dan tidak lebih dari 25 gram (100 kalori) per hari untuk wanita.
Alkohol
Beberapa asupan alkohol, seperti anggur merah ringan hingga sedang, telah dikaitkan dengan sedikit peningkatan kadar kolesterol HDL.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk semua konsumsi alkohol.
Penggunaan alkohol dalam jumlah besar telah dikaitkan dengan peningkatan kadar kolesterol total dan trigliserida, terutama dari konsumsi minuman keras, bir, minuman campuran, dan anggur berlebih.
Untuk meminimalkan risiko penurunan kesehatan jantung akibat minum alkohol, hindari minum minuman ini.
(TribunHealth.com)