TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, tentunya Anda sudah pernah mendengar tentang varikokel bukan?
Varikokel adalah kondisi serius yang tidak bisa disepelekan.
Kondisi yang bisa terjadi pada pria ini sayangnya kerap tak disadari.
Pasalnya, varikokel sering tidak memunculkan gejala, namun bisa menyebabkan penurunan kualitas sperma.
Hingga akhirnya menyebabkan gangguan kesuburan.
Kira-kira, apa asaja kebiasaan yang menyebabkan varikokel?

Baca juga: Pesan dari Psikolog untuk Remaja agar Lebih Aware Terhadap Kesehatan Mental & Mengantisipasi Stres
Dokter spesialis urologi, dr. Rizki Muhammad Ihzan menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai kebiasaan yang menyebabkan varikokel.
Masih banyak individu yang belum memahami tentang varikokel.
Kondisi ini tentu menjadi perhatian khusus bagi pria.
dr. Ihsan menjelaskan bahwa varikokel ini paling sering dijumpai pada usia muda.
Apalagi pada pria yang berolahraga terlalu keras seperti lari yang terlalu ekstrim, sehingga aliran balik menjadi susah.
Selain itu, kata dr. Ihsan penggunaan celana yang terlalu ketat juga bisa menjadi faktor risiko varikokel.
Baca juga: 8 Manfaat Asam Jawa bagi Tubuh: Mengelola Diabetes hingga Melindungi Kesehatan Jantung
"Varikokel itu paling sering dijumpai pada usia muda, apalagi olahraga yang terlalu keras misalnya lari yang terlalu ekstrim. Sehingga aliran baliknya jadi susah, menggunakan celana yang terlalu ketat," ujar dr. Rizki Muhammad Ihsan.
Bagi pria, disarankan oleh dr. Ihsan saat berolahraga menggunakan pakaian yang elastis, nyaman, tidak terlalu longgar dan juga tidak terlalu ketat.
Ia menjelaskan, apabila pakaian yang digunakan pas, maka akan emmbantu aliran balik darah kembali menuju ke jantung.
"Jadi kalau olahraga sebaiknya menggunakan elastis ya, yang cukup nyaman, tidak terlalu longgar juga dan tidak terlalu ketat," imbuhnya.
"Jadi kalau pas itu dia akan membantu aliran balik dari darah itu menuju kembali ke jantung. Sehingga tidak menyumbat," sambungnya.
Baca juga: Pisang untuk Penderita Diabetes, Amankah Dikonsumsi?
Dokter spesialis urologi dr. Ihsan menuturkan, pada pekerja yang bekerja di outdoor, di cuaca panas, menggunakan celana jeans sedikit ketat dan udara panas, maka risiko terjadinya varikokel tinggi.
dr. Ihsan menegaskan bahwa hal tersebut adalah risiko, artinya tidak pasti terjadi, namun kejadiannya akan meningkat pada faktor-faktor yang sudah dijelaskan tersebut.
"Berikutnya juga paling sering pada pekekrja-pekerja yang kerjanya outdoor, panas, pakai celana jeans yang agak ketat, udara panas. Sehingga risiko untuk varikokelnya jadi tinggi," tutur dr. Ihsan.
"Jadi sekali lagi itu adalah suatu faktor risiko. Artinya tidak pasti terjadi, cuma kejadiannya akan meningkat pada faktor-faktor yang sudah disebutkan tadi," jelasnya.
Penyebab varikokel bukan karena suatu penyakit atau memang stau kondisi anatomis, melainkan karena suatu kebiasaan buruk menggunakan celana ketat ya?
Dijelaskan oleh dr. Rizki Muhammad Ihsan bahwa varikokel bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor anatomis.
Baca juga: 5 Khasiat yang Didapat dari Konsumsi Santan: Menurunkan Kolesterol & Mempertahankan Tekanan Darah
Ia melanjutkan, varikokel paling sering terjadi pada testis sebelah kiri dikarenakan vena bermuara pada vena renalis. Sehingga vena lebih terjal karena aliran baliknya berat.
dr. Ihsan mengatakan, sekitar 90 persen kejadian varikokel ini pada testis sebelah kiri.
"Memang beberapa faktor anatomis juga mempengaruhi. Hanya varikokel ini paling sering terjadi pada testis sebelah kiri. Karena vena-nya itu akan bermuara di vena renalis," kata dr. Ihsan.
"Jadi lebih terjal. Aliran baliknya berat. Sehingga sekitar 90 persen itu kejadiannya pada testis sebelah kiri," sambungnya
Walaupun varikokel bisa terjadi pada testis sebelah kanan, kata dr. Ihsan angkanya lebih kecil. Atau bahkan kedua testis tersebut (kanan dan kiri) bisa mengalami varikokel.
dr. Ihsan menegaskan, berdasarkan insidensinya, anatomis paling sering yakni pada testis sebelah kiri.
"Walaupun kanan juga bisa dengan angka yang lebih kecil. atau bahkan keduanya kena sekaligus, kanan dan kiri" lanjutnya.
"Memang insidensinya, anatomisnya paling sering adalah yang sebelah kiri." jelas dr. Ihsan.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth bersama dengan dr. Rizki Muhammad Ihzan Sp.U. Seorang dokter spesialis penyakit urologi dari Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)