Breaking News:

10 Efek Samping Vape, Selain Paru-paru Juga Berbahaya bagi Jantung dan Tekanan Darah

Melakukan rokok elektrik atau vape dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah hipertensi dan kesehatan jantung

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi vape atau rokok elektrik 

TRIBUNHEALTH.COM - Rokok elektronik, juga dikenal sebagai rokok elektrik, pena vape, atau vape, adalah perangkat bertenaga baterai yang memanaskan larutan cair (e-liquid atau jus vape) untuk menghasilkan aerosol, yang kemudian dihirup oleh pengguna.

E-liquid biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya.

Meskipun rokok elektronik sering dipasarkan sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok tradisional dan sebagai alat untuk membantu perokok berhenti, namun hal ini bukannya tanpa risiko.

Kebanyakan rokok elektronik mengandung nikotin, yang sangat membuat ketagihan.

Kecanduan nikotin dapat menyebabkan ketergantungan, gejala penarikan diri, dan kesulitan untuk berhenti.

Uap rokok elektrik juga mengandung bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, akrolein, dan senyawa organik volatil (VOC), yang diketahui menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya.

Melansir NDTV, berikut 10 pengaruh rokok elektronik terhadap kesehatan Anda:

Sesak napas
Sesak napas (Pexels)

1. Masalah pernafasan

Rokok elektrik dapat menyebabkan gangguan pernafasan, antara lain batuk, mengi, dan sesak napas.

Hal ini disebabkan oleh penghirupan bahan kimia berbahaya yang ada dalam uap rokok elektrik.

2 dari 4 halaman

2. Kerusakan paru-paru

Penelitian menunjukkan bahwa vaping dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, termasuk perkembangan peradangan paru-paru, penurunan fungsi paru-paru, dan bahkan penyakit paru-paru yang tidak dapat disembuhkan seperti bronchiolitis obliterans, yang juga dikenal sebagai “paru-paru popcorn”.

Baca juga: Dampak Negatif jika Terlalu Sering Jadi Perokok Pasif, Tak Hanya Mengancam Kesehatan Paru-paru Saja

3. Efek kardiovaskular

Vaping dapat menimbulkan efek buruk pada sistem kardiovaskular, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung dan hipertensi.

Bahan kimia yang terdapat dalam uap rokok elektrik dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan tekanan darah.

4. Kecanduan nikotin

Kebanyakan rokok elektronik mengandung nikotin, yang sangat membuat ketagihan.

Kecanduan nikotin dapat menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan, termasuk meningkatnya stres, kecemasan, dan kesulitan untuk berhenti.

Ilustrasi otak manusia
Ilustrasi otak manusia (bangka.tribunnews.com)

5. Perkembangan otak

Penggunaan rokok elektrik pada masa remaja dapat mengganggu perkembangan otak, sehingga berpotensi menyebabkan masalah kognitif dan perilaku jangka panjang.

3 dari 4 halaman

6. Paparan bahan kimia beracun

Uap rokok elektrik mengandung bahan kimia berbahaya seperti formaldehida, akrolein, dan asetaldehida, yang diketahui menyebabkan kanker dan masalah kesehatan serius lainnya.

Baca juga: Dampak Buruk Merokok pada Kesehatan Reproduksi, Bikin Jumlah Sperma Anjlok dan Mengancam Kesuburan

7. Peningkatan risiko infeksi

Vaping melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi saluran pernafasan, seperti pneumonia dan bronkitis.

8. Reaksi alergi

Beberapa pengguna mungkin mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan dalam rokok elektrik, sehingga menimbulkan gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan gangguan pernapasan.

ilustrasi vape atau rokok elektrik
ilustrasi vape atau rokok elektrik (kompas.com)

9. Paparan logam berat

Uap rokok elektrik dapat mengandung sisa logam berat seperti timbal, nikel, dan kromium, yang bersifat racun bagi tubuh dan dapat terakumulasi seiring waktu.

10. Perokok pasif

Sama seperti rokok tradisional, rokok elektrik mengeluarkan uap bekas yang dapat berbahaya bagi orang yang menghirupnya, terutama anak-anak dan orang dengan gangguan pernafasan.

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
berita viralTribunhealth.comVapeBahaya vape
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved