Breaking News:

Dampak Buruk Merokok pada Kesehatan Reproduksi, Bikin Jumlah Sperma Anjlok dan Mengancam Kesuburan

Rokok tak hanya berdampak buruk pada kesehatan paru-paru, melainkan juga reproduksi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay
Ilustrasi rokok 

TRIBUNHEALTH.COM - Asap rokok memang dikenal buruk untuk kesehatan paru-paru.

Namun sebenarnya tidak hanya itu saja.

Dampak buruk dari merokok juga bisa berefek pada seluruh tubuh, mulai dari paru-paru, jantung, bahkan kesuburan.

Kanal kesehatan Times of India melansir, merokok menurunkan tingkat kesuburan dan memperpanjang perjalanan menuju pembuahan.

Semakin banyak seseorang merokok, semakin kecil peluang untuk hamil, dan perempuan yang merokok lebih dari 10 batang sehari menghadapi tantangan terbesar.

Bahkan teknik reproduksi berbantuan seperti IVF kurang berhasil bagi perokok, sehingga memerlukan lebih banyak siklus untuk terjadinya pembuahan dibandingkan dengan non-perokok.

Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Terhindar dari Kanker, Tak Cukup Berhenti Merokok Saja

ilustrasi bahaya asap rokok
ilustrasi bahaya asap rokok (sehatq)

Berhenti merokok sangat penting ketika mencoba untuk hamil, karena merokok berdampak signifikan terhadap kesuburan dan kesehatan reproduksi.

Merokok merusak DNA dan mempengaruhi kualitas sperma

Merokok membahayakan kualitas sperma, mengurangi jumlah dan motilitas pada pria, sehingga semakin mempersulit kesuburan.

Tidak ada produk tembakau yang aman untuk pembuahan, kualitas sperma, dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Ilustrasi seorang wanita mengalami masa-masa menopause
Ilustrasi seorang wanita mengalami masa-masa menopause (Pixabay.com)
2 dari 3 halaman

Menopause dini

Merokok mempercepat penuaan ovarium, menyebabkan menopause dini, biasanya terjadi 1-4 tahun lebih awal dibandingkan non-perokok, karena penipisan dini cadangan ovarium.

Efek pada kehamilan

Richa Mittal, Konsultan Kedokteran Paru di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation mengatakan, “Ibu hamil yang merokok menghadapi risiko yang lebih tinggi selama kehamilan..."

"...termasuk keguguran spontan, persalinan prematur, dan berat badan lahir rendah."

Baca juga: 6 Tips Dokter Spesialis agar Anak Tetap Sehat dan Bugar Saat Belajar Menjalankan Ibadah Puasa

"Bahayanya juga mencakup kehamilan ektopik, yaitu ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, sehingga menimbulkan ancaman besar bagi ibu dan anak."

"Keturunan ibu perokok menghadapi berbagai tantangan kesehatan, mulai dari masalah pernafasan hingga keterlambatan perkembangan dan peningkatan kerentanan terhadap alergi. Kesehatan mental juga mungkin terpengaruh, meskipun bukti-buktinya masih belum meyakinkan.”

Berdampak pada kesehatan anak

ilustrasi balita mengalami sakit
ilustrasi balita mengalami sakit (kompas.com)

Semua produk tembakau, termasuk vaping, menimbulkan risiko terhadap perkembangan janin dan pascakelahiran.

Anak yang lahir dari ibu perokok lebih rentan terkena alergi, infeksi saluran pernapasan, asma, dan rendahnya fungsi paru-paru.

3 dari 3 halaman

Selain itu, mereka mungkin mengalami masalah perkembangan seperti perawakan pendek, defisit perhatian, hiperaktif, dan kinerja akademik yang rendah.

Baca juga: Asap Vape Juga Berbahaya bagi Perokok Pasif, Membahayakan Paru-paru dan Jantung

Kesimpulannya

Kedua pasangan harus berpantang, karena merokok dapat berdampak pada kesuburan dan kesehatan keturunan.

Untungnya, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kerusakan kesuburan yang disebabkan oleh merokok dapat diatasi dalam waktu satu tahun setelah berhenti merokok.

Jadi, semakin cepat Anda berhenti, semakin cerah pula prospek Anda dan keluarga ke depan.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
MerokokKesuburanspermaparu-parureproduksi
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved