TRIBUNHEALTH.COM - Rokok elektrik atau yang biasa disebut juga sebagai vape, kerap dianggap sebagai varian rokok yang lebih sehat.
Namun fakta baru-baru ini menunjukkan bahwa rokok elektrik tak sepenuhnya aman.
Pakar kesehatan menyoroti beragam dampak dan efek samping rokok elektrik yang tidak kalah berbahaya dibanding rokok konvensional.
Kepada kanal kesehatan Times of India, Ahli Pulmonologi di Rumah Sakit SRV Goregaon India, Rakesh Rajpurohit memberikan keterangan.
“Prevalensi penggunaan rokok elektrik di kalangan remaja telah meningkat menjadi epidemi yang mengkhawatirkan, yang menyebabkan timbulnya kecanduan nikotin pada usia dini," katanya.
Selain masalah kecanduan, rokok elektrik pun memaparkan nikotin yang memiliki efek samping.
"Paparan nikotin selama masa remaja dapat mengganggu perkembangan otak, berdampak pada perhatian, pembelajaran, dan memori."
Dia menyebut cairan yang digunakan dalam rokok elektrik yang biasa disebut e-liquid sering kali mengandung berbagai zat berbahaya.
Zat yang ada pada e-liquid tak hanya mencakup nikotin, tetapi juga bahan kimia penyedap rasa dan senyawa lain yang berpotensi beracun.
“Paparan terhadap aerosol rokok elektrik adalah kekhawatiran utama lainnya," catat Rakesh Rajpurohit.

Meskipun rokok elektrik tidak menghasilkan asap konvensional, namun mengeluarkan kabut halus yang mengandung zat berbahaya, termasuk nikotin, formaldehida, dan akrolein.
Individu yang tidak merokok, terutama anak-anak, yang terpapar aerosol ini dapat mengalami dampak buruk bagi kesehatan.
Perokok pasif seperti mereka berisiko mengalami gangguan pernapasan, iritasi pada mata dan tenggorokan, serta peningkatan risiko infeksi saluran pernapasan.
Murarji Ghadge, Konsultan Ahli Bedah THT & Spesialis Gangguan Tidur di Ruby Hall Clinic Pune memberikan penjelasan senada.
“Salah satu kekhawatiran utama berkisar pada aerosol yang dikeluarkan oleh rokok elektrik. Berbeda dengan uap air yang sering dianggap tidak berbahaya, aerosol rokok elektrik mengandung campuran bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin, senyawa organik yang mudah menguap, dan logam berat," katanya.
"Dampak dari menghirup zat-zat ini menimbulkan kekhawatiran yang semakin besar bagi anak-anak yang sistem pernapasan dan kardiovaskularnya mungkin lebih rentan terhadap kerusakan.”
Baca juga: Vape Sama Bahayanya dengan Rokok, Sebabkan Iritasi Paru-paru hingga Kanker
Dampak buruk rokok elektrik menurut penelitian
Penelitian menunjukkan bahwa paparan aerosol rokok elektrik dapat menimbulkan efek buruk pada fungsi paru-paru dan kesehatan pernafasan baik pada anak-anak maupun bukan perokok.
Partikel halus dan senyawa beracun yang ada dalam aerosol dapat menyebabkan masalah pernapasan, memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya, dan membahayakan kesehatan paru-paru secara keseluruhan.
Kekhawatirannya tidak hanya terbatas pada dampak langsung terhadap kesehatan pernapasan, namun juga potensi timbulnya kecanduan nikotin pada usia dini.
Baca juga: Per 1 Januari 2024 Rokok Elektrik Dikenakan Pajak, Disinggung Keputusan Sepihak
Dampak pada perokok pasif

Paparan aerosol rokok elektrik secara langsung merupakan kekhawatiran besar bagi non-perokok yang mungkin secara tidak sengaja terpapar zat berbahaya ini.
Efek yang berkepanjangan dari paparan dapat menimbulkan masalah kardiovaskular, iritasi pada mata dan tenggorokan, dan, dalam kasus yang ekstrim, menimbulkan risiko bagi individu yang memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, partikel halus dalam rokok elektrik berpotensi menembus jauh ke dalam paru-paru, sehingga dapat menyebabkan peradangan dan penyakit pernapasan.
Baca juga: Penting Diketahui, Kebiasaan Merokok Bisa Bikin Warna Ketiak Lebih Gelap
Aerosol mungkin juga mengandung bahan kimia berbahaya dan logam berat, yang dapat mengancam kesehatan jantung.
Anak-anak yang menelan e-liquid secara tidak sengaja dapat menyebabkan keracunan nikotin, yang ditandai dengan gejala seperti mual, muntah, peningkatan detak jantung, dan, dalam kasus yang parah, kejang.
Kesimpulan
Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko yang terkait dengan rokok elektrik, terutama terhadap anak-anak dan bukan perokok.
Pasalnya bahaya rokok elektrik tidak hanya terbatas pada pengguna perorangan, namun juga berdampak pada kesehatan anak-anak dan bukan perokok melalui paparan langsung.
(TribunHealth.com)