TRIBUNHEALTH.COM - Pola Makan Nabati mengacu pada pola makan yang terutama berfokus pada konsumsi makanan utuh dan olahan minimal yang berasal dari tumbuhan.
Ini termasuk sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Orang yang menerapkan pola makan nabati biasanya membatasi produk hewani seperti daging, susu, telur, dan makanan laut.
Pola makan nabati umumnya dianggap sehat karena dapat memberikan banyak nutrisi seperti serat, vitamin, mineral, dan antioksidan, serta rendah lemak jenuh dan kolesterol yang tidak sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan nabati yang terencana dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker tertentu, obesitas, dan diabetes tipe 2.
Bagi penderita diabetes, Pola Makan Nabati dapat bermanfaat.
Makanan nabati cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, yang berarti makanan tersebut menyebabkan kenaikan kadar gula darah lebih lambat dibandingkan makanan olahan.
Ini dapat membantu mengatur kadar glukosa darah.

Melansir kanal kesehatan NDTV berikut ini 10 manfaat pola makan nabati bagi penderita diabetes:
1. Peningkatan asupan serat
Pola makan nabati biasanya tinggi serat, yang dapat membantu mengatur kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.
2. Rendah indeks glikemik
Banyak makanan nabati yang memiliki indeks glikemik (GI) lebih rendah dibandingkan makanan hewani.
GI yang lebih rendah berarti dampaknya lebih lambat dan stabil terhadap kadar gula darah.
Baca juga: 6 Manfaat Mengejutkan Tomat untuk Penderita Diabetes: Rendah Indeks Glikemik, Turunkan Gula Darah
3. Manajemen berat badan
Pola makan nabati umumnya lebih rendah kalori dan lemak jenuh, yang dapat membantu pengelolaan berat badan.
Menjaga berat badan yang sehat penting untuk mengelola kadar gula darah dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.

4. Mengurangi peradangan
Makanan nabati kaya akan antioksidan dan fitonutrien yang memiliki sifat anti inflamasi.
Peradangan kronis dikaitkan dengan resistensi insulin, ciri khas diabetes tipe 2.
5. Menurunkan risiko resistensi insulin
Pola makan nabati telah dikaitkan dengan penurunan risiko terjadinya resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel menjadi kurang responsif terhadap insulin.
Resistensi insulin merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.
Baca juga: 9 Manfaat Luar Biasa Daun Cincau Hijau untuk Kesehatan, Cegah Diabetes hingga Turunkan Berat Badan
6. Peningkatan sensitivitas insulin
Pola makan nabati, terutama yang mengandung lebih banyak biji-bijian, kacang-kacangan, dan sayuran, dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Ini berarti tubuh dapat menggunakan insulin lebih efektif untuk memproses glukosa, sehingga menghasilkan kontrol gula darah yang lebih baik.

7. Menurunkan kadar kolesterol
Pola makan nabati, bila seimbang, dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL (jahat).
Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko diabetes dan dapat menyebabkan komplikasi pada penderita diabetes.
8. Meningkatkan kesehatan usus
Pola makan nabati, yang biasanya tinggi serat, meningkatkan mikrobioma usus yang sehat.
Mikrobioma usus yang beragam dan sehat telah dikaitkan dengan regulasi gula darah yang lebih baik dan peningkatan kesehatan secara keseluruhan.
Baca juga: Cara Mengatur Pola Makan Tepat bagi Penderita Kolesterol
9. Peningkatan asupan nutrisi
Pola makan nabati mendorong konsumsi berbagai buah-buahan, sayuran, biji-bijian, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, menyediakan nutrisi penting dan antioksidan yang mendukung kesehatan secara keseluruhan.
10. Perlindungan antioksidan
Pola makan nabati kaya akan antioksidan, yang membantu melawan stres oksidatif dan mengurangi kerusakan sel.
Stres oksidatif telah dikaitkan dengan komplikasi diabetes, dan pola makan nabati dapat membantu memberikan perlindungan terhadap komplikasi tersebut.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)