Breaking News:

Mulai Merasakan Tanda-tanda Penyakit Paru? Ini Pemeriksaan yang Dilakukan

Jika sobat sehat mulai merasakan tanda-tanda penyakit paru, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
kompas.com
ilustrasi seseorang yang berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhan pada paru 

TRIBUNHEALTH.COM - Sobat sehat, menjaga kesehatan organ pernapasan sama pentingnya dengan kesehatan tubuh kita.

Dengan pernapasan yang sehat, maka tubuh kita pun juga akan sehat tentunya.

Menjaga kesehatan pernapasan bisa dimulai dari menjaga paru-paru kita.

Perlu diketahui jika beaktifitas di malam hari sebenarnya tidak baik untuk kesehatan paru-paru.

Tentunya, untuk menjaga kesehatan paru-paru terutama jika berkatifitas di malam hari ialah dengan menggunakan masker dan pakaian yang hangat.

Sobat sehat, tanpa kita sadari, ada pekerjaan yang bisa berisiko menimbulkan masalah pada paru-paru.

ilustrasi seseorang yang mengalami masalah para paru-paru
ilustrasi seseorang yang mengalami masalah para paru-paru (health.kompas.com)

Baca juga: 7 Buah Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes

Kadang kita merasa bahwa paru-paru kita aman-aman saja, ternyata ada masalah.

Apa pemeriksaan yang biasa dilakukan dokter pada pasien yang menunjukkan tanda-tanda mengalami penyakit paru?

Dokter spesialis paru, dr. Wahyuningtyas Rahayu menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com pemeriksaan pada pasien yang menunjukkan tanda-tanda mengalami penyakit paru.

Tentunya dibutuhkan pemeriksaan jika mengalami masalah pada paru-paru.

2 dari 3 halaman

dr. Wahyuningtyas mengatakan, pasien yang datang ke rumah sakit dan menunjukkan tanda-tanda penyakit paru akan dilakukan pemeriksaan dari awal, mulai dari gejalanya. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik seperti mendengarkan suara paru dari stetoskop.

Baca juga: 5 Jenis Suplemen untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi

Setelah itu, kata dr. Wahyuningtyas akan dilakukan pemeriksaan dinding dada, pemeriksaan foto thorax dan jika perlu dilakukan tes fungsi paru (spirometri).

"Kalau datang ke rumah sakit kita periksa dulu dari Awal, gejalanya apa. Kita tanya gejalanya, kemudian kita lakukan pemeriksaan fisik, bagaimana suara parunya dari stetsoskop," kata dr. Wahyuningtyas.  

"Kemudian kita lakukan pemeriksaan dinding dadanya bagaimana. Kemudian kita lanjut ke pemeriksaan penunjang seperto foto thorax. Kemudian kalau perlu kita lakukan tes fungsi paru (spirometri)," lanjutnya.

Lanjut, jika dari foto thorax didapatkan gambaran yang dicurigai adanya penyakit di paru, dr. Wahyuningtyas sebut akan dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendung pembuktian mengenai penyakit tersebut.

Baca juga: Apakah Obat Penurun Asam Urat di Pasaran Boleh Dibeli Tanpa Resep Dokter?

Misalnya ada sesuatu pada paru dan ada bunyi 'ngik-ngik', dari foto thorax pun mendukung ke arah PPOK amupun asma, maka akan dilakukan tes fungsi paru.

" Apabila dari foto thorax didapatkan gambaran yang kita curigai adanya penyakit tertentu di paru-paru, baru kita lakukan pemeriksaan penunjang lagi untuk mendukung pembuktian kita tentang penyakit tersebut," sambung dr. Wahyuningtyas.

"Misalnya kayak ada bentukan seperti TBC, kita konfirmasi dengan keluhan pasien, dengan pemeriksaan fisik dan ternyata mendukung, maka kita lakukan pemeriksaan lanjutan untuk pembuktian adanya kuman TBC," tuturnya.

"Kalau misalnya ada sesuatu, disitu memang ada bunyi ngik-ngik kemudian dari foto thorax mendukung ke arah PPOK ataupun asma kita lanjut ke tes fungsi paru," ujarnya.

Baca juga: 7 Khasiat Pepaya bagi Kesehatan: Bantu Menurunkan Kolesterol, Tekanan Darah hingga Mengurangi Stres

Lebih lanjut, dokter spesialis paru dr. Wahyuningtyas menuturkan, jika dari foto rontgent mendukung, maka akan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT-Scan dadan biopsi, teropong saluran napas dan lain-lain agar pengobatan lebih efektif.

3 dari 3 halaman

"Dari foto rontgen mendukung, ada sesuatu keganasan di paru-paru, baru kita lakukan pemeriksaan penunjang seperti CT-Scan dada, kita lakukan biopsi, teropong saluran napas, dan lain-lain supaya pengobatannya bisa lebih efektif." pungkas dr. Wahyuningtyas.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Wahyuningtyas Rahayu Sp. P, seorang dokter spesialis paru dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

(TribunHealth.com/PP)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Wahyuningtyas Rahayu Sp.Ppenyakit paru-paru
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved