TRIBUNHEALTH.COM - Ramdhan merupakan salah satu momen istimewa bagi Umat Islam.
Pasalnya pada bulan Ramadhan, umat Islam dapat menjalankan ibadah Puasa dan berbagai amalan sunnah lainnya.
Selain memenuhi kewajiban agama, puasa rupanya juga memiliki beragam manfaat penting untuk kesehatan.
Realbuzz melansir, puasa dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, detoksifikasi tubuh, dan beragam manfaat ini.
Menurunkan kadar kolesterol

Sebuah tim ahli jantung di UEA menemukan bahwa orang-orang yang beribadah puasa Ramadhan menikmati efek positif pada profil lipid mereka, yang berarti terjadi penurunan kolesterol dalam darah.
Rendahnya kadar kolesterol dapat meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Dengan demikian, puasa sangat mengurangi risiko menderita penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke.
Terlebih lagi, jika Anda mengikuti diet sehat setelah Ramadhan, kadar kolesterol yang baru diturunkan ini seharusnya mudah dipertahankan.
Baca juga: Tips Kemenkes agar Tetap Sehat dan Fit Saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan
Menyerap Lebih Banyak Nutrisi
Dengan tidak makan sepanjang hari selama Ramadhan, metabolisme tubuh menjadi lebih efisien.
Artinya jumlah nutrisi yang diserap dari makanan meningkat.
Ini karena peningkatan hormon yang disebut adiponektin, yang dihasilkan dari kombinasi puasa dan makan larut malam, dan memungkinkan otot Anda menyerap lebih banyak nutrisi.
Ini akan memberikan manfaat kesehatan di seluruh tubuh, karena berbagai area dapat menyerap dan memanfaatkan nutrisi yang mereka butuhkan dengan lebih baik.
Detoksifikasi

Selain bagus untuk membersihkan diri secara spiritual, puasa juga dapat membantu detoksifikasi tubuh.
Dengan tidak makan atau minum sepanjang hari, tubuh akan diberi kesempatan langka untuk mendetoksifikasi sistem pencernaan sepanjang bulan.
Ketika tubuh mulai memakan cadangan lemak untuk menghasilkan energi, itu juga akan membakar racun berbahaya yang mungkin ada dalam timbunan lemak.
Baca juga: Manfaat Mengejutkan Makan Buah Pisang Saat Sahur dan Buka Puasa, Tekanan Darah Tinggi Turun Perlahan
Waktu yang tepat untuk memulai kebiasaan baik
Karena berpuasa di siang hari, Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk membuang kebiasaan buruk dan memulai kebiasaan sehat.
Kebiasaan seperti merokok dan makanan manis tidak boleh dilakukan selama Ramadhan, dan saat Anda menjauhkan diri darinya, tubuh secara bertahap akan menyesuaikan diri dengan ketidakhadirannya, sampai kecanduan Anda hilang untuk selamanya.
Apa lagi pembatasan makan selama Ramadhan dilakukan oleh banyak orang, sehingga makin menguatkan Anda.
Bahkan, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris merekomendasikan Ramadhan sebagai waktu yang ideal untuk berhenti merokok.

Nafsu makan menurun
Salah satu masalah utama saat menjalani diet adalah berat badan yang begitu mudah naik lagi.
Namun tidak demikian halnya dengan Ramadhan.
Pengurangan makanan yang dikonsumsi selama puasa menyebabkan perut menyusut secara bertahap.
Hal ini membuat tubuh lebih mudah merasa kenyang meski hanya makan sedikit.
Jika Anda ingin membiasakan makan sehat maka Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memulai.
Setelah selesai, nafsu makan Anda akan lebih rendah dari sebelumnya, dan Anda akan jauh lebih kecil kemungkinannya untuk makan berlebihan.
Baca juga: 4 Menu Sahur dan Buka Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes: Tips Penting Selama Bulan Ramadan
Bagus untuk kesehatan otak dan menurunkan stres
Efek positif dari puasa memang berkontribusi positif terhadap kesehatan mental dan spiritual.
Bahkan, puasa memiliki efek menguntungkan pada kinerja otak.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa fokus mental yang dicapai selama Ramadhan meningkatkan tingkat faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak sel otak, sehingga meningkatkan fungsi otak.
Puasa juga membantu mengurangi hormon kortisol, yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
Hal ini berarti tingkat stres sangat berkurang selama dan setelah Ramadan.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)